Ahok dengarkan curhat Sunny: Dia bilang itu fitnah!
Merdeka.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mencekal Sunny Tanuwidjaja yang merupakan orang dekat Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terkait kasus dugaan korupsi pembahasan Raperda zonasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil (RZWP3K) dan Raperda tata ruang strategis Jakarta Utara.
Sunny Tanuwidjaja disebut Sanusi menjadi penghubung antara Ahok dan pihak pengembang, PT Agung Podomoro Land. Ahok menegaskan, Sunny tidak sama sekali memberikan pengaruh atau menjadi penghubung antara dirinya dan pengembang.
"Dia masih mau ke ruangan biasa saja. Kan Sanusi nuduh dia yang ngatur, nah ini biar KPK buktikan. Sunny kalau bisa ngatur saya dan pengembang percaya, ya bodoh semua," kata Ahok di Semanggi, Jakarta, Jumat (8/4).
-
Siapa yang setuju dengan Ahok tentang korupsi? Perbincangan kedua tokoh tersebut turut menuai beragam tanggapan dari publik.
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
-
Siapa yang dituduh bodoh dalam hoaks tersebut? Judul berita itu mencatut situs berita Liputan6.com, berjudul; 'Menteri Amerika klaim: Kominfo Indonesia sangat bodoh, Databesa Negaranya dihacker tidak tau, karena terlalu sibuk ngurus Palestina.'
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Apa yang membuat Ahok heran tentang koruptor? Dia menyoroti hukum dan sanksi para koruptor. Saking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya. Beberapa di antaranya bahkan tak segan pamer kekayaan.
-
Kenapa Ahok ingin jadi pejabat? Pesan Sang Ayah Pengalaman sering diperas oknum pejabat membuatnya terobsesi ingin menjadi pejabat. Ditambah pesan dari sang ayah sebelum meninggal. Pesan ini juga mendorongnya untuk jadi pejabat yang jujur dan membawa perubahan positif.
Diceritakan Ahok, setelah namanya diseret-seret oleh Sanusi, Sunny curhat dan mengatakan itu fitnah. Ucapan Sanusi bahwa Sunny adalah perantara pun dibantah.
"Saya sudah tanya, tidak ada (atur pertemuan dan kebijakan). Dia bilang itu fitnah. Sekarang Sanusi bilang gara-gara Sunny ngatur," tegas Ahok.
Hal itu dapat dibuktikan dari video rapat yang telah diunggah ke laman Youtube, di mana Ahok lah yang berperan dalam memberikan arahan kepada anak buahnya terkait pembahasan raperda itu bukan Sunny.
"Orang disposisi saya keras semua kok. Semua diupload di Youtube, saya bisa nonton. Yang paling terbuka pejabat rapat yang terkenal itu cuma saya. Semua rapat kebijakan anda bisa nonton," imbuhnya.
Dia pun menyatakan, tak masalah bila KPK akan memeriksa Sunny untuk membuktikan apakah benar kesaksian Adik Wakil Ketua DPRD DKI Mohammad Taufik itu dalam BAP-nya.
"Makanya KPK kalau butuh penjelasan Sunny, buktikan saja. Kalau benar harus tanggung jawab," terang mantan politisi Gerindra ini.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam video beredar dinarasikan Ahok menyebut Jokowi dan Gibran tak bisa kerja
Baca SelengkapnyaRoy Suryo sebelumnya mengancam bakal melaporkan Ketua KPU Hasyim Asy'ari ke polisi usai menyebutnya tukang fitnah.
Baca SelengkapnyaAhok menegaskan ada upaya adu domba dengan memotong ucapanya
Baca SelengkapnyaCawapres nomor urut 02 itu justru menyerahkan ihwal penilaian tersebut kepada warga.
Baca SelengkapnyaPersoalan di Jakarta menjadi konten perdana yang diunggah Ahok di 2024.
Baca SelengkapnyaPadahal menurut Rocky Gerung, substansi dari kalimat itu bentuk kritik terhadap kebijakan pemerintah.
Baca SelengkapnyaAhok divonis dua tahun penjara dalam kasus penistaan agama pada 9 Mei 2017.
Baca SelengkapnyaGanjar mengatakan, Ahok memiliki karakter tersendiri, dalam menyampaikan sesuatu ke publik
Baca SelengkapnyaKubu Pramono-Rano Karno juga menyayangkan pernyataan Suswono yang memberikan persamaan dengan pernikahan Siti Khadijah dan Nabi Muhammad SAW.
Baca SelengkapnyaSyafrin menyebut, laporan dari masyarakat terhadap keberadaan jukir liar sangat diperlukan.
Baca SelengkapnyaPelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih baru akan digelar pada 20 Oktober 2024.
Baca SelengkapnyaAhok juga menepis isu menjadi 'Kuda Putih' Jokowi dalam Pemilu 2024
Baca Selengkapnya