Ahok: Di Eropa saja tidak ada jalur lambat dan trotoarnya lebar
Merdeka.com - Pemprov DKI Jakarta bakal melarang kendaraan roda dua melintasi sepanjang Jalan Thamrin hingga Sudirman. Sebagai gantinya, mereka bakal memperlebar pedestrian hingga 9,5 meter hingga 10 meter. Rencana ini baru akan dikerjakan 2017 mendatang.
Kebijakan itu dicontoh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok agar wilayahnya seperti kawasan Eropa. Menurut Ahok, di Eropa trotoarnya sangat lebar, sedangkan jalur lambatnya tidak ada.
"Di Eropa saja tidak ada jalur lambat dan trotoarnya lebar. Cuma satu jalur cepat dan mobil kanan kiri boleh parkir asal jalan terus, itu saja," kata Ahok di Balai kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu (20/4).
-
Mengapa MRT dibangun? Selain saluran air, kabel, gas dan PAM, transportasi massal juga melintas di bawah tanah Jakarta. Terdapat enam kilometer jalur Mass Rapid Transit (MRT) di bawah tanah Jakarta. Tahukah Anda jika MRT sebenarnya sudah dirintis sejak era Orde Baru, yakni tahun 1985. Bagaimana perjalanan panjang dibangunnya MRT?
-
Apa target Menko Perekonomian untuk transportasi di Indonesia? Pemerintah telah memprioritaskan pengembangan ekosistem Kendaraan Listrik (EV) dengan target 13 juta sepeda motor listrik dan 2 juta mobil listrik pada 2030.
-
Apa yang dilakukan Pemprov DKI untuk macet? Langkah ini merupakan salah satu cara untuk mengatasi kemacetan Jakarta.
-
Apa yang dilakukan oleh Pejabat Kemenhub? 'Kami menerima laporan kasus dugaan penistaan agama terlapornya saudara AK di laporan polisi tersebut,' kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat (17/5).
-
Apa yang dilakukan untuk kurangi macet di Jakarta? Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih mengkaji rencana perubahan jam kerja di DKI Jakarta yakni masuk pada jam 08.00 WIB dan 10.00 WIB dengan harapan dapat mengurangi kemacetan hingga 50 persen.
-
Bagaimana Kemenhub meningkatkan kualitas transportasi darat? Dengan tujuan menjadikan jalur darat sebagai akses utama bagi masyarakat, pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan layanan dan mengatasi berbagai tantangan, seperti kemacetan lalu lintas dan polusi. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam menciptakan sistem transportasi yang lebih baik untuk masa depan.
Upaya ini dilakukan, kata Ahok, untuk menunjang pembangunan mass rapid transit (MRT). Dengan memperlebar trotoar, warga DKI yang menggunakan MRT akan dibuat nyaman saat berjalan keluar masuk stasiun.
"Bukan penghilangan jalur lambat. Kita ingin semua jalur sama jumlahnya," terangnya.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kereta Cepat Jakarta-Bandung ini telah resmi beroperasi pada 2 Oktober 2023, dan saat ini Kereta Cepat Whoosh sudah bisa dinikmati masyarakat umum.
Baca SelengkapnyaWarga DKI Jakarta yang menggunakan transportasi umum massal baru sekitar 30 persen.
Baca SelengkapnyaJokowi menawarkan ART sebagai alternatif penyediaan transportasi publik yang relatif terjangkau.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta kepala daerah menyiapkan rencana transportasi massal di kotanya.
Baca SelengkapnyaJokowi menaiki trem tersebut dari depan Istana Negara IKN, menempuh rute yang meliputi beberapa titik penting di kawasan inti pemerintahan.
Baca SelengkapnyaPemerintah daerah dapat meminta bantuan pendanaan APBN untuk membangun moda transportasi massal.
Baca SelengkapnyaAhok bahkan mengomentari kebijakan Gubernur Jakarta periode 2017-2022 Anies Baswedan terkait pergantian nama jalan di ibu kota.
Baca SelengkapnyaJokowi pun bersyukur kini LRT yang mengintegrasikan wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi sudah bisa dioperasionalkan.
Baca SelengkapnyaPenikmat simpul ekonomi baru itu adalah para pengusaha kecil dan menengah.
Baca SelengkapnyaLRT Jabodebek merupakan upaya pemerintah mengalihkan kemacetan dan polusi di Jakarta dan sekitarnya
Baca SelengkapnyaDibutuhkan sebuah sistem agar masyarakat terdorong menggunakan transportasi publik.
Baca Selengkapnya"kalau kita perbandingkan dengan Eropa, Amerika, Jepang ya memang ini tidak kalah," kata Erick Thohir.
Baca Selengkapnya