Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ahok dilaporkan seorang warga terkait fitnah ke Polda Metro Jaya

Ahok dilaporkan seorang warga terkait fitnah ke Polda Metro Jaya Ahok omeli ibu-ibu. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Seorang warga berstatus ibu rumah tangga Yusri Isnaeni (32) melaporkan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ke Polda Metro Jaya terkait dugaan fitnah dan pencemaran nama baik.

"Saya difitnah, dipermalukan dan dicemarkan nama baik saya oleh Ahok," kata Yusri di Markas Polda Metro Jaya, Rabu (16/12).

Berdasarkan Laporan Polisi Nomor : LP/5405/XII/2015/PMJ/Ditreskrimum, tertanggal 16 Desember 2015, Yusri melaporkan Ahok dengan jerat Pasal 310 KUHP tentang pencemaran nama baik dan Pasal 311 KUHP tentang fitnah.

Kejadian itu berawal saat Yusri mendatangi Balai Kota DKI Jakarta ingin bertemu Ahok guna menanyakan persoalan Kartu Jakarta Pintar (KJP) milik anaknya yang duduk di sekolah dasar (SD) pada Kamis (10/12).

Yusri ingin bertanya langsung kepada Ahok masalah KJP yang tidak dapat digunakan saat berbelanja namun ditolak karena alasan 'offline' dari pusat. "Saya disarankan untuk mencairkan dulu KJP guna membeli seragam sekolah anak," ungkap Yusri, dilansir dari Antara.

Saat bertemu, Yusri tidak menyangka Ahok malah memaki dengan menyebut sebagai maling seraya menunjuk ke arah wajah pelapor. Yusri menceritakan Ahok juga meminta stafnya untuk mencatat namanya agar dipenjarakan kemudian Gubernur DKI itu berlalu meninggalkan lokasi kejadian. Berdasarkan kejadian itu, Yusri didampingi anggota Advokasi Pendidikan Jakarta Utara Alexandra mengadukan Ahok ke Polda Metro Jaya.

Sebelumnya, Yusri Isnaeni, kaget saat mendengar nada suara Gubernur DKI Jakarta, yang meninggi. Ahok, sapaan Basuki, seolah tak bisa menahan kemarahannya setelah mendengar keluhan ibu yang mengadukan masalah Kartu Jakarta Pintar (KJP) milik anaknya.

Peristiwa itu terjadi pekan lalu. Si ibu mencegat Ahok, sapaan Basuki, yang baru mengikuti rapat Bangga di DPRD DKI. Kepada Ahok, ibu tersebut mempertanyakan kenapa KJP miliknya dipotong 10 persen saat bertransaksi di salah satu toko buku di kawasan Koja, Jakarta Utara.

Ahok curiga dengan maksud potongan 10 persen yang dimaksud si ibu. Sebab dia yakin, potongan itu tak ada terjadi bila si ibu datang ke toko buku resmi yang bekerja sama dengan Bank DKI seperti Toko buku Gunung Agung.

"Anda beli barang atau minta uang? Karena di toko ada yang bisa minta uang balik (tarik tunai dengan debit). Saya mau tanya, kalau minta uang dipotong, karena yang tukang jualan juga jahat, karena dia tau lu maling, lu maling gua malingin juga," jawab Ahok ketus.

"Karena orangtua banyak yang beli barang juga enggak benar," sambung Ahok.

Mendapat ucapan seperti itu si ibu menjelaskan sering kali sejumlah toko mengaku offline saat akan melakukan transaksi. Sehingga dia memilih mengambil tunai melalui debit di sebuah toko untuk kemudian dibelikan peralatan sekolah anaknya.

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Reaksi Jokowi Soal Agus Rahardjo Dilaporkan ke Bareskrim Usai Bilang Intevensi Kasus e-KTP
Reaksi Jokowi Soal Agus Rahardjo Dilaporkan ke Bareskrim Usai Bilang Intevensi Kasus e-KTP

Menurut Faisal, apa yang disampaikan oleh Agus Rahardjo tidak disertai dengan bukti-bukti otentik dan berdasarkan fakta-fakta hukum.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Ahok Kritik Kebijakan Penonaktifan NIK KTP Jakarta Bikin Repot Banyak Orang
VIDEO: Ahok Kritik Kebijakan Penonaktifan NIK KTP Jakarta Bikin Repot Banyak Orang

Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengkritik langkah Pemerintah Provinsi Jakarta terkait penonaktifan puluhan ribu NIK KTP

Baca Selengkapnya
VIDEO: Ahok Sempat Kesal Masih Gubernur Aktif & Teman Presiden Masuk Bui
VIDEO: Ahok Sempat Kesal Masih Gubernur Aktif & Teman Presiden Masuk Bui "Saya Terlalu Sombong"

Mantan Gubernur DKI Basuki T Purnama bercerita saat ditahan kasus penistaan agama.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Hasto & Adian PDIP Dipolisikan Atas Pencemaran Nama Baik Jokowi
VIDEO: Hasto & Adian PDIP Dipolisikan Atas Pencemaran Nama Baik Jokowi

Sejauh ini kepolisian belum bisa menerima laporan dari karena kurangnya bukti-bukti yang diajukan.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Jawaban Tegas Ahok Klarifikasi Soal Jokowi Tak Bisa Kerja
VIDEO: Jawaban Tegas Ahok Klarifikasi Soal Jokowi Tak Bisa Kerja

Ahok menegaskan ada upaya adu domba dengan memotong ucapanya

Baca Selengkapnya
Ahok Beri Tips buat Gubernur Jakarta Berikutnya Atasi Anak Buah Nakal agar Tak Berani Macam-Macam
Ahok Beri Tips buat Gubernur Jakarta Berikutnya Atasi Anak Buah Nakal agar Tak Berani Macam-Macam

Ahok pernah menjabat sebagai Gubernur Jakarta pada 2014 silam

Baca Selengkapnya
Dilaporkan ke KPK atas Dugaan Nepotisme, Begini Reaksi Jokowi
Dilaporkan ke KPK atas Dugaan Nepotisme, Begini Reaksi Jokowi

Presiden Joko Widodo atau Jokowi buka suara dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dugaan tindak nepotisme.

Baca Selengkapnya
KPK Punya Alasan Kuat Panggil Kaesang Sebagai Keluarga Penyelenggara Negara
KPK Punya Alasan Kuat Panggil Kaesang Sebagai Keluarga Penyelenggara Negara

Meski Kaesang bukan penyelenggara negara, namun KPK memiliki alasan kuat memanggil Kaesang.

Baca Selengkapnya
VIDEO: KPK Tegas Minta Kaesang Anak Jokowi Tunjukkan Bukti Pembayaran Jet Pribadi
VIDEO: KPK Tegas Minta Kaesang Anak Jokowi Tunjukkan Bukti Pembayaran Jet Pribadi

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) merespons soal video viral Kaesang Pangarep bersama sang istri Erina Gudono meenggunakan jet pribadi

Baca Selengkapnya
Polda Metro Jaya Proses Laporan Kasus Dugaan Penistaan Agama Pejabat Kemenhub
Polda Metro Jaya Proses Laporan Kasus Dugaan Penistaan Agama Pejabat Kemenhub

Pejabat Kemenhub itu kini dibebastugaskan untuk memudahkan pemeriksaan lebih lanjut.

Baca Selengkapnya
Agus Rahardjo Diadukan ke Polisi, Buntut Tudingan Intervensi Presiden pada Kasus e-KTP
Agus Rahardjo Diadukan ke Polisi, Buntut Tudingan Intervensi Presiden pada Kasus e-KTP

Agus mengatakan, Presiden saat itu menginginkan penyidikan kasus yang menjerat Setya Novanto dihentikan.

Baca Selengkapnya
Asal Ada Dokumen Pendukung, KPK Tegaskan Dugaan Gratifikasi Kaesang Ditangani Direktorat PLPM Bisa Naik Penyelidikan
Asal Ada Dokumen Pendukung, KPK Tegaskan Dugaan Gratifikasi Kaesang Ditangani Direktorat PLPM Bisa Naik Penyelidikan

KPK menjelaskan, proses aduan laporan dugaan gratifikasi Kaesang ditangani Direktorat PLPM tidak jauh berbeda dengan diusut Direktorat Gratifikasi.

Baca Selengkapnya