Ahok: Dinas Pajak DKI memble, tak bisa selesaikan pajak online
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku kecewa dengan kinerja Dinas Pelayanan Pajak (DPP) DKI Jakarta. Sebab, tidak mampu membangun sistem pajak online dalam kurun waktu dua tahun.
Akibatnya, sejumlah target penerimaan pajak yang ditetapkan dalam APBD 2014 tidak tercapai. Karena itu, Ahok meminta tujuh bank di Jakarta membangun sistem pajak online.
"Saya minta tujuh bank ini keroyokan bangun sistem pajak online di Jakarta. DPP kita ini memble, tidak bisa menyelesaikan sistem pajak online selama dua tahun, makanya target pajak kita tidak pernah tercapai," ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta, Senin (8/12).
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
-
Apa yang membuat Ahok heran tentang koruptor? Dia menyoroti hukum dan sanksi para koruptor. Saking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya. Beberapa di antaranya bahkan tak segan pamer kekayaan.
-
Apa yang dikritik Golkar dari Anies soal Pilgub DKI? Dia mempertanyakan, apakah ada partai yang mau mengusung Anies di Pilgub Jakarta.
-
Kenapa Ahok ingin jadi pejabat? Pesan Sang Ayah Pengalaman sering diperas oknum pejabat membuatnya terobsesi ingin menjadi pejabat. Ditambah pesan dari sang ayah sebelum meninggal. Pesan ini juga mendorongnya untuk jadi pejabat yang jujur dan membawa perubahan positif.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Siapa yang setuju dengan Ahok tentang korupsi? Perbincangan kedua tokoh tersebut turut menuai beragam tanggapan dari publik.
Ahok mengatakan, tidak hanya pajak yang menggunakan sistem online, pembayaran parkir, tiket Transjakarta, penataan PKL, nantinya akan ikut menggunakan sistem online. Sehingga Pemprov DKI dapat memberikan bantuan dan kredit bagi orang miskin di Jakarta.
"Dengan memaksa E-Money, saya jadi tahu semuanya. Makanya kamu naik bus pun saya bisa tahu, uang parkir jadi tahu. Nanti PKL pun saya bisa tahu berapa pemasukannya. Sehingga saya bisa berikan bantuan kredit kepada mereka. Jadi semua dengan sistem seperti ini jadi gampang sekali," katanya.
Ahok mencontohkan penerapan parkir meter di Jl Sabang mampu meningkatkan pendapatan bagi DKI sebesar Rp 24 juta per harinya. Padahal saat masih menggunakan sistem manual dalam sehari pendapatan di jalan tersebut hanya Rp 500 ribu per hari.
"Dulu di Jl Sabang sehari parkir hanya Rp 500 ribu. Sekarang parkir meter itu sebenarnya parkir online bisa sampai Rp 24 juta. Ke kita masuk 30 persen, hanya duduk-duduk di depan CCTV dapat Rp 7 juta, itu sebenarnya yang kita kejar," pungkasnya.
Ketujuh bank yang diminta Ahok membangun sistem pajak online yakni; Bank DKI, BRI, Bank Mandiri, BNI, BTN, Bank OCBC-NISP dan BCA.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Syafrin menyebut, laporan dari masyarakat terhadap keberadaan jukir liar sangat diperlukan.
Baca SelengkapnyaMantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengkritik langkah Pemerintah Provinsi Jakarta terkait penonaktifan puluhan ribu NIK KTP
Baca SelengkapnyaMenurut Ahok, penertiban jukir liar di Jakarta sulit dilakukan karena adanya pihak lain yang terlibat.
Baca SelengkapnyaSandy mengusulkan Pemerintah Daerah (Pemda) dapat menjalin kerjasama dengan layanan ojol dan online shop tersebut.
Baca SelengkapnyaAduan tersebut, klaim Heru, akan dijadikan evaluasi PPDB tahun depan.
Baca SelengkapnyaMantan Gubernur DKI Basuki T Purnama bercerita saat ditahan kasus penistaan agama.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Jakarta mengusulkan pengenaan pajak ojol dan online shop.
Baca SelengkapnyaAhok Kritik Pemprov DKI Ingin Hapus NIK Penduduk di Luar Domisili: Fokus Aja Buat Perut Warga Kenyang!
Baca Selengkapnya"Pelayanan publik di Jakarta yang disampaikan Pak Anies yaitu 'JAKI' sebelumnya sudah dijalankan oleh Pak Ahok yakni: Qlue, ganti nama saja," kata Ima.
Baca SelengkapnyaGanjar menjelaskan strateginya untuk meningkatkan rasio pendapatan pajak.
Baca SelengkapnyaGembong juga menyoroti kebijakan Heru mengenai slogan baru Jakarta yang diluncurkannya.
Baca SelengkapnyaSeorang pedagang kecil ngamuk saat dapat surat pajak dari pemerintah sementara dagangannya sepi.
Baca Selengkapnya