Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ahok: Dinasti politik boleh, yang enggak itu dinasti korupsi

Ahok: Dinasti politik boleh, yang enggak itu dinasti korupsi Basuki Tjahaja Purnama. ©2013 Merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau yang akrab disapa Ahok mendukung putusan Mahkamah Konstitusi yang membatalkan aturan pembatasan calon kepala daerah yang memiliki hubungan dengan petahana. Menurut Ahok, siapapun yang berniat bekerja untuk rakyat tidak perlu dibatasi, yang perlu dibatasi hanyalah pejabat yang terikat dinasti kemudian melakukan tindak korupsi bersama-sama.

"Makanya dulu saya di komisi dua sudah tegasin. Saya sudah bilang bukan peraturan yang di buat-buat ini, kita cuma laksanakan pembuktian terkait harta pejabat, kamu mau dinasti mati buat rakyat ya boleh aja. Mau bekerja buat rakyat kenapa enggak boleh, yang enggak boleh kan dinasti bareng-bareng korupsi. Nah kalau kita kan yang dikoordinir dinasti yang korupsi ramai-ramai memanfaatkan kekuasaan," kata Ahok usai menghadiri acara Apel Gerak Pasukan di Polda Metro Jaya, Kamis (9/7).

Ahok mengatakan, negara ini hanya perlu melawan korupsi bukan melawan politik dinasti. "Kuncinya di Undang-undang Nomor 7 Tahun 2006 hasil retivikasi PBB melawan korupsi. Orang mau korupsi mau enggak buktiin hartanya, enggak berani, begitu maju maju di tangkap," ujar Ahok.

Selain itu, Ahok menilai solusi masalah di internal bangsa kita yaitu korupsi hanyalah pemberian upah yang layak. Penyelenggara negara semestinya diberikan upah kerja dengan nilai yang besar agar korupsi akan beku di negeri ini.

"Inti semua masalah kenapa kita contoh demokrasi di luar negeri, karena kita mau buang satu undang-undang hasil rativikasi PBB. Demokrasi kan? Semua sepakat demokrasi, satu orang satu suara, tapi begitu bicara soal politik kita enggak sepakat nih tanda tangan doang. Seharusnya gaji naikin aja gede-gede kaya diluar negeri. Nah kita enggak pernah praktekin itu di negara ini. Itu aja masalahnya," jelas Ahok.

Ahok juga kemudian melanjutkan dengan mencontohkan perbandingan antara gaji Presiden RI saat ini dengan gajinya selaku gubernur DKI Jakarta. "Gaji kecil enggak apa apa deh, gue bisa nyari sendiri. Kan gila otaknya. Kasih gaji yang layak dong masa presiden gajinya lebih kecil dari gubernur DKI. Yang bener aja gitu. Yang fair aja. Gaji yang bagus dan jelas," tutupnya.

Diketahui, mencuat persoalan politik dinasti akibat Mahkamah Konstitusi yang membatalkan aturan pembatasan calon kepala daerah yang memiliki hubungan dengan petahana. Mahkamah Konstitusi mengabulkan permohonan uji materi terhadap Pasal 7 huruf r Undang-undang Nomor 8 Tahun 2015 tentang Pemilihan Kepala Daerah.

Mahkamah menilai, aturan yang membatasi calon kepala daerah yang memiliki hubungan dengan petahana telah melanggar konstitusi. Dalam pertimbangannya, hakim berpendapat bahwa idealnya suatu demokrasi adalah bagaimana melibatkan sebanyak mungkin rakyat untuk turut serta dalam proses politik.

Meski pembatasan dibutuhkan demi menjamin pemegang jabatan publik memenuhi kapasitas dan kapabilitas, suatu pembatasan tidak boleh membatasi hak konstitusional warga negara.

Hakim menilai, Pasal 7 huruf r Undang-undang Pilkada mengandung muatan diskriminasi. Hal itu bahkan diakui oleh pembentuk undang-undang, di mana pasal tersebut memuat pembedaan perlakuan yang semata-mata didasarkan atas status kelahiran dan kekerabatan seorang calon kepala daerah dengan petahana. Adapun, permohonan uji materi ini diajukan oleh seorang anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan, Adnan Purichta Ichsan.

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: AHY Sindir Menteri Berbisnis- Jangan Dibiarkan Bagi-Bagi Kekuasaan & Proyek!
VIDEO: AHY Sindir Menteri Berbisnis- Jangan Dibiarkan Bagi-Bagi Kekuasaan & Proyek!

Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyinggung soal perbaikan tata negara dan etika pemerintahan.

Baca Selengkapnya
AHY Sentil Keras Menteri Berbisnis di Lingkungan Pemerintahan: Jeruk Makan Jeruk, Berburu di Kebun Binatang
AHY Sentil Keras Menteri Berbisnis di Lingkungan Pemerintahan: Jeruk Makan Jeruk, Berburu di Kebun Binatang

Menteri berbisnis di lingkungan pemerintahan, sementara dia pembuat kebijakan, regulasi.

Baca Selengkapnya
Ahok Sampai Heran Lihat Koruptor Harta Sudah Disita, Pas Bebas Lebih Kaya Naik Roll-Royce
Ahok Sampai Heran Lihat Koruptor Harta Sudah Disita, Pas Bebas Lebih Kaya Naik Roll-Royce

Saking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya.

Baca Selengkapnya
'Semua Warga Memiliki Hak Politik Sama, Tak Boleh Dikebiri karena Kekerabatan dengan Penguasa'
'Semua Warga Memiliki Hak Politik Sama, Tak Boleh Dikebiri karena Kekerabatan dengan Penguasa'

Kamhar menuturkan, polemik tentang politik dinasti ini selalu menjadi diskursus publik, utamanya menjelang pemilu dan pilkada.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Keras Mahfud Md Sindir Dinasti Politik Jorok, Rekayasa Hukum & Bantu Kemenangan
VIDEO: Keras Mahfud Md Sindir Dinasti Politik Jorok, Rekayasa Hukum & Bantu Kemenangan

Calon wakil presiden Mahfud Md memberikan respons terkait dinasti politik yang akhir-akhir ini menjadi perbincangan publik

Baca Selengkapnya
Dinasti Politik Merupakan Suatu Anomali di Era Indonesia Modern
Dinasti Politik Merupakan Suatu Anomali di Era Indonesia Modern

Apakah partai politik saat ini benar-benar mewakili aspirasi rakyat dan sungguh-sungguh menjalankan aspirasi tersebut.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Keras! Mahfud Blak-blakan Fakta Tata Negara Indonesia, Dinasti Boleh Asal....
VIDEO: Keras! Mahfud Blak-blakan Fakta Tata Negara Indonesia, Dinasti Boleh Asal....

Mahfud mengatakan anggota keluarga boleh menduduki jabatan di dalam demokrasi namun harus berkompetisi secara fair

Baca Selengkapnya
Saat Para Profesor dan Guru Besar Kumpul, Kasih Rekomendasi Problematika Etik Penguasa
Saat Para Profesor dan Guru Besar Kumpul, Kasih Rekomendasi Problematika Etik Penguasa

"Tampak jelas betapa nilai pancasila dan etika di dalam berpolitik dan mentaati hukum itu terjadi degradasi yang amat sangat,"

Baca Selengkapnya
Ahok Blak-Blakan soal Peluang Koalisi Ganjar dengan Anies Jika Ada Putaran Kedua
Ahok Blak-Blakan soal Peluang Koalisi Ganjar dengan Anies Jika Ada Putaran Kedua

Ahok menanggapi pertanyaan adanya kemungkinan koalisi antara paslon 03 dengan paslon 01 jika ada putaran kedua

Baca Selengkapnya
VIDEO: Ahok Heran Koruptor Harta Disita Setelah Bebas Lebih Kaya, Masih Naik Rolls-Royce
VIDEO: Ahok Heran Koruptor Harta Disita Setelah Bebas Lebih Kaya, Masih Naik Rolls-Royce

Ahok meminta pandangan Todung agar generasi muda tidak mudah tergoda untuk melakukan korupsi

Baca Selengkapnya
Prabowo: Kalau Dinasti Jokowi Ingin Berbakti untuk Rakyat, Salahnya Apa?
Prabowo: Kalau Dinasti Jokowi Ingin Berbakti untuk Rakyat, Salahnya Apa?

Hal itu setelah anak Jokowi, Gibran Rakabuming Raka dipinang menjadi bakal Cawapres oleh Prabowo.

Baca Selengkapnya
Eks Penyidik KPK Ajak Masyarakat Tak Pilih Calon Kepala Daerah yang Terafiliasi Koruptor di Pilkada 2024
Eks Penyidik KPK Ajak Masyarakat Tak Pilih Calon Kepala Daerah yang Terafiliasi Koruptor di Pilkada 2024

Pilkada serentak 2024 akan digelar pada 27 November nanti. Masyarakat akan memilih pemimpin setingkat Kota, Kabupaten dan Provinsi.

Baca Selengkapnya