Ahok: DPRD DKI gak perlu lagi bangun-bangun opini di televisi
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tetap akan melakukan pertemuan dengan DPRD DKI Jakarta. Tujuannya untuk melakukan pembahasan draf RAPBD DKI Jakarta 2015 yang telah dievaluasi oleh Kementerian Dalam Negeri.
Namun, Basuki atau akrab disapa Ahok menegaskan tidak ada kompromi dalam pertemuan tersebut. Maka, dia meminta anggota dewan untuk tidak ngotot memasukkan anggaran siluman sejumlah Rp 12,1 triliun ke dalam RAPBD DKI Jakarta 2015.
"Pasti mau ketemu, tapi kalau mereka menolak tetap ngotot masukin yang Rp 12,1 triliun. Kan tidak masuk akal. Saya kira gak perlu lagi bangun-bangun opini di televisi. Kan kita sudah buka nih," jelasnya di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (12/3).
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
-
Siapa yang meminta anggaran Rp20 triliun? Jelang rapat, Menteri HAM Natalius Pigai sempat dicecar terkait permintaan anggaran Rp20 triliun.
-
Apa yang diminta DPRD DKI Jakarta terkait Wisma Atlet? Wakil Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta Inggard Joshua meminta Pemprov memanfaatkan Wisma Atlet Kemayoran sebagai tempat rekapitulasi dan gudang logistik Pemilu 2024.
-
Siapa yang setuju dengan Ahok tentang korupsi? Perbincangan kedua tokoh tersebut turut menuai beragam tanggapan dari publik.
-
Apa yang DPR sesalkan? 'Yang saya sesalkan juga soal minimnya pengawasan orang tua.'
-
Apa yang dikritik Golkar dari Anies soal Pilgub DKI? Dia mempertanyakan, apakah ada partai yang mau mengusung Anies di Pilgub Jakarta.
Mantan Bupati Belitung Timur ini menegaskan, warga Jakarta tidak mungkin mau menerima masuknya anggaran siluman tersebut. Sebab banyak sekali anggaran pembelanjaan yang tidak masuk akal.
Ahok semakin yakin dugaannya benar. Karena Polda Metro Jaya telah menyatakan adanya dugaan korupsi dan mark up pada APBD DKI Jakarta 2014. Sehingga percuma anggota legislatif membangun citra buruk mengenai dirinya.
"Nah terus kalau DPRD ngotot lagi nih di televisi, saya lihat di televisi dia ngotot lagi. Kan bisa eksekutif menolak," tutupnya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hari ini, DPR menggelar rapat untuk mengebut Revisi UU Pilkada untuk mengesahkan aturan baru Pilkada.
Baca SelengkapnyaHeru mengatakan, seluruh anggota DPRD sudah memiliki salinan rincian dokumen anggaran.
Baca SelengkapnyaKetua Sementara DPRD DKI Jakarta Achmad Yani merespons mengenai banyaknya anggota dewan menggadaikan SK ke bank.
Baca SelengkapnyaAhok mengungkapkan peniadaan Pilgub merupakan wacana yang sudah lama ia ketahui.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi buka suara mengenai rapat baleg DPR RI yang disorot karena diduga untuk menganulir putusan Mahkamah Konstitusi (MK) tentang UU Pilkada
Baca SelengkapnyaDjarot belum mau bicara banyak siapa kandidat yang akan diusung PDIP di Pilgub Jakarta.
Baca SelengkapnyaAhok pun meluruskan pernyataannya soal Gibran dan Jokowi tak bisa kerja jika Prabowo memenangi Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPDIP menilai, pembahasan RUU Pilkada mengabaikan suara masyarakat.
Baca SelengkapnyaSaid Didu beralasan dirinya tidak bermusuhan dengan Apdesi.
Baca SelengkapnyaJokowi memastikan pemerintah akan mengikuti putusan Mahkamah Konstitusi terkait syarat pencalonan kepala daerah pada Pilkada serentak 2024.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyatakan siap maju Pilkada
Baca SelengkapnyaMegawati Soekarnoputri mengumumkan para calon kepala daerah untuk menghadapi Pilkada Serentak 2024.
Baca Selengkapnya