Ahok duga Yos Sudarso banjir karena ada mafia rusak tanggul Sunter
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengungkapkan tanggul Sungai Sunter, Jakarta Utara, sengaja dijebol oleh kontraktor. Kontraktor berdalih tujuan penjebolan itu agar bisa memasukkan alat berat dan melakukan pengerukan.
Ahok mengatakan, pihaknya tengah mendalami kasus ini. Dia menduga ada oknum yang sengaja meminta kontraktor melakukan perusakan tanggul tersebut.
"Kami enggak tahu, apa dibayar apa mafia yang bayarin mereka. Masuk akal enggak sih kamu mau ngeruk sungai, tanggulnya kamu jebolin," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (26/1).
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
-
Apa yang membuat Ahok heran tentang koruptor? Dia menyoroti hukum dan sanksi para koruptor. Saking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya. Beberapa di antaranya bahkan tak segan pamer kekayaan.
-
Siapa yang setuju dengan Ahok tentang korupsi? Perbincangan kedua tokoh tersebut turut menuai beragam tanggapan dari publik.
-
Kenapa Ahok ingin jadi pejabat? Pesan Sang Ayah Pengalaman sering diperas oknum pejabat membuatnya terobsesi ingin menjadi pejabat. Ditambah pesan dari sang ayah sebelum meninggal. Pesan ini juga mendorongnya untuk jadi pejabat yang jujur dan membawa perubahan positif.
-
Kenapa Ahok dukung Ganjar? Pemicu utamanya karena Ahok ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
-
Siapa yang diduga melakukan korupsi? KPK telah mendapatkan bukti permulaan dari kasus itu. Bahkan sudah ada tersangkanya.
Kontraktor ini diduga tidak melakukan kajian terlebih dahulu sebelum menjebol tanggul Sungai Sunter ini. Sehingga berdampak banjirnya kawasan Jalan Yos Sudarso, Jakarta Utara. Seharusnya mereka melakukan kajian beberapa bulan. Ahok pun akan mengadukan ini kepada Kementerian Pekerjaan Umum (PU).
"Sudah tahu kami setengah mati mau memperkuat tanggul tahun ini mau diperkuat. Tanggul ada malah lu jebolin gara-gara alasan mau ngeruk sungai. Brengsek kan? Saya sudah SMS ke Pak Menteri sama perusahaannya (yang ngeruk juga), saya bilang kontraktor lu brengsek," ungkapnya.
Mantan Bupati Belitung Timur ini sempat berprasangka buruk akan adanya oknum yang ingin membuat banjir, dengan menghancurkan tanggul. Salah satu kawasan paling bahaya adalah di Kali Asin. Untuk itu dia meminta bantuan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat untuk mengecek.
"Saya berpikir jangan-jangan yang ngerjain saya di Kali Asin, saya suruh Wagub lihat. Kalau Kali Asin roboh banyak orang mati. Enggak berani dia (oknum). Kalau banyak orang mati polisi akan mengusut cari tahu kenapa tanggul ini roboh. Akhirnya bukan ngerjain yang itu. Saya curiga begitu saja," terangnya.
Ahok mengungkapkan, lebih baik tidak dilakukan pengerukan jika tahu cara yang digunakan untuk memasukkan alat berat dengan menjebol tanggul. Dan sebagai tindakan tegas, pihaknya akan bekerja sama dengan yang berwenang.
"Alasan mau mengeruk sungai. Lebih baik lu nggak usah keruk kalau mesti jebolin tanggul. Aduh, mau lapor polisi aja," tutupnya.
Sebelumnya, Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi mengatakan, untuk menanggulangi limpahan air, pihaknya akan membuat tanggul dengan karung pasir dan batu kali mulai dari tepian sisi timur Jl Yos Sudarso tepatnya di Plumpang hingga Artha Gading.
"Kalau dari Artha Gading sampai Cempaka Putih akan kita gunakan batu kali. Ini tengah kita upayakan agar segera bisa ditanggulangi," tegas Rustam kepada wartawan di depan Mal Artha Gading, Jakarta Utara, Jumat (23/1).
Air yang memenuhi badan jalan membuat kemacetan hingga 2 kilometer di dua arah, dari Tanjung Priok ke Cawang, maupun sebaliknya.
Kepala Satpol PP Jakarta Utara, Sofiyan Hadi, mengatakan, sebanyak 100 personel Satpol PP sudah diterjunkan. Mereka dikerahkan untuk membangun tanggul dan mengatur lalu lintas.
"Selain diterjunkan untuk membuat tanggul, anggota kita juga membantu penguraian kemacetan. Pokoknya kita upayakan agar tidak terjadi stagnasi lalu lintas," tandasnya.
(mdk/gib)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kejati Sulsel menemukan dugaan mafia tanah dalam pembangunan Bendungan Passeloreng di Kabupaten Wajo yang merugikan negara hingga Rp75,6 miliar.
Baca SelengkapnyaAHY menjelaskan, dalam menangkap mafia tanah perlu langkah mendadak atau surprise. AHY juga menegaskan upaya tersebut semata untuk melindungi masyarakat.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua KPK, Nurul Ghufron menyebut, total tim penindakan mengamankan 10 orang termasuk bupati dan anggota DPRD Labuhanbatu.
Baca SelengkapnyaAHY menjelaskan modus yang digunakan mafia tanah tersebut menggunakan surat-surat palsu
Baca SelengkapnyaAdapun orang tersangka tersebut telah divonis penjara 3,5 tahun. Mereka yakni Muller bersaudara dengan nilai kerugian mencapai Rp3,6 triliun.
Baca SelengkapnyaErick selaku Bupati Labuhanbatu melakukan intervensi dan ikut secara aktif berbagai proyek pengadaan yang ada di berbagai SKPD di Pemkab Labuhanbatu
Baca SelengkapnyaAHY menyarankan pada masyarakat bila menemukan indikasi ketidakabsahan pada lahannya, sebaiknya laporkan ke pihak kantor ATR/BPN untuk mencabut akta.
Baca SelengkapnyaBerikut momen Menteri AHY 'menggebuk' mafia tanah yang meresahkan.
Baca SelengkapnyaYana Diduga berperan menentukan sepihak kontraktor proyek Bandung Smart City dan menerima sejumlah uang.
Baca SelengkapnyaNamun belakangan diketahui PT Waskita malah mensubkontrak perusahaan lain untuk pengerjaan shelter tersebut.
Baca SelengkapnyaAhok menilai jika memang penggusuran paling banyak terjadi di era pemerintahannya, berarti programnya mendirikan banyak rusunawa berhasil.
Baca SelengkapnyaDua kasus mafia tanah itu terjadi di Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekas
Baca Selengkapnya