Ahok geram, dari ormas sampai aparat mau kuasai lapak Monas

Merdeka.com - Pedagang di Lenggang Jakarta Monas menjerit karena dagangan mereka tak laku. Seharian berdagang, mereka tak balik modal.

Mereka sudah mengeluhkan persoalan itu ke Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama. Ahok, sapaan Basuki, berjanji mencarikan solusi.

"Mau enggak mau kita harus tegas aja. Namanya juga proses pembinaan," kata Ahok, di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (1/6).

Ahok menyebut, sebenarnya apa yang didapat PKL di Monas saat ini sudah sangat enak. Dia mencontohkan sebelum dirinya bersama Jokowi memimpin, tak ada satu pun kegiatan yang boleh masuk Monas.

"Makanya kami berpikir alangkah baiknya PKL bisa ditata di taman untuk jualan walaupun perda melarang jualan di taman. Lalu kita berpikir Monas, kan gede kalau di titik-titik bisa dipakai untuk jualan. Kita bikin pameran-pameran tapi apa yang terjadi? Banyak oknum ormas aparat yang manfaatin jual lapak digaris-garisin," beber Ahok.

"Nah ini namanya ngelunjak. Akhirnya kita data ada berapa orang di IRTI Monas yang mau dagang, 1.000 lebih. Lalu kita latih dan kosongkan Monas dulu. Ternyata galak-galak juga, mukul kita lalu kita pukul balik dan malah dilaporin polisi. Mereka ngelanggar enggak diapa-apain. Jadi ngelunjak," ucapnya kesal.

Oleh karena itu, lanjut Ahok, dia tak akan memberikan kelonggaran untuk PKL. Sebab dari berbagai kasus penertiban PKL, Ahok merasa lebih banyak yang banyak berbuat nakal dari pada yang jujur.

"Dasarnya kami tetap ingin menolong PKL punya tempat dagang. Jakarta ini mudah mau cari uang, asal ada tempat. Tapi kamu nggak bisa dong manfaatkan tempat merugikan orang lain dan buat macet. Kalau Anda menzalimi hak orang itu bukan dizalimi namanya, tapi Anda brengsek. Itu yang kita lawan," tegas Ahok.