Ahok geram orang kaya di Jakarta suka gengsi diberi penyuluhan DBD
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), melepas bus penyuluhan demam berdarah dengue (DBD) yang diberi nama bus Juru Pemantau Jentik (Jumantik) di Balai Kota DKI Jakarta.
Bus yang rencananya akan berkeliling Jakarta memberikan penyuluhan mengenai wabah DBD itu, diberdayakan dalam rangka hari demam berdarah se-ASEAN 2015, dan wacana Menuju Jakarta Bebas DBD.
"Kita betul-betul ingin bisa masuk ke masyarakat kelas menengah ke atas. Pasalnya, DBD ini kan berada di air bersih. Justru di kalangan menengah ke atas itu yang tinggal di apartemen enggan diberikan penyuluhan. Karena itu dengan adanya bus ini, kita bisa lakukan sosialisasi," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (15/6).
-
Mengapa kasus DBD di Jakarta meningkat? Lebih lanjut, Ngabila menjelaskan adanya peningkatan kasus DBD di Tanah Air terjadi karena efek dari kemarau ekstrem panjang atau El Nino pada Juli hingga November 2023.
-
Kenapa DBD meningkat di Jakarta Barat? Memang, Jakarta Barat menyumbang penyebaran kasus DBD tertinggi hingga 26 Maret 2024 dengan jumlah kasus mencapai 716, disusul Jakarta Selatan 576, Jakarta Timur 562, Jakarta Utara 262 kasus, Jakarta Pusat 172 dan Kepulauan seribu 18 kasus.
-
Apa penyebab peningkatan kasus DBD di Jakarta? Angka kasus DBD di DKI Jakarta mengalami peningkatan sebanyak 1.102 orang dari sebelumnya hanya 627 kasus pada 19 Februari 2024.
-
Kapan kasus DBD di Jakarta meningkat? Angka kasus DBD di DKI Jakarta mengalami peningkatan sebanyak 1.102 orang dari sebelumnya hanya 627 kasus pada 19 Februari 2024.
-
Kapan puncak kasus DBD di Jakarta? 'Trend kasus DBD akan meningkat pasca El Nino dan pola kenaikan per bulannya khas pada musim penghujan dan sama dari tahun ke tahun akan mulai meningkat Desember, puncak April, lalu kembali turun,' terangnya.
-
Di mana kasus DBD paling banyak terjadi di Jakarta? 'Penyebaran DBD meningkat terutama di Jakarta Selatan saat ini di angka sekitar 500 kasus,' kata Heru dalam keterangan tertulis, dikutip Selasa (26/3).
Menurut Ahok, sosialisasi mengenai wabah DBD tersebut akan diawasi oleh para Lurah di tiap daerah, yang akan dikunjungi bus tersebut selama berkeliling di DKI Jakarta dalam waktu 4 bulan masa pengawasan.
"Lurah yang bertanggung jawab untuk soal ini. Kita udah tugaskan setiap lurah untuk tanggung jawab. Kita betul-betul ingin Jakarta bebas DBD. Bus ini akan terus 4 bulan sosialisasikan. Banyak orang enggak sadar aja kalo diambil darahnya. Saya aja gubernur kena DBD," ujar Ahok.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Koesmedi Priharto menegaskan, pemberdayaan bus ini menjadi perhatian Pemprov DKI untuk bisa menembus sejumlah kawasan elite. Sebab, Koesmedi mengaku pihaknya hingga sekarang memang sulit untuk masuk ke wilayah-wilayah tersebut.
"Sebenarnya kasus DBD ini sudah 50 persen turun dari kemarin. Tapi kita mau coba memprogramkan penyuluhan ini, karena kita nggak bisa masuk ke tempat-tempat atau daerah-daerah elit. Kita mau cari cara bagaimana mencari penyuluhan ke daerah-daerah elite," kata Koesmedi.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ditemukan 200an lebih kasus DBD di satu wilayah Jakarta
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Temukan Penyebaran DBD Meningkat, Kasus Paling Banyak di Jakarta Selatan
Baca SelengkapnyaDari data terakhir yang dihimpun hingga 26 Maret 2024, Jakarta Barat menjadi wilayah dengan penyebaran kasus DBD terbanyak yakni 716 kasus.
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi IX DPR RI Fraksi Partai Golkar, Dewi Asmara mengatakan, kasus DBD saat ini naik lebih tinggi dibandingkan tahun 2023.
Baca SelengkapnyaHeru Budi meminta orang tua untuk memakaikan anak-anaknya pakaian lengan panjang dan minyak telon
Baca SelengkapnyaSalah satu hal yang banyak dipercaya adalah bahwa ketika seseorang pernah terkena DBD, dia tidak akan mengalaminya lagi.
Baca SelengkapnyaSejumlah elemen masyarakat menolak penyebaran nyamuk Wolbachia di Gedung Bappenas.
Baca SelengkapnyaAni menambahkan untuk fasilitas kesehatan (faskes) di DKI Jakarta sangat mencukupi dan hingga saat ini semua dalam keadaan siaga 24 jam.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor mencatat 750 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) sejak awal 2024. Dari ratusan kasus itu, empat orang meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaKasus DBD di Jakarta tersebut terhitung sejak Januari hingga Juni 2023.
Baca SelengkapnyaJumlah ini naik dua kali lipat dibanding tahun 2023. Adapun rinciannya, pada Januari 2024 sebanyak 68 kasus, Februari 119 kasus, Maret 68 kasus.
Baca SelengkapnyaUpaya pengasapan juga terus dilakukan di beberapa kawasan yang terbilang rawan.
Baca Selengkapnya