Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ahok geram suku dinas DKI ajukan anggaran tak masuk akal

Ahok geram suku dinas DKI ajukan anggaran tak masuk akal Ahok. ©2015 merdeka.com/fikri faqih

Merdeka.com - Jelang pengesahan R-APBD DKI 2016 yang akan dilakukan antara TAPD (Tim Anggaran Pemerintah Daerah) dengan Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI Jakarta, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengakui masih banyak anggaran siluman dalam draf usulan dari dinas-dinas di DKI Jakarta.

Melihat indikasi penyelewengan anggaran tersebut, pria yang akrab disapa Ahok telah menyisir tiap detil anggaran dan memangkas anggaran boros yang diusulkan jajaran SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) di bawahnya.

"Makanya hari ini saya sisir. Kalau enggak sampe selesai sisir, saya enggak mau kirim. Saya mau sisir semua yang mayoritas 70-80 persen sudah saya cek dan saya sudah instruksikan teman-teman harus buang," kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka, Jakarta, Senin (23/11).

Ahok mengungkapkan, instruksi untuk memangkas rancangan anggaran dilakukan di berbagai dinas. Semisal pembelian alat tulis kantor yang jumlahnya mencapai Rp 500 miliar untuk semua SKPD.

Kemudian, pembayaran tenaga ahli di semua dinas yang mencapai angka Rp 600 miliar. Selain itu, dia juga menyorot rancangan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI yang akan menyelenggarakan festival kota tua hingga Rp 10 miliar.

Dia juga geram dengan anggaran Dinas Kebersihan DKI Jakarta yang melonjak naik dari tahun sebelumnya, yakni dari Rp 200 miliar menjadi Rp 700 miliar.

"Bayar tenaga ahli tenaga ahli semua kegiatan sampe Rp 600 M. Sudin kesehatan Rp 5-6 M setiap tahun. Masa Disparbud bikin festival kota tua Rp 10 M. Lu mau undang artis apa? Enggak bener gitu lho. Nah ini mesti kita potong," jelasnya.

"Masa badan air, kebersihan, dari Rp 200 M meledak jadi Rp 700 M. Begitu saya periksa, dia bilang, maaf pak salah ngisi. Gila, salah ngisi pake excel," tukasnya.

Oleh sebab itu, mantan Politisi Gerindra ini meminta agar seluruh draf anggaran dari semua dinas untuk tidak lagi menggunakan manual, karena rentan diselewengkan.

Dia meminta agar setiap rancangan anggaran dimasukkan ke dalam e-budgeting dan e-planning, agar mempermudah pihaknya dalam melakukan evaluasi dan pengawasan.

"Kalau manual kan bisa jadi si-A atau si-B ganti halamannya. Orang setebal itu dari bawahnya, kamu bisa periksa berapa ribu halaman? Diganti selembar-selembar kita enggak tahu. Makanya begitu saya sadar mereka manual, saya tahan," tegas mantan Bupati Belitung Timur ini.

"Saya ingin bukunya dicetak dari e-planning dan e-budgeting," lanjutnya. (mdk/eko)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
INFOGRAFIS: Menteri Prabowo Ramai-Ramai Minta Tambahan Anggaran
INFOGRAFIS: Menteri Prabowo Ramai-Ramai Minta Tambahan Anggaran

Tambahan anggaran itu akan dipakai untuk melakukan penguatan manajemen, fasilitas pendukung, membangun command center, hingga belanja pegawai.

Baca Selengkapnya
Kadis Kebudayaan DKI Diperiksa Kejati Jakarta Terkait Dugaan Korupsi Rp150 Miliar
Kadis Kebudayaan DKI Diperiksa Kejati Jakarta Terkait Dugaan Korupsi Rp150 Miliar

Ditegaskan, pemeriksaan saksi ini dilaksanakan berdasarkan prosedur hukum untuk melengkapi perkara.

Baca Selengkapnya
VIDEO: DPR Kaget Anggaran Kecil Komnas HAM
VIDEO: DPR Kaget Anggaran Kecil Komnas HAM "Polsek Minta Rp50 M Cuma Renovasi Satu Kantor!"

DPR melihat anggaran yang diajukan Komnas HAM sangat kecil, dibandingkan pengajuan anggaran pembangunan satu kantor Polsek yaitu Rp50 Miliar

Baca Selengkapnya
Kejaksaan Geledah Kantor Dinas Kebudayaan Jakarta, Temukan Ratusan Stempel Kegiatan Fiktif
Kejaksaan Geledah Kantor Dinas Kebudayaan Jakarta, Temukan Ratusan Stempel Kegiatan Fiktif

Stempel tersebut digunakan sebagai bahan pelaksanaan pertanggungjawaban fiktif pelaksanaan kegiatan Dinas Kebudayaan Pemprov Jakarta.

Baca Selengkapnya
Mahkamah Agung Minta Tambahan Anggaran Rp3 Triliun ke DPR untuk Bayar Listrik hingga Pemeliharaan Rumah Dinas
Mahkamah Agung Minta Tambahan Anggaran Rp3 Triliun ke DPR untuk Bayar Listrik hingga Pemeliharaan Rumah Dinas

MA mengusulkan penambahan anggaran sebesar Rp3 triliun lebih untuk tahun anggaran 2025.

Baca Selengkapnya
Eks Pegawai BPOM jadi Tersangka Gratifikasi Rp3,4 M, Duitnya Dipakai untuk Lengserkan Penny Lukito
Eks Pegawai BPOM jadi Tersangka Gratifikasi Rp3,4 M, Duitnya Dipakai untuk Lengserkan Penny Lukito

Bareskrim Polri menetapkan eks pegawai BPOM berinisial SD menjadi tersangka dugaan pemerasan dan gratifikasi.

Baca Selengkapnya
KPK Sebut Tersangka Korupsi Rumah Jabatan DPR Lebih dari 2 Orang
KPK Sebut Tersangka Korupsi Rumah Jabatan DPR Lebih dari 2 Orang

KPK belum membeberkan nama-nama tersangka dimaksud.

Baca Selengkapnya
Begini Modus Dugaan Korupsi Dinas Kebudayaan Pemprov Jakarta: Laporan Kegiatan Kebudayaan Betawi Fiktif
Begini Modus Dugaan Korupsi Dinas Kebudayaan Pemprov Jakarta: Laporan Kegiatan Kebudayaan Betawi Fiktif

Dinas Kebudayaan Pemprov Jakarta memiliki anggaran Rp150 miliar guna melaksanakan kegiatan kebudayaan Betawi.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Miris DPR Pelototi Anggaran Polri, Ada Polsek Minta Rp50 Miliar Renovasi Tapi Anggota Masih Susah
VIDEO: Miris DPR Pelototi Anggaran Polri, Ada Polsek Minta Rp50 Miliar Renovasi Tapi Anggota Masih Susah

Lembaga kepolisian dalam paparannya dipimpin Wakapolri Komjen Agus Andrianto, meminta anggaran naik menjadi Rp165 triliun lebih.

Baca Selengkapnya
Usut Korupsi Pembangunan 488 Toilet Telan Anggaran Rp96 Miliar, KPK Bentuk Tim Khusus
Usut Korupsi Pembangunan 488 Toilet Telan Anggaran Rp96 Miliar, KPK Bentuk Tim Khusus

Alex meminta masyarakat bersabar menunggu kinerja tim penyelidik yang tengah mengumpulkan bukti.

Baca Selengkapnya
Usut Korupsi Pemotongan Dana Insentif ASN, KPK Sita Uang Asing Saat Geledah Rumah Pejabat BPPD Sidoarjo
Usut Korupsi Pemotongan Dana Insentif ASN, KPK Sita Uang Asing Saat Geledah Rumah Pejabat BPPD Sidoarjo

KPK telah menetapkan SW sebagai tersangka korupsi pemotongan dana insentif ASN Sidoarjo sebesar Rp2,7 miliar.

Baca Selengkapnya
KPK Perkirakan Korupsi Rumah Dinas DPR Rugikan Negara Puluhan Miliar Rupiah
KPK Perkirakan Korupsi Rumah Dinas DPR Rugikan Negara Puluhan Miliar Rupiah

KPK memperkirakan kerugian negara pada proyek pengadaan perabotan rumah dinas DPR RI yang menyeret Sekjen DPR RI Indra Iskandar mencapai puluhan miliar rupiah.

Baca Selengkapnya