Ahok heran ada warga protes digusur tapi minta rusun bawa Fortuner
Merdeka.com - Warga Pinangsia, Ancol, pasrah rumah mereka ilegal mereka ditertibkan Pemprov DKI Jakarta. Beberapa yang tak rela, masih memilih bertahan dengan mendirikan tenda di lokasi.
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, yakin mereka tak akan mungkin mau berlama-lama di tenda. Kasus serupa, katanya, pernah terjadi saat pihaknya menertibkan Waduk Pluit, Jakarta Timur.
"Paling tahan berapa lama. Mereka pikir kalau sama-sama kompak (menolak), enggak jadi penggusuran.
-
Kenapa warga Kampung Teko tetap tinggal di kampung yang tenggelam? Masyarakat di kampung apung disebut tak ingin meninggalkan daerah tersebut karena merupakan tanah kelahiran. Selain itu, alasan lainnya adalah daerah tersebut merupakan tempat mencari nafkah sehingga sulit jika harus pindah ke tempat baru.
-
Kenapa Telok Abang tetap dijaga? Selain mendatangkan rezeki tambahan bagi penjual, mereka juga berupaya untuk terus menjaga tradisi tersebut setiap tahunnya. Hal ini agar tidak termakan oleh zaman yang serba modern dan tak kalah dengan mainan-mainan canggih.
-
Bagaimana tempat tinggal itu terjaga sampai sekarang? Pada saat itu, sebuah runtuhan batu menghalangi pintu masuk gua sehingga mengunci isinya seperti kapsul waktu prasejarah.
-
Bagaimana manusia bertahan? Salah satu peneliti di School of Medicine, New York, mengatakan bahwa diperkirakan populasi manusia modern pada saat itu berjumlah 1.280 selama 117.000 tahun lamanya.
-
Bagaimana Andika mempertahankan rumah tangganya? Meskipun Nisya Ahmad mengajukan gugatan cerai, Nata tetap mendukung keputusan Andika untuk mempertahankan rumah tangga dengan Nisya dan berusaha membantah semua gugatan tersebut.
-
Bagaimana warga Desa Sukamanah tetap menjaga hijaunya desa? Kondisi ini didukung dengan banyaknya hutan, sawah dan ladang yang hijau dan menyegarkan seperti yang tampak di Desa Sukamanah, Cibeber.
Mereka yang ngurus, datang ke sini itu naik Fortuner loh," kata Ahok, sapaan Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (28/5).
Dia menambahkan, warga terkena gusuran pasti akan diberikan rumah susun. Tapi ada syaratnya, tidak untuk disewakan kembali.
"Pasti kita kasih. Hanya sekarang, siapa yang betul-betul butuh rusun. Kalau kamu sewa rumah di pinggir sungai, kalau digusur ya cari sewa di tempat lain. Sebenarnya yang ribut ini yang punya rumah di situ," terang dia.
Rusun sewa untuk korban gusuran diterapkan tarif harian Rp 5.000 per hari.
"Kamu sewa di sungai lebih mahal daripada sewa di rusun Jakarta. Kalau dia non DKI, kita minta kesaksian berapa orang, kalau dia ada usaha, tempat kerja betul, kita kasih KTP loh. Jadi Jakarta itu enggak tertutup, kita buka. Selama kamu ada kerjaan, boleh tinggal di Jakarta," pungkas Ahok.
Mereka yang butuh rusun, kata Ahok, dipersilakan melapor ke kelurahan.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wajah politisi Gerindra itu tampak was-was saat turun dari mobil komando.
Baca Selengkapnyagabungan TNI, Polri yang dibantu Pol PP serta Dishub yang nantinya akan di bagi di beberapa titik pengamanan di sekitaran Monas
Baca SelengkapnyaKades APDESI Kembali Demo DPR, Pengendara Diimbau Hindari Ruas Jalan Ini
Baca SelengkapnyaAksi seorang Kapolres Binjai belum lama ini viral menjadi sorotan. Naik ke atas atap mobil, ia memohon kepada warganya agar tidak melawan hukum.
Baca Selengkapnya