Ahok: Jakarta ini banyak sekali modusnya, mesti hati-hati
Merdeka.com - Relokasi warga yang tinggal di bantaran sungai-sungai di Jakarta ke rumah susun terus dilakukan. Agar tak salah sasaran, Pemprov DKI berjanji bakal menyeleksi ketat warga bantaran yang berhak mendapatkan rusun.
"Kita mesti lihat, dia penyewa bukan? Kalau bukan penyewa enggak bisa. Dia pemilik yang nyewain enggak bisa. Kalau dia punya rumah enggak bisa," jelas Plt Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama di Polda Metro Jaya, Senin (17/11).
Menurut Ahok, yang layak mendapatkan rusun hanya yang tinggal dan menetap di sana tanpa ada rumah lagi. Belajar dari pengalaman, Pemprov DKI pernah menyiapkan 300 rusun untuk 300 kepala keluarga, tapi kenyataannya malah diperjualbelikan.
-
Bagaimana warga bisa tinggal di Rusun Nagrak? Pemprov DKI menyiapkan Rusun Nagrak di Cilincing, Jakarta Utara untuk dihuni oleh warga eks Kampung Bayam dengan skema sewa.
-
Siapa yang tinggal di rumah tak layak huni? Sudah 15 tahun terakhir, ia tinggal di bangunan tak layak itu bersama suami dan seorang anaknya.
-
Dimana lokasi rumah transmigrasi? Orang-orang yang mengikuti program transmigrasi akan disebarkan ke beberapa wilayah di Indonesia yang memiliki angka penduduknya yang masih lebih sedikit. Salah satunya di Sulawesi Tenggara tepatnya di Konawe Watutinawu.
-
Siapa yang menghuni pemukiman? Analisis genetik pada tulang manusia yang digali menunjukkan hubungan erat antara penduduk pemukiman ini dengan kelompok lain di China selatan dan Asia Tenggara.
-
Masalah kesehatan apa yang sering dialami anak kos? Masalah utama yang sering dialami oleh anak kuliahan adalah pola makan yang tidak seimbang. Jadwal kuliah yang padat serta uang saku terbatas seringkali membuat mereka mengabaikan waktu makan atau memilih makanan cepat saji yang kurang sehat.
-
Bagaimana cara warga memindahkan rumah? Secara kompak, warga memindahkan rumah dari Kampung Wates ke kampung lain dan akan berkumpul untuk memakan makanan tradisional secara bersama-sama di lokasi pemindahan.
"Kalau dulukan robohin 300 rumah terus kita siapin 300 rusun. Ternyata setengahnya penyewa. Diakan enggak berhak. Nah yang nyewain suka kirim orang dudukin, lama-lama dia jual (rusunnya)," tegas Ahok.
Hal serupa juga terjadi saat pembayaran ganti rugi. Ahok mengungkapkan, banyak mafia ikut main dalam kepemilikan tanah. Sehingga surat-surat kepemilikan terkadang palsu.
"Jadi Jakarta ini sekarang banyak sekali modus-modusnya. Kami mesti hati-hati," tutupnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok Kritik Pemprov DKI Ingin Hapus NIK Penduduk di Luar Domisili: Fokus Aja Buat Perut Warga Kenyang!
Baca SelengkapnyaDPRD DKI Jakarta mempertanyakan warga menengah atas yang tinggal di rusunawa.
Baca SelengkapnyaRencana relokasi warga di kolong Jembatan Pakin sudah dibahas bersama Menteri Perumahan, Menteri Sosial, dan Menteri Dalam Negeri.
Baca SelengkapnyaWakil Wali Kota Jakarta Barat Hendra Hidayat mengatakan, pihaknya akan memanusiawikan warga yang tinggal di bawah kolong Tol Angke, Jakarta Barat.
Baca SelengkapnyaAnies menilai aturan baru yang dibuat punya dampak langsung ke warga Jakarta.
Baca SelengkapnyaRespons Heru Budi soal penonaktifan NIK warga Jakarta dikritik Ahok
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil menyebut Ahok gubernur paling banyak melakukan penggusuran, bahkan menyebut paling brutal.
Baca SelengkapnyaMereka yang nantinya dipindahkan juga akan diberi fasilitas dan pelatihan kerja agar bisa hidup mandiri.
Baca Selengkapnya"Mereka mau direlokasi tapi tuntutan mereka minta dipenuhi juga," ujar Maulana.
Baca SelengkapnyaWarga kolong jembatan yang berada di daerah Jakarta Barat dan Jakarta Utara sebagian telah pindah ke rusun di Jalan Tongkol, Pademangan.
Baca SelengkapnyaRelokasi warga korban kebakaran di Manggarai bertahap.
Baca SelengkapnyaMantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengkritik langkah Pemerintah Provinsi Jakarta terkait penonaktifan puluhan ribu NIK KTP
Baca Selengkapnya