Ahok janji ganti rugi lahan Bidara Cina asal tunjukkan sertifikat
Merdeka.com - Setelah Kampung Pulo, Pemprov DKI Jakarta, berencana menertibkan pemukiman kumuh di Bidara Cina. Tapi rencana tersebut belum jelas kapan dieksekusi karena masih mendapat pertentangan, salah satunya soal ganti rugi lahan.
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, menegaskan dirinya bakal mengganti kerugian asalkan kepemilikan lahan tersebut jelas buktinya.
"Bidara Cina minta Rp 25 juta per meter ganti rugi? Kalau memang punya bukti ya dibayar. Tapi sekarang logika gini, ini bukan tanah saya, saya dudukin tanah kamu. Bayarnya ke kamu atau ke saya? Logika saja. Kalau Anda punya tanah, saya dudukin tanah Anda. Lalu tanah Anda mau dibayar orang, kasih saya kasih kamu? Kasih kamu," bebernya di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (11/9).
-
Siapa yang sebut hukum di Indonesia terguncang? Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Chico Hakim menyebut, bahwa putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal batas usia capres-cawapres menjadi persoalan serius terkait hukum di Indonesia.
-
Kenapa hukum dibuat? Hukum memiliki tujuan untuk mewujudkan keadilan, ketentraman sekaligus keamanan.
-
Siapa yang melakukan kesalahan? Semua anak adam (manusia) melakukan kesalahan, dan sebaik-baiknya orang yang bersalah adalah orang yang bertobat'
-
Dimana letak permukiman terbengkalai di Jakarta? Baru-baru ini sebuah kawasan di wilayah Jakarta Timur yang terbengkalai terungkap, dengan deretan rumah yang ditinggalkan oleh penghuninya.
-
Kata-kata serba salah apa yang menjelaskan tentang kesalahan di masa lalu? Hanya karena seseorang punya kesalahan di masa lalu, bukan berarti semua yang dia lakukan saat ini selalu salah di matamu.
-
Kenapa hukum di Indonesia mengecewakan? 'Ada tiga kata yang sangat penting di dalam orasi ini yaitu kata etika, moral dan hukum semua kata itu, rangkaian kata itu penting, tapi saya akan bicara etika, moral dan hukum. Kenapa topik ini dipilih, karena kita punya hukum tetapi hukum kita itu sangat mengecewakan,' kata Mahfud MD di Jakarta, Kamis (30/11).
Meski begitu, Ahok menjelaskan pembongkaran Bidara Cina berbeda dengan pembongkaran Kampung Pulo lalu. Sebab dari data yang dia dapat warga Bidara Cina memiliki sertifikat tanah.
"Jadi mereka (warga Bidara Cina) sudah duduk di atas tanah sertifikat, yang jiwa serata dan pemda. Tapi itu pemda sertifikat loh bukan tanah negara," tuturnya.
Itu sebabnya, dia berjanji akan membayar seperemnpat nilai tanah pada warga yang punya sertifikat. "Harusnya di hukum, dudukin tanah orang tapi ya sudah nggak apa-apa. Karena ini kesalahan puluhan tahun. Yasudah. Tapi kalau nuntutnya gede ya dia punya dasar apa?," tutupnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
AHY mengatakan, proses ganti rugi terhadap lahan itu jadi syarat agar tidak terjadi konflik. Dengan begitu, pihaknya baru bisa mengeluarkan sertifikat.
Baca SelengkapnyaNusron menjelaskan, dari luas 2.806 hektare itu, ada sebagian lahan yang ditempati oleh penduduk.
Baca SelengkapnyaMenteri AHY akan menertibkan kawasan Puncak Bogor dari bangunan liar tak berizin.
Baca SelengkapnyaDalam kesempatannya, AHY juga menyampaikan sebuah pesan tegas khususnya untuk oknum mafia tanah.
Baca SelengkapnyaAHY mengatakan, secara prinsip dasarnya pembangunan tentu harus berjalan dengan baik. Namun, katanya, warga juga harus mendapatkan keadilan.
Baca SelengkapnyaSertifikat HPL ini memberikan kepastian terhadap tanah yang merupakan pusako tinggi masyarakat Minangkabau.
Baca SelengkapnyaSaking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya.
Baca SelengkapnyaAHY menyampaikan, para mafia tanah mampu melakukan berbagai cara untuk menipu para korban.
Baca SelengkapnyaMenteri ATR/Kepala BPN menyerahkan 279 sertifikat redistribusi tanah secara door to door.
Baca SelengkapnyaAHY menyarankan pada masyarakat bila menemukan indikasi ketidakabsahan pada lahannya, sebaiknya laporkan ke pihak kantor ATR/BPN untuk mencabut akta.
Baca SelengkapnyaAHY menjelaskan modus yang digunakan mafia tanah tersebut menggunakan surat-surat palsu
Baca SelengkapnyaTotal potensi nilai kerugian negara dan masyarakat yang diselamatkan mencapai Rp183,5 miliar.
Baca Selengkapnya