Ahok janjikan, 2017 seluruh warga Jakarta bisa nikmati air bersih

Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, meresmikan penerapan teknologi air bersih bernama Moving Bed Bio-film Reactor (MBBR) milik PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja). Penerapan teknologi ini diklaim yang pertama di Indonesia.

Presiden Direktur PT Palyja, Jacques Manem mengatakan, teknologi ini mampu meningkatkan pasokan air kepada 150.000 pelanggan mereka di Jakarta Barat. Bahkan di tahun 2020 nanti, kata dia, teknologi ini bisa memenuhi kebutuhan air bersih siap minum warga hingga 95 persen.

"Teknologi yang dikembangkan oleh Degremont Indonesia ini merupakan yang pertama kalinya diterapkan di Indonesia bahkan di Asia Tenggara," ujarnya saat memberikan sambutan di Gedung Logistik PT Palyja, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (19/5).

Dia menambahkan, teknologi ini menggunakan medium-medium kecil yang dinamakan 'meteor'. Fungsinya untuk mengurangi polutan dalam air, seperti amoniak. Sehingga air yang diolah layak menjadi bahan baku untuk pembuatan air minum.

"Ini merupakan langkah penting dalam penyediaan 95 persen cakupan pelayanan air bersih untuk warga di wilayah barat Jakarta," terangnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ahok, sapaan Basuki mengatakan, dirinya menginginkan pengelolaan air terus dilanjutkan. Bahkan dia mengharapkan, rencana pemenuhan kebutuhan air ini selesai pada tahun 2017 atau paling lambat 2018.

"Kami tidak peduli berapa uang yang dihabiskan. Karena yang penting warga Jakarta seluruhnya dapat air bersih," ungkapnya.

Dia mengklaim saat ini Jakarta punya anggaran banyak. Sehingga bila pengadaannya hanya memakan dana Rp 2 miliar, Ahok yakin DKI sangat siap.

"Misalnya bangun alat ini (MBBR) Rp 20 miliar, saya tadi dengar itu ketawa-ketawa saja. Kalau saya kasih Rp 1 triliun bisa dapat 40 instalasi yang sama. Buat DKI itu kecil loh," tutupnya.

Untuk diketahui MBBR ini mampu menampung hingga 550 liter air perdetik. Setelah diolah maka air yang dihasilkan tidak akan jauh berbeda, karena hanya membersihkan dari bakteri. Sedangkan 'meteor' sebagai alat utama memiliki masa guna sekitar 10 tahun.