Ahok janjikan KTP DKI bagi pendatang yang bekerja & punya rumah
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama menganggap kedatangan para pendatang ke Jakarta itu sama seperti turis. Atas alasan itu, ia tak akan melarang orang untuk datang ke Jakarta.
"Jakarta tidak menutup kedatangan pendatang baru. Sebenarnya seperti turis saja, kita kan bisa promosi ke orang-orang luar negeri, apakah mereka tidak memenuhi Jakarta? Sama saja kan," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (22/7).
Namun, Ahok menekankan bahwa siapapun yang datang ke Jakarta, harus mempunyai pekerjaan dan tempat tinggal yang layak, atau minimal ditampung keluarganya yang memang orang Jakarta. Sebab, pihaknya tak akan memberikan KTP DKI, jika para pendatang itu tidak memiliki pekerjaan dan tempat tinggal yang layak.
-
Kenapa Pemprov DKI menetapkan syarat ketat untuk pendatang baru? Syaratnya, pendatang harus punya tempat tinggal layak, pekerjaan tetap. Syarat tambahannya adalah pendatang harus mempunyai keahlian tertentu agar tidak memicu masalah sosial baru seperti kemiskinan dan stunting.
-
Kenapa Ahok ingin jadi pejabat? Pesan Sang Ayah Pengalaman sering diperas oknum pejabat membuatnya terobsesi ingin menjadi pejabat. Ditambah pesan dari sang ayah sebelum meninggal. Pesan ini juga mendorongnya untuk jadi pejabat yang jujur dan membawa perubahan positif.
-
Apa pesan ayah Ahok? 'Orang miskin tidak akan menang melawan orang kaya, orang kaya tidak akan bisa melawan pejabat' kutipan pesan sang ayah, dari pepatah Tiongkok Kuno yang jadi pendorongnya.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Bagaimana Pemprov DKI membantu pendatang baru mendapatkan pekerjaan? Pemprov DKI menyediakan 10 pelatihan, misalnya pelatihan tata boga, bahasa Inggris, bahasa Jepang, dan menyetir.
-
Apa yang akan dilakukan Dishub Jakarta? Dishub DKI Jakarta bakal melakukan rekayasa lalu lintas (lalin) saat penyelenggaraan LPS Monas Half Marathon yang digelar Minggu besok, 30 Juni 2024.
"Kalau tidak ada pekerjaan, tidak ada rumah, tidak akan bisa dapat KTP DKI. Khusus yang punya rumah dan pekerjaan boleh datang dan mendapatkan KTP DKI. Kalau ada yang menjadi beban untuk DKI, akan kita pulangkan ke daerah masing-masing, kita ada kok biayanya," pungkasnya.
Mantan Bupati Belitung Timur itu juga mengaku, tenaga kerja sebagai asisten rumah tangga itu saat ini masih sangat dibutuhkan di Jakarta. Sebab, banyaknya pasangan suami istri yang bekerja, pastinya membutuhkan bantuan mereka untuk mengurus rumah tangga atau bahkan anak-anak mereka.
"Kadang-kadang pasangan orang tua itu sebenarnya mau sama-sama kerja. Tetapi karena anaknya tidak ada yang menjaga, akhirnya mereka tidak bisa bekerja. Kedatangan warga luar Jakarta yang ingin menjadi sisten rumah tangga inilah yang menjadikan warga jauh lebih produktif," katanya menambahkan.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok Kritik Pemprov DKI Ingin Hapus NIK Penduduk di Luar Domisili: Fokus Aja Buat Perut Warga Kenyang!
Baca SelengkapnyaRespons Heru Budi soal penonaktifan NIK warga Jakarta dikritik Ahok
Baca SelengkapnyaMantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengkritik langkah Pemerintah Provinsi Jakarta terkait penonaktifan puluhan ribu NIK KTP
Baca SelengkapnyaWarga pendatang baru wajib mencatatkan administrasi kependudukan di Dukcapil DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaSedikitnya ada lima kriteria yang harus dimiliki calon gubernur Jakarta
Baca SelengkapnyaPemprov DKI akan Beri Bansos ke Warga Pendatang Ber-KTP Jakarta, Apa Syaratnya?
Baca Selengkapnya"Tinggal di Jakarta tuh harusnya (pendapatan) Rp5juta sampai Rp10 juta lebih bagus," kata Ahok
Baca SelengkapnyaPramono Anung berjanji bakal menindak pengembang nakal bila diberi mandat memimpin Jakarta.
Baca SelengkapnyaBudi juga menyebutkan, saat ini terdapat 11.337.563 warga yang tinggal di Jakarta dan akan terus bertambah seiring dengan mobilitas penduduk yang dinamis.
Baca SelengkapnyaBudi memprediksi pada 2024 ini jumlah pendatang baru di Jakarta bakal berkurang.
Baca SelengkapnyaMenurut Ahok, Gubernur Jakarta harus dapat membuktikkan asal usul harta yang dimilikinya
Baca Selengkapnya