Ahok jawab sentilan Anies: RT/RW tak bisa laporan Qlue, kan ada staf
Merdeka.com - Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama menilai aplikasi Qlue sebenarnya hanya salah satu cara untuk melakukan pengaduan. Sebenarnya, kata Basuki, tujuan utama adanya aplikasi tersebut untuk mendapatkan laporan mengenai keluhan yang tengah dialami warga Ibu Kota.
Basuki atau akrab disapa Ahok ini mengatakan, sebelum adanya aplikasi Qlue sudah ada mekanisme pelaporan atau pengaduan dengan SMS. Sehingga, jika warga merasa berkeberatan menggunakan aplikasi Qlue dapat kembali menggunakan cara konvensional atau aplikasi WhatsApp.
"Kalau dia ribet kan dia bisa SMS bisa WA lah, kan kita ada sistem yang lain. Nomor telepon yang saya bagikan sudah masuk ke sistem, itu langsung dia bisa WA atau SMS sama aja," kata Ahok di Rumah Pemenangan Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (22/12).
-
Kenapa Ahok ingin jadi pejabat? Pesan Sang Ayah Pengalaman sering diperas oknum pejabat membuatnya terobsesi ingin menjadi pejabat. Ditambah pesan dari sang ayah sebelum meninggal. Pesan ini juga mendorongnya untuk jadi pejabat yang jujur dan membawa perubahan positif.
-
Bagaimana Ahok memulai karier politik? Ahok pun memutuskan untuk masuk ke politik. Ia memulai karier politiknya sebagai anggota DPRD DKI Jakarta setelah terpilih pada tahun 2004.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Siapa yang memimpin Tim Sukses Anies? Mantan Jaksa Agung HM Prasetyo dan mantan Kepala Pusat Pidana Khusus Kejaksaan Agung Edwin Pamimpin Situmorang ditunjuk sebagai dewan pembimbing.
-
Apa yang disinggung Anies Baswedan? Anies Baswedan menyinggung soal pemimpin yang tidak memenuhi janjinya.
-
Siapa yang Anies ajak untuk bekerja sama? 'Jadi bapak-ibu sekalian perubahan ini bukan tentang satu orang, bukan tentang satu partai bukan tentang satu koalisi ini adalah tentang mengubah hajat keluarga-keluarga di seluruh Indonesia. Untuk mengubah itu perlu kemenangan,' tegasnya.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberikan kewajiban kepada RT RW untuk melaporkan keluhan di sekitar mereka. Namun, jika ternyata keharusan ini membuat mereka berat melakukannya, sebaiknya dilakukan oleh stafnya. Sebab keharusan ini menjadi alasan APBD di keluarkan setiap bulan kepada mereka.
"Ya kalau dia (RT RW) enggak bisa kan ada staf yang bisa. Hampir semua anaknya bisa bantu. Sekarang di mana misalnya ada 267 kelurahan saja, kalau sehari masukin laporan ke saya 267 lembar, satu nomor aja saya udah enggak sanggup baca sehari. Apalagi dia punya tugas pokok begitu banyak. Kalau dikalikan 10 saja 2670. Sanggup enggak? enggak bisa," jelas Ahok.
Mantan Bupati Belitung Timur ini mengungkapkan, dalam menjalankan pemerintahan dirinya tidak dapat melakukannya sendiri. Selain bekerja sama dengan profesional, cara termudah untuk memimpin Pemprov DKI Jakarta adalah dengan memanfaatkan teknologi.
"Semua harus gunakan teknologi. Makanya saya sampaikan, orang selalu bilang saya single fighter, one man show, itu terlalu memuji saya. Saya bukan Supermen kok. Kalau saya enggak gunakan teknologi saya enggak bisa kontrol semuanya," tutupnya.
Sebelumnya, Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ingin memperkuat peran RT RW di masyarakat. Ini dikarenakan tataran pemerintahan paling rendah tersebut langsung berhubungan dengan masyarakat.
Hanya saja pengelolaan RT RW yang dilakukan pemerintah saat ini sangat disayangkan oleh Anies. Sebab para ketua RT dan RW berkewajiban melaporkan semua kegiatannya lewat aplikasi Qlue hingga 3 kali dalam satu hari.
"Kita akan sederhanakan itu, kita punya kegiatan. Jangan kesannya tidak pedulikan RT RW. Justru kami ingin memberikan kepada mereka masyarakat. Kan mereka dipilih masyarakat dan mereka bukan bagian dari aparatur pemerintah, kata Anies saat ditemui di Jakarta Selatan, Rabu (21/12).
Bila terpilih pada 15 Februari mendatang, Anies ingin ada aplikasi juga melibatkan peran RT RW. Sehingga warga tak hanya melaporkan keluhan lewat aplikasi kemudian dieksekusi oleh pemerintah pusat tanpa melibatkan peran RT RW.
"Kita ingin aplikasi itu dicek dulu pada RT RW. Jangan kita bikin aplikasi itu pemerintah kayak gitu, bikin dulu, seakan-akan paling tahu terus ngalamin kita ngalamin," jelas Anies.
(mdk/sho)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok pernah menjabat sebagai Gubernur Jakarta pada 2014 silam
Baca SelengkapnyaSedikitnya ada lima kriteria yang harus dimiliki calon gubernur Jakarta
Baca SelengkapnyaSyafrin menyebut, laporan dari masyarakat terhadap keberadaan jukir liar sangat diperlukan.
Baca SelengkapnyaBasuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok menyebut, jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak bisa kerja.
Baca Selengkapnya"Pelayanan publik di Jakarta yang disampaikan Pak Anies yaitu 'JAKI' sebelumnya sudah dijalankan oleh Pak Ahok yakni: Qlue, ganti nama saja," kata Ima.
Baca SelengkapnyaMenurut Arsjad semua orang bebas dalam menyuarakan untuk mendukung siapa saja dengan cara yang berbeda-beda, termasuk Ahok.
Baca SelengkapnyaJokowi juga meminta ASN inovatif dan adapatif terhadap perubahan yang ada.
Baca SelengkapnyaSeperti yang diketahui bahwa teknologi berkembang begitu pesat sehingga memaksa berbagai sektor untuk cepat beradaptasi.
Baca SelengkapnyaRespons Heru Budi soal penonaktifan NIK warga Jakarta dikritik Ahok
Baca SelengkapnyaMenurut Heru, pengawasan terhadap ASN DKI yang sedang WFH telah dilakukan secara maksimal.
Baca SelengkapnyaAhok mengungkapkan peniadaan Pilgub merupakan wacana yang sudah lama ia ketahui.
Baca SelengkapnyaAhok menegaskan ada upaya adu domba dengan memotong ucapanya
Baca Selengkapnya