Ahok: Kalau mau dapat rusun, teken surat kesediaan direlokasi!

Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) siang tadi bertemu dengan perwakilan dari warga Kampung Pulo, Jakarta Timur, guna mencari kesepakatan terkait masalah relokasi. Pertemuan akan dilakukan selama dua hari.

"Hari ini sama besok. Intinya saya mau mendengarkan kelompok yang mewakili masyarakat," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (4/8).

Ahok mengaku telah menawarkan unit rumah susun (rusun) bagi warga yang memiliki lahan bersertifikat dengan kepemilikan atas nama pribadi, asalkan para warga tersebut bersedia menandatangani perjanjian kontrak mengenai kesediaan mereka untuk direlokasi.

"Nanti kami akan siapkan, kalau mereka sudah setuju kontrak per orangan. Misalnya kamu punya tanah nih, kalau kamu setuju ya tulis. Karena belum tentu semua setuju, ada juga yang ingin dapat uang," ujar Ahok.

Ahok mengaku, karena praktik jual-beli tanah yang terjadi di Kampung Pulo sudah berlangsung sejak puluhan tahun silam, maka proses penggusuran warga di wilayah itu sangat susah. Namun dia mengaku tak akan berhenti sampai lahan-lahan di bantaran kali yang seharusnya dijadikan jalan inspeksi oleh Pemprov DKI itu bisa digunakan kembali.

"Yang di Ciliwung itu sebenarnya juga diperjualbelikan, walau tidak sah. Nah inilah yang harus saya pikirkan. Tentu untuk kasus Ciliwung yang sejarahnya sudah ratusan tahun, yang dulu masih bisa menopang orang tinggal, sekarang udah enggak bisa, harus dibuat khusus," terangnya.

"Jadi sebagian memang harus pindah. Kalau kamu maunya uang, kamu enggak berhak dapat rusun. Kalau kamu kembali tinggal di situ, kamu enggak dapat dua-duanya, enggak berhak dapat rusun, enggak berhak dapat uang," pungkasnya.