Ahok: Kalau pengikut Gus Dur pasti dukung saya jadi gubernur

Merdeka.com - Tidak sedikit orang atau kelompok yang mengatasnamakan agama menolak Basuki T Purnama (Ahok) menjadi gubernur DKI Jakarta. Mereka menggunakan dalih agama dan berdemo menentang Ahok menjadi orang nomor satu di Jakarta, pasca melenggangnya Joko Widodo menjadi Presiden RI.

Pengurus Majelis Dzikrul Ghofilin Jakarta, M Subkhi justru dengan tegas mendukung Ahok menjadi gubernur Jakarta. Ia ditemani beberapa rekannya menyambangi Balai Kota, menemui Ahok untuk memberikan dukungan.

"Kita mendukung Pak Ahok, alasannya jelas karena Pak Ahok didukung konstitusi," kata Subkhi usai menyalami Ahok di Balai Kota, Jakarta, Senin (17/11).

Menurut dia, semua agama mengajarkan akan kasih sayang dan dianjurkan untuk tidak anarkis. Terlebih, ketika seorang pemimpin didukung oleh konstitusi maka wajib diikuti dan dibela.

Terkait akan adanya kelompok yang mengatasnamakan agama dan menolak Ahok jadi gubernur, kata dia, karena pemahaman akan agama yang kurang menyeluruh.

"Kalau istilah Gus Dur enggak ngaji," kata Subkhi yang ketika itu mengenakan sarung dan kaos Gus Dur.

"Kalau pengikut Gus Dur pasti dukung, Gus Dur yang dukung saya kok jadi gubernur," timpal Ahok.

Lebih lanjut, jelas Subkhi, dalam bernegara, aturan agama telah jelas dalam menyikapi seorang pemimpin. Seorang pemimpin yang sah dan sesuai konstitusi, maka bagi orang yang beragama wajib mendukungnya.

"Dalam bernegara aturannya jelas. Harus ada orang-orang Islam yang paham akan agama untuk menjelaskan hal ini," tandasnya.

Perlu diketahui, majelis taklim Dzikrul Ghofilin merupakan sebuah nama jemaah pengajian. Pengikut majelis taklim ini terbilang tidak sedikit jumlahnya.

Majelis ini didirikan oleh Gus Miek yang merupakan tokoh dan kiai NU. Pengikut majelis itu juga merupakan pendukung Gus Dur.