Ahok: Kalau RT/RW mau terima uang, kinerja juga harus terukur
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta, Basuki T Purnama mengungkapkan, SK Gubernur Nomor 903 Tahun 2016 tentang penyelenggaraan tugas dan fungsi RT dan RW di DKI justru memudahkan pejabat setempat untuk membuat laporan. Tak hanya itu, penggunaan aplikasi qlue di ponsel android dinilai bisa digunakan siapa saja, mengingat harganya sudah terjangkau.
"Hampir semua orang itu punya HP, siapa sih yang enggak punya HP di DKI, saya mau tanya. Kenapa kita gunakan android, smartphone yang harga Rp 400.000 itu sudah ada android," ujar Basuki atau Ahok di Balaikota, Jakarta Pusat, Senin (30/5).
Meski para RT dan RW harus bermodal ponsel android sendiri, namun terkait pulsa pemprov mengatakan memberikan uang untuk pulsa senilai Rp 75.000 setiap bulannya.
-
Apa yang membuat Ahok heran tentang koruptor? Dia menyoroti hukum dan sanksi para koruptor. Saking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya. Beberapa di antaranya bahkan tak segan pamer kekayaan.
-
Siapa yang setuju dengan Ahok tentang korupsi? Perbincangan kedua tokoh tersebut turut menuai beragam tanggapan dari publik.
-
Siapa yang membentuk tukang parkir resmi di Jakarta? Pemerintahan DKI Jakarta mengambil kebijakan tegas dengan membentuk tukang parkir resmi yang ditugaskan untuk mengawasi dan mengatur kendaraan yang berhenti untuk parkir di kawasan pusat perkotaan maupun keramaian.
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Siapa yang diduga melakukan korupsi? KPK telah mendapatkan bukti permulaan dari kasus itu. Bahkan sudah ada tersangkanya.
"Kita kasih pulsa sebulan Rp 75.000," tutur Ahok.
Kendati demikian, Ahok tak memungkiri jika RT dan RW bukanlah masuk dalam keorganisasian pemerintah. Sehingga pergub yang dicanangkannya itu berupa tawaran semata.
"Betul, dia bukan dibawah organisasi kami. Tapi kan saya cuma nawarin nih, kalau anda mau ambil uang operasional Rp 1,2 juta/bulan pertanggungjawabannya gimana nih? Karena sebagian cuma lewat kwitansi-kwitansi doang yang sebagian ngarang," ungkap Ahok.
"Kalau begitu, kalian dibuat resmi saja, kalau kalian mau terima uang, kinerja juga harus terukur. Kalau kamu enggak setuju ya sudah," tambah Ahok.
Ahok justru menilai ada oknum RT dan RW yang justru memungut uang dari masyarakat tanpa adaya transparansi.
"RT RW boleh enggak ambil uang dari masyarakat tanpa transparansi? Itu enggak boleh dalam aturan kita. Banyak oknum RT RW yang punya parkir liar, coba itu yang di Mangga besar setornya ke siapa," papar Ahok.
Ahok mengatakan jika mereka tidak sanggup menjalankannya sebaiknya dilimpahkan ke pihak lain. Sebab RT seharusnya menjadi pemerhati warga.
"RT itu harus memerhatikan warganya. Kalau ku enggak sempet buat itu, ya sudah kasih saja ke istri kamu, anak kamu yang ngerjainnya," tegas Ahok.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Ahok, penertiban jukir liar di Jakarta sulit dilakukan karena adanya pihak lain yang terlibat.
Baca SelengkapnyaSyafrin menyebut, laporan dari masyarakat terhadap keberadaan jukir liar sangat diperlukan.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Bentuk Tim untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Janji Beri Efek Jera
Baca SelengkapnyaViral jukir liar mematok tarif Rp150 ribu kepada pengendara di kawasan Masjid Istiqlal.
Baca SelengkapnyaIni Aturan Juru Parkir Liar Dilarang Pungut Biaya, Sanksinya Pidana sampai Denda
Baca SelengkapnyaRencana mempekerjakan juru parkir liar itu disampaikan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi menyusul penertiban juru parkir liar yang bikin resah pembeli.
Baca SelengkapnyaGelar Penertiban, Dishub DKI Beberkan Cara Membedakan Juru Parkir Liar dan Resmi
Baca SelengkapnyaViral parkir liar di sekitar Taman Lapangan Banteng.
Baca SelengkapnyaIni yang Dilakukan Dishub DKI Bila Temukan Ormas Bekingi Juru Parkir Liar
Baca SelengkapnyaHeru Budi Hartono menanggapi soal marak parkir liar di sekitar Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaKepolisian pasti akan mendukung penertiban dan akan ikut yang dilakukan pemerintah daerah.
Baca Selengkapnya