Ahok: Kalau tidak sedang menghadap saya, jangan main dukun segala
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, meminta bawahnya untuk terbuka bila ada yang tak disukai dengan caranya memimpin. Dia mengaku tak suka bila ada pejabat yang cuma bila komentar di belakang.
"Kalau tidak ada yang senang dengan saya ya silakan saja menghadap dengan saya. Ruangan saya terbuka buat anda (pejabat)," ujar Ahok, sapaan Basuki, saat acara pengambilan sumpah dan pelantikan kepala kanreg V BKN Jakarta serta jabatan pimpinan tinggi pratama, jabatan administrator dan pengawas di lingkungan Pemprov DKI Jakarta di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (4/9).
Buat dia, pertemuan tatap muka akan lebih jantan ketimbang menyindir diam-diam atau melakukan tindakan tak wajar seperti berdukun.
-
Bagaimana Ahok memulai karier politik? Ahok pun memutuskan untuk masuk ke politik. Ia memulai karier politiknya sebagai anggota DPRD DKI Jakarta setelah terpilih pada tahun 2004.
-
Kenapa Ahok ingin jadi pejabat? Pesan Sang Ayah Pengalaman sering diperas oknum pejabat membuatnya terobsesi ingin menjadi pejabat. Ditambah pesan dari sang ayah sebelum meninggal. Pesan ini juga mendorongnya untuk jadi pejabat yang jujur dan membawa perubahan positif.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
-
Bagaimana Ahok dukung Ganjar? Menjelang hari pencoblosan, sejumlah pejabat negara makin terang-terangan memberikan dukungan kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden. Baru-baru ini, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mundur dari jabatannya. Pemicu utamanya karena Ahok ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
-
Dimana Ahok menghabiskan masa kecil? Masa kecil Ahok sendiri dihabiskan di Desa Gantung, Kecamatan Gantung, Kabupaten Belitung Timur.
"Udah jangan main dukun-dukun segala. Saya udah pengalaman yang begituan," imbuhnya.
Dia lantas menceritakan pengalamannya saat berkecimpung di dunia politik yang penuh intrik dan magic.
"Dulu saya pernah waktu masih jabat Bupati Belitung ada orang yang mau dukunin (nyantet) dengan cara datang ke kantor meludah-ludah dan masuk ke ruangan saya. Bukannya saya yang mati malah dukunnya yang mati," tutur Ahok.
"Kata Bapak saya kalau ada orang yang jahat sama kita, itu barang-barang yang buat nyantet ambil, gantung taruh di depan pintunya. Artinya apa? Kita itu lebih hebat dari dukun itu," sambungnya.
Tapi, bila ada PNS yang coba-coba nekat menyantetnya, Ahok mempersilakan. Dia mengaku tak akan takut.
"Saya tahu kalau ada orang yang mau jahat sama saya. Itu ruangan saya di wangi-wangiin, ditaruh macem. Tapi saya masih sehat, kalau kita benar kenapa takut meski diberondong peluru juga jangan takut, kita benar," paparnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok sudah berkomunikasi dengan politisi PDIP Landen Marbun dan Ketua DPD PDIP Sumatera Utara Rapidin Simbolon.
Baca SelengkapnyaMegawati meminta Ahok untuk tidak berkomentar di hadapan media.
Baca SelengkapnyaMantan Gubernur DKI Basuki T Purnama bercerita saat ditahan kasus penistaan agama.
Baca SelengkapnyaAhok pun meluruskan pernyataannya soal Gibran dan Jokowi tak bisa kerja jika Prabowo memenangi Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaAhok menegaskan ada upaya adu domba dengan memotong ucapanya
Baca SelengkapnyaAhok juga menepis isu menjadi 'Kuda Putih' Jokowi dalam Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaAhok dengan tegas menolak wacana kepala daerah dipilih Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).
Baca SelengkapnyaMenurut Bobby, seluruh partai berhak mencalonkan nama-nama di Pilkada Sumut 2024.
Baca SelengkapnyaGanjar mengatakan, Ahok memiliki karakter tersendiri, dalam menyampaikan sesuatu ke publik
Baca SelengkapnyaPersoalan di Jakarta menjadi konten perdana yang diunggah Ahok di 2024.
Baca SelengkapnyaBasuki Tjahja Purnama alias Ahok keluar ruangan sambil berlari usai mendengar pidato Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri di Jakarta, Senin, 26 Agustus 2024.
Baca Selengkapnya"Tapi InsyaAllah Pak Ahok itu jujur yang saya kenal,” kata Ganjar.
Baca Selengkapnya