Ahok ke warga korban penggusuran: Sampai anak lu gue pikirin
Merdeka.com - Warga korban penggusuran Pasar Ikan dan Kampung Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara tidak terima mendapatkan rumah susun sewa (Rusunawa) Rawa Bebek, Jakarta Timur. Mereka beralasan, lokasi relokasi sangat jauh dari tempat kerja. Alhasil sebagian warga memutuskan untuk tetap bertahan di lokasi penggusuran.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tidak habis pikir dengan pola pikir mereka. Sebab sebelum melakukan penggusuran, dia mengaku, telah memikirkan mengenai bagaimana cara warga relokasi dapat bekerja.
"Aku pikirin makanya aku kasih bus gratis," tegasnya di Balaikota DKI Jakarta, Rabu (20/4).
-
Apa yang membuat Ahok heran tentang koruptor? Dia menyoroti hukum dan sanksi para koruptor. Saking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya. Beberapa di antaranya bahkan tak segan pamer kekayaan.
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
-
Apa yang bikin warga resah? Momen teror suara ketuk puntu rumah yang terekam di kamera CCTV ini bikin warga sekitar resah.
-
Kenapa warga resah? Momen teror suara ketuk puntu rumah yang terekam di kamera CCTV ini bikin warga sekitar resah.
-
Mengapa warga Latimojong menolak harga pembebasan lahan? Cones mengaku pasca kejadian tersebut keluarganya mengalami trauma. Bahkan, anaknya enggan berangkat ke sekolah. 'Anak saya trauma dan tidak masuk sekolah karena peristiwa kemarin. Untuk sementara kami menenangkan diri di rumah kerabat,' ucapnya.
-
Kenapa Pemprov Jateng dorong warga binaan memilih? Oleh karena itu, ia mendorong agar warga binaan baik di lapas maupun rutan menggunakan hak suaranya pada pemilu 2024.“Narapidana mempunyai hak yang sama dalam pemilu maupun pilkada,“ kata Nana usai menerima Kepala Kanwil Kemenkumham Jawa Tengah, Tejo Harwanto, di Kantor Gubernur Jawa Tengah, Selasa (21/11).
Menurutnya, aneh jika warga masih saja mempertanyakan komitmen Pemprov DKI Jakarta. Sebab warga rusunawa tidak hanya mendapatkan bus Transjakarta gratis, tetapi juga bus sekolah untuk mengantar jemput anak-anak.
"Sampai anak lu gue pikirin, aku kasih bus sekolah, kasih KJP (Kartu Jakarta Pintar), kasih dokter, emang enggak gue pikirin? Kasih tempat usaha," tutur mantan Bupati Belitung Timur ini.
Ahok membandingkan warga relokasi tersebut dengan pekerja di Jakarta yang tinggal di luar Ibukota. Sehingga aneh baginya, jika ternyata warga masih mempertanyakan komitmen Pemprov DKI Jakarta.
"Saya tanya sama loe, loe orang rata-rata gak tinggal di Jakarta. Kalau masih di Jakarta kamu tinggal Jakarta sejauh mana sih Jakarta. Itu aja pertanyaan saya," tutup mantan politisi Gerindra ini.
Sebelumnya diberitakan, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi menilai, relokasi yang ditawarkan oleh Pemprov DKI Jakarta bagi warga penggusuran Pasar Ikan dan Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara ke Rusunawa Rawa Bebek di Jakarta Timur terlalu jauh. Terlebih penempatan ini akan memutus perekonomian warga. Mengingat mayoritas warga berprofesi sebagai nelayan, bukan pedagang.
"Rusun Rawa Bebek terlalu jauh. Walaupun dikasih (kredit) UMKM (usaha mikro kecil menengah) siapa yang beli? Belum lagi sekolah anak, cari duitnya di mana? Kehidupan sosial warga juga hilang," tegasnya.
Seluruh perwakilan warga yang berada di lantai 10 Gedung DPRD DKI Jakarta tersebut menyetujui rencana itu. Salah satu di antaranya adalah Upi Yunita. Warga Akuarium RT 12 RW 04 ini mengatakan, sebagian warga berhak atas tanah mereka. Karena sudah berpuluh tahun mereka menempati tempat tersebut dan rutin membayar pajak bumi dan bangunan (PBB).
"Kami setiap tahun bayar PBB. Kalau tanah kami mau dibangun untuk kepentingan publik, maka Pemprov DKI harus memberikan ganti rugi yang jelas. Asal tahu saja, mayoritas warga yang bersedia menempati Rusun Rawa Bebek karena mendapat intimidasi dari petugas," tutupnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok Kritik Pemprov DKI Ingin Hapus NIK Penduduk di Luar Domisili: Fokus Aja Buat Perut Warga Kenyang!
Baca SelengkapnyaMantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengkritik langkah Pemerintah Provinsi Jakarta terkait penonaktifan puluhan ribu NIK KTP
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil menyebut Ahok gubernur paling banyak melakukan penggusuran, bahkan menyebut paling brutal.
Baca Selengkapnya"kita sudah dapat SK calon penghuni, sudah dapat nomor unit, terus mau ngapain di pindahkan ke Nagrak? terus kampung susun yang sudah jadi buat apa?”
Baca SelengkapnyaKisah seorang anak perempuan yang ditolak keluarganya setelah diusir.
Baca SelengkapnyaKunci hunian tinggal diserahkan ke warga eks gusuran Jakarta Internasional Stadium (JIS), Jakarta Utara.
Baca SelengkapnyaBasuki Tjahja Purnama alias Ahok meluruskan dirinya bukanlah orang yang menolak pembangunan IKN yang telah dicanangkan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaPermintaan Otorita IKN agar warga membongkar rumahnya lantaran bangunan tersebut tidak sesuai dengan tata ruang wilayah IKN.
Baca SelengkapnyaAhok menilai jika memang penggusuran paling banyak terjadi di era pemerintahannya, berarti programnya mendirikan banyak rusunawa berhasil.
Baca SelengkapnyaRespons Heru Budi soal penonaktifan NIK warga Jakarta dikritik Ahok
Baca SelengkapnyaAnies tidak pernah melakukan hal itu saat menjabat jadi Gubernur DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaRencana relokasi warga di kolong Jembatan Pakin sudah dibahas bersama Menteri Perumahan, Menteri Sosial, dan Menteri Dalam Negeri.
Baca Selengkapnya