Ahok kesal, giliran Transjakarta tabrakan selalu sopir disalahkan

Merdeka.com - Kemarin, bus Transjakarta Pinang Ranti-Pluit dengan nomor polisi B 7267 IV terlibat tabrakan dengan sepeda motor Yamaha Mio B 6261 BVP di kawasan Jl Latumenten, Jakarta Barat. Satu wanita yang berada di posisi boncengan motor meninggal.

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, menyayangkan untuk kesekian kalinya bus rapid transit itu terlibat kecelakaan dan menimbulkan korban jiwa. Tapi dia juga menyesalkan kenapa dalam kondisi demikian selalu sopir bus yang disalahkan padahal jelas yang salah penerobos jalur Transjakarta.

"Kamu tahu tidak kereta api tiap hari langgar orang bagaimana? Coba kalau busway, motor masuk masih dianggap bus yang salah. Padahal itu sudah di jalur khusus," ujar Ahok, sapaan Basuki, di Balaikota DKI Jakarta, Kamis (18/6).

Tak mau anak buahnya terus dipersalahkan, Ahok berharap pada masa nanti jalur bus Transjakarta bisa benar-benar steril seperti jalur kereta api. Sehingga pengendara yang melanggar akan dikenakan sanksi.

Saat ini, kata Ahok, pemprov sedang memasang movable concrete barrier (MCB) agar tak ada kendaraan yang berani menerobos. Kemudian akan dipasang Radio-frequency identification (RFID) pada bus Transjakarta serta dipasangi pintu otomatis untuk sterilisasi jalur.

"Kita ingin seperti kereta api, naikin semua ke atas deh. Kalau yang Transjakarta kita ingin semua ditutup, separator dan RFID semua dipasang," katanya.