Ahok khawatir pembangunan ruas 6 tol ganggu proyek MRT
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berencana mengalihkan pembangunan enam ruas tol dalam kota menjadi jalan arteri layang. Namun bila sudah dikerjakan, Ahok sapaan Basuki ingin proyek itu dikebut. Karena, jika pengerjaan memakan waktu maka akan berdampak pula pada proyek lain.
"Justru saya tidak setuju enam tol dalam kota. Cuma karena sudah terlanjur, mari kita dukung. Tapi ya jangan lama-lama juga dong kamu," kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin (23/2).
Ahok mengatakan, proyek DKI yang berpotensi terganggu oleh pengerjaan enam ruas tol adalah pengerjaan jalur Mass Rapid Transit (MRT) sisi timur menuju barat.
-
Siapa yang setuju dengan Ahok tentang korupsi? Perbincangan kedua tokoh tersebut turut menuai beragam tanggapan dari publik.
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
-
Siapa yang bilang Ahok dukung Ganjar gak ngaruh? 'Itu menurut saya too little too late, atau bahkan enggak ngaruh sama sekali,' ujar Habiburokhman di Media Center TKN, Jakarta Selatan, Senin (5/2).
-
Kenapa Ahok ingin jadi pejabat? Pesan Sang Ayah Pengalaman sering diperas oknum pejabat membuatnya terobsesi ingin menjadi pejabat. Ditambah pesan dari sang ayah sebelum meninggal. Pesan ini juga mendorongnya untuk jadi pejabat yang jujur dan membawa perubahan positif.
-
Apa yang dikritik Golkar dari Anies soal Pilgub DKI? Dia mempertanyakan, apakah ada partai yang mau mengusung Anies di Pilgub Jakarta.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
"Kalau lama-lama menggantung, kita tidak bisa membangun MRT timur-barat," tegas mantan politisi Gerindra ini.
Penyebabnya adalah terlambatkan pembebasan lahan proyek tersebut. Seharusnya proses pembebasan lahan dilakukan tahun lalu, namun hingga saat ini belum terealisasi. Ahok pun menyebut proyek itu sudah telat.
"Makanya saya bilang menurut saya ini sudah telat. Harusnya tahun lalu sudah mulai membangun, membebaskan, ini belum," tandasnya.
Ditambahkannya, Ahok sudah mengirimkan surat kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk menawarkan bantuan pembebasan lahan yang menjadi bagian pemerintah pusat, namun belum mendapat balasan.
"DKI kita bisa bebaskan, tapi yang bagian PU harus bebaskan. Kan kemarin bilang duitnya enggak cukup. Kalau mau membebaskan ya sudah kasih kita," ucap Ahok.
Bila pembebasan lahan urung dilakukan dan proyek mangkrak, Ahok meminta kepada pemerintah pusat untuk menyerahkan proyek itu kepadanya. Ahok tetap berambisi membangun jalan arteri non tol yang digarap Dinas Bina Marga ketimbang enam ruas jalan tol.
Sebelumnya, mantan Bupati Belitung Timur ini mengaku lebih senang membangun jalan arteri karena jumlahnya yang kurang di Jakarta. "Saya enggak suka tol dalam kota sebenarnya. Jalan arteri kami kurang soalnya. Yang kita mau bangun itu jalan arteri layang. Bahkan kita pikirkan 6 ruas tol kita mau ubah jadi arteri layang. Dia kontraktor pengalaman. Jadi kita sudah ada skema. Dia bangun dulu nanti kita beli. Kita cari aja formatnya," ujarnya.
Padahal, Pemprov DKI mengaku sudah siap menanggung semua proyek tersebut bila Kementerian PUPR mau membatalkan pembangunan enam ruas tol dalam kota.
"Kita bisa aja bangun sewa kontraktor kita bayar. Kita cenderung enggak bikin tol lagi. Saya sudah kirim surat sama menteri untuk batal bikin. Lokasinya persis di 6 ruas tol itu. Trasenya yang kita minta, 6 ruas tol sama persis," beber Ahok. (mdk/rnd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Basuki Tjahja Purnama alias Ahok meluruskan dirinya bukanlah orang yang menolak pembangunan IKN yang telah dicanangkan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaPenikmat simpul ekonomi baru itu adalah para pengusaha kecil dan menengah.
Baca SelengkapnyaCapres Anies mengkritik pemerintahan Jokowi yang banyak melakukan pembangunan infrastruktur jalan tapi berbayar (jalan tol).
Baca SelengkapnyaAHY mengatakan proyek IKN jangan selamanya dijadikan patokan untuk menampilkan sebuah warisan pemerintahan Jokowi
Baca SelengkapnyaTol Puncak-Cianjur itu memang sudah ada petanya. Tinggal dilaksanakan saja.
Baca SelengkapnyaAhok Kritik Pemprov DKI Ingin Hapus NIK Penduduk di Luar Domisili: Fokus Aja Buat Perut Warga Kenyang!
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menyebut ERP bisa menutup kerugian pembangunan dan operasional MRT
Baca SelengkapnyaSeperti di Kali Krukut. Pramono mengatakan mau dikeruk pun, aliran air di sana tidak akan lancar.
Baca SelengkapnyaAhok bahkan mengomentari kebijakan Gubernur Jakarta periode 2017-2022 Anies Baswedan terkait pergantian nama jalan di ibu kota.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menceritakan rencana pembangunan MRT yang sudah ada sejak 26 tahun lalu, ketika Jokowi masih menjadi gubernur
Baca SelengkapnyaJalan Tol Puncak-Cianjur, memerlukan kajian mendalam dalam aspek dampak lingkungan dan potensi kebencanaan.
Baca SelengkapnyaWalaupun keputusan akhirnya tetap akan berada di Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Baca Selengkapnya