Ahok klaim angka kebakaran di Jakarta menurun

Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengklaim angka kebakaran di ibu kota mengalami penurunan. Pada 2015 lalu misalnya, jumlah kebakaran di Jakarta mencapai 1.481 kejadian, sedangkan tahun ini, hingga pertengahan Agustus angka kebakaran baru mencapai 232 kejadian.
"Kebakaran dibanding tahun-tahun lalu menurun sebetulnya. Hampir tiap hari kebakaran terjadi," kata Basuki di Balai Kota, Jl Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (11/8).
Dia menyebut, keberhasilan pemerintahannya untuk mengurangi angka kebakaran tersebut tak lepas dari kebijakannya untuk memperketat Sertifikat Laik Fungsi (SLF) terhadap gedung-gedung di Jakarta. Tak hanya itu, dia juga memerintahkan anak buahnya untuk membongkar instalasi listrik ilegal di kawasan kumuh.
"Cara kita perketat gedung-gedung harus lolos sertifikat Dinas Penanggulangan Kebakaran, termasuk kawasan kawasan kumuh kita akan dorong mereka, kalau enggak resmi maka kita harus bongkar, karena itu sumber sambung-sambung listrik terus kebakaran dan korslet," jelasnya.
Namun, pria yang akrab disapa Ahok ini enggan dianggap kebobolan soal kebakaran yang terjadi di Swiss-Belhotel. Dia menyebut kejadian tersebut berlangsung di saat proses pembangunan masih berlangsung, sehingga sertifikat belum diterbitkan.
"Kemarin itu gedung belum jadi, belum dapat SLF. Kalau dia dapet SLF enggak mungkin kejadian seperti itu," ungkapnya.
Meski demikian, Ahok mengakui Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta masih kekurangan petugas. Namun, dia memilih memanfaatkan tenaga petugas Penanganan Prasarana dan sarana Umum (PPSU) dan pekerja kontrak untuk menanggulangi bencana kebakaran.
"Kami lebih pilih PPSU atau PKWT, nanti akan dihitung. Kayak Dishub kan pakai PKWT," tandasnya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya