Ahok klaim mafia rusun sudah kabur, kini salahkan Disdukcapil
Merdeka.com - Bermasalahnya kepemilikan hunian di sejumlah rumah susun sering disebut-sebut karena ulah mafia. Beberapa orang yang diduga sebagai mafia pun sudah diamankan.
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, mengklaim kini rusun-rusun itu sudah sepi mafia.
"Rusun yang di Muara Baru, Marunda sudah pada kabur. Kita mau tangkap sudah pada kabur nih orang-orang. Sudah bagus," kata Ahok, katanya, di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka, Jakarta Pusat, Senin (12/10).
-
Apa saja bentuk sanksi hukum? Saknsi yang dilakukan dari norma hukum bersifat tegas serta nyata, bisa berupa denda dengan nominal tertentu hingga penjara dalam waktu tertentu pula.
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Siapa yang terbukti terlibat pungli di Rutan KPK? 90 pegawai Komisi Antirasuah yang telah terbukti terlibat dalam praktik pungli.
-
Siapa yang diduga melanggar prosedur? Polres Metro Jakarta Barat telah menugaskan Propam untuk menyelidiki oknum anggota Unit Narkoba Polsek Tambora yang menangkap penyanyi dangdut Saipul Jamil.
-
Siapa saja yang menjadi tersangka? Chandrika Chika dan lima orang rekannya telah resmi dijadikan tersangka dalam kasus penyalahgunaan narkoba.
Ditambahkan Ahok, sebenarnya selain mafia itu sendiri, masalah kacaunya kepemilikan rusun karena permainan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil). Untuk mengantisipasi praktik tersebut, dia akan meminta kepada setiap orang yang tinggal di rusun tersebut untuk memiliki kartu tanda penduduk (KTP) sesuai dengan alamat rusun tersebut.
"Jadi ini jebakan batman saja sebetulnya. Oknum rusun ada yang main, dukcapil juga main, makanya saya paksa orang untuk ber-KTP sesuai dengan alamat rusun. Terus gua lihat datanya, pindah-pindah, ini rusun belum jadi, orang luar masuk. Begitu masuk rusun, ada yang kosong, masukin lagi orang, pindah rusun, jual lagi, kan saya lihat perjalanan KTP dia," bebernya.
Dengan cara ini, mantan Politisi Gerindra ini menilai akan membantu dirinya untuk mengetahui oknum Dukcapil yang bermain dalam praktik ini. Selain itu, Ahok juga menegaskan apabila dugaan keterlibatan Dukcapil benar, maka dia akan memberlakukan sanksi tegas.
"Kan saya bisa lihat (kalau ada oknum yang bermain) tinggal panggil Dukcapil, mana datanya? Kalau lo enggak mau kasih gua, gua pecat," tegas Ahok.
Ahok juga sempat berpesan agar warga ikut mengawasi kinerja Dinas Dukcapil. Caranya dengan meminta kepada Dukcapil untuk mendatangi dan mendata catatan kependudukan, jika ada yang tidak mau, maka ada indikasi praktik di sana.
"Dukcapil datengin loh setiap Sabtu - Minggu, datengin kamu untuk ganti KTP enggak mau. Berarti niatnya sudah enggak benar. Di situ saja ada 1900 lebih jual-belinya. Kalau Rp 5 juta permainan dia untung (dari setiap jual-beli) bisa dapat Rp 10 miliar semenjak 2013 loh. Jadi duit ini, di makan jin sama setan," pungkasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dewas: Karutan KPK Tahu Ada Pungli Oleh Bawahannya, Tapi Malah Dimaklumi
Baca SelengkapnyaDemikian dikatakan Ketua Dewas KPK, Tumpak Hatorangan Panggabean.
Baca SelengkapnyaDirektur Penyidikan KPK Asep Guntur Rahayu memastikan semua pelaku ditahan di sel Polda Metro Jaya. Bahkan KPK telah meminta bantuan langsung Kapolda Metro.
Baca SelengkapnyaDudung menambahkan, ia tidak keberatan jika ada lembaga lain yang meminta peradilan koneksitas. Ia justru mendorong hal tersebut.
Baca SelengkapnyaPelaku narkoba tetap memiliki hak asasi manusia (HAM) yang harus dijaga.
Baca SelengkapnyaTak tanggung-tanggung, diduga sebanyak 93 pegawai lembaga antirasuh terlibat dalam skandal pungli ini.
Baca SelengkapnyaDia dijatuhi hukuman sanksi etik berupa pernyataan permintaan maaf secara terbuka kepada seluruh pegawai KPK.
Baca Selengkapnya78 Pegawai KPK itu sebelumnya meminta maaf secara terbuka telah melakukan pungli di Rutan KPK.
Baca SelengkapnyaJenderal bintang dua menegaskan, Kapolsek lalai bertugas langsung dicopot
Baca SelengkapnyaAsep Guntur ingin mundur dari KPK buntut kasus suap Kepala Basarnas.
Baca SelengkapnyaSkandal pungli di Rutan KPK itu diduga melibatkan 93 pegawai.
Baca SelengkapnyaJohanis mengatakan, KPK melakukan penahanan dalam rangka kepentingan penyidikan.
Baca Selengkapnya