Ahok klaim toko alat sekolah sudah bisa pakai KJP, harga lebih murah

Merdeka.com - Pameran Jakbook and Edu Fair 2015 membuat Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, merasa kecewa. Sebabnya, harga yang dibandrol lebih mahal dari harga di pasaran.

Padahal saat itu, Ahok, sapaan Basuki, mengimbau pemegang Kartu Jakarta Pintar (KJP) menggunakan fasilitas kartu tersebut di toko buku yang menerima pembayaran menggunakan Bank DKI dan Bank BCA.

Meski tak berjalan sesuai rencana di sana, Ahok mengimbau kepada Bank DKI segera memfasilitasi Electronic Data Capture (EDC) di sejumlah toko buku dan pusat perbelanjaan peralatan sekolah. Tujuannya, mempermudah pemegang KJP untuk mendapat barang lebih murah dibandingkan harga yang ada di Jakbook and Edu Fair 2015.

Sejauh ini, kata Ahok, dirinya mendapat laporan positif soal transaksi menggunakan KJP.

"Kemarin saya udah dapat, ada foto ibu-ibu sama anaknya yang bisa belanja buku, tas dan segala macamnya di Gunung Agung. Wah, saya senang banget nih. Ini yang saya mau," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (30/7).

Dengan adanya laporan tersebut, Ahok mengaku cukup tenang karena sebagian pengguna KJP sudah mendapat alternatif tempat berbelanja keperluan sekolah dengan harga yang jauh lebih murah.

Dirinya juga mengaku menerima beberapa foto lainnya yang menunjukkan penggunaan KJP di toko-toko buku lain, yang sudah mulai mendapat pelayanan cukup baik. Bahkan, ada laporan mengenai manajer toko yang menemani para orangtua dan siswa pemegang KJP itu, saat mereka berbelanja di tokonya.

"Ini yang saya maksud, artinya mereka oke kan, jalan. Banyak masyarakat yang sudah ngerti, bahwa yang kita kasih ini kan ATM dan kartu debit. Jadi KJP bukan cuma sekadar kartu, ini ATM," pungkasnya.