Ahok: Lebih gampang jadi Presiden selesaikan banjir di Jakarta
Merdeka.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan penyelesaian banjir di Jakarta tidak bisa ditangani sendiri oleh Pemprov DKI. Apalagi era otonomi daerah. Ia mengambil contoh saat ingin membangun sodetan dan waduk. Idenya itu kerap mendapat penolakan dari kepala daerah.
"Lebih gampang jadi Presiden untuk selesaikan masalah banjir di Jakarta," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (17/1).
Ahok geram lantaran masih ada kepala daerah yang enggan bekerjasama dalam menangani banjir. "Kepala daerah yang sombong-sombong itu periksa harta kekayaannya. Pajak negara dan biaya hidupnya, buktiin semua kalau ketahuan korupsi, tangkapin," tegasnya.
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
-
Apa yang membuat Ahok heran tentang koruptor? Dia menyoroti hukum dan sanksi para koruptor. Saking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya. Beberapa di antaranya bahkan tak segan pamer kekayaan.
-
Bagaimana Jokowi meminta kepala daerah mengelola anggaran? 'Fokus. Jangan sampai anggaran diecer-ecer ke dinas-dinas semuanya diberi skala prioritas enggak jelas. Ada kenaikan 10% semua diberi 10 persen. Enggak jelas prioritasnya yang mana,' kata Jokowi.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Kenapa Ahok ingin jadi pejabat? Pesan Sang Ayah Pengalaman sering diperas oknum pejabat membuatnya terobsesi ingin menjadi pejabat. Ditambah pesan dari sang ayah sebelum meninggal. Pesan ini juga mendorongnya untuk jadi pejabat yang jujur dan membawa perubahan positif.
-
Siapa menteri Jokowi yang terlibat korupsi? Para Menteri Jokowi yang Terjerat Kasus Korupsi Dua periode pemerintahan Presiden Jokowi setidaknya ada bebarapa menteri yang terjerat kasus korupsi.
Untuk menangani banjir Jakarta, Pemprov DKI rencananya akan membangun sodetan dari Ciliwung ke Sungai Cisadane. Namun rencana itu ditolak Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar Zulkarnaen.
Penolakan Zaki Iskandar membuatnya heran. "Saya bilang, kasih Anda (Ahmed) yang pegang kunci deh. Toh Anda kekurangan air kan kadang-kadangkan," jelasnya.
Ahok berharap Tangerang tidak perlu khawatir terjadi banjir jika nanti dibangun sodetan. "Khawatir apa sih? Kamu yang pegang kunci. Kalau kamu kira-kira banyak air, kamu stop. Apa iya kita mau tenggelamkan kalian (Tangerang)," tambahnya.
Pernyataan Ahok ini tidak hanya menanggapi Zaki Iskandar, tapi juga Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail. Kabarnya Nur Mahmudi menolak rencana Pemprov DKI untuk membeli tahan seluas 90 hektare di wilayah Depok. Padahal tanah itu akan dijadikan waduk untuk menampung air dari Bogor.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya.
Baca SelengkapnyaMenurut Ahok, Gubernur Jakarta harus dapat membuktikkan asal usul harta yang dimilikinya
Baca SelengkapnyaSedikitnya ada lima kriteria yang harus dimiliki calon gubernur Jakarta
Baca SelengkapnyaAhok berandai jika ditawari dan berkesempatan menempati jabatan di pemerintahan.
Baca SelengkapnyaAhok meminta pandangan Todung agar generasi muda tidak mudah tergoda untuk melakukan korupsi
Baca SelengkapnyaAhok menilai jika memang penggusuran paling banyak terjadi di era pemerintahannya, berarti programnya mendirikan banyak rusunawa berhasil.
Baca SelengkapnyaSyafrin menyebut, laporan dari masyarakat terhadap keberadaan jukir liar sangat diperlukan.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil menyebut Ahok gubernur paling banyak melakukan penggusuran, bahkan menyebut paling brutal.
Baca SelengkapnyaAhok pernah menjabat sebagai Gubernur Jakarta pada 2014 silam
Baca SelengkapnyaMantan Gubernur DKI Basuki T Purnama bercerita saat ditahan kasus penistaan agama.
Baca SelengkapnyaMenurut Ahok, penertiban jukir liar di Jakarta sulit dilakukan karena adanya pihak lain yang terlibat.
Baca SelengkapnyaAhok menegaskan ada upaya adu domba dengan memotong ucapanya
Baca Selengkapnya