Ahok marah, ancam keluarkan pelaku bullying dari sekolah
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memperingatkan kepada siswa yang kedapatan melakukan bullying kepada siswa lainnya akan dikeluarkan dari sekolah negeri. Sanksi itu tak hanya diberikan kepada mereka yang melakukan bullying, tetapi juga yang melakukan tawuran dan pelanggaran berat lainnya.
"Jadi siapapun yang melakukan bullying di sekolah negeri, tawuran apapun akan langsung dikeluarkan dari sekolah," kata Ahok di Mts 3 Pondok Pinang, Jakarta, Senin (9/5).
Bagi siswa kelas 3, Ahok memastikan tidak akan meluluskan mereka dan harus mengikuti ujian di sekolah swasta tahun depan. Namun, jika di sekolah swasta, masih melakukan pelanggaran berat, maka siswa tersebut tidak diperbolehkan bersekolah di Jakarta.
-
Dimana aksi bullying itu terjadi? Sebuah video aksi perundungan terhadap seorang remaja berinisial R (18) oleh tiga pemuda di Pasar Borong Rappoa, Kindang, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan viral.
-
Dimana bullying itu terjadi? Kasie Humas Polres Tangsel, Iptu Wendi Afrianto menuturkan proses penyidikan polisi terkait laporan perundungan di warung depan Binus School Serpong, masih terus berlanjut.
-
Kenapa bullying di sekolah berbahaya? Bullying di sekolah dapat memiliki berbagai dampak negatif yang serius, baik bagi korban maupun pelaku.
-
Apa itu bullying? Bullying adalah perilaku agresif yang dilakukan secara berulang dengan tujuan untuk menyakiti atau mengintimidasi orang lain.
-
Siapa pelaku aksi bullying tersebut? Kepolisian Resor Bulukumba telah mengamankan dua pelaku.
"Yang kelas 3 bukan dikeluarkan lagi. Langsung tidak lulus dan dikeluarkan. Karena tahun depan dia harus ujian di tempat swasta. Kalau di swasta masih berantem juga maka dikeluarkan dari sekolah di Jakarta," tegas Ahok.
Seperti diketahui, 6 siswi kelas XIII SMAN 3 Jakarta yang menjadi pelaku bullying kepada juniornya itu akhirnya dinyatakan tidak lulus dalam UN. Putusan itu berdasarkan hasil rapat bersama dewan guru beberapa waktu lalu.
"Iya mereka tidak lulus. Saya lihat dari hasil rapat dewan guru SMAN 3, kami kan menerima laporan, sedangkan tidak lulusnya sekolah bersangkutan yang menentukan," kata Kepala Bidang SMA Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Fathurin Zen.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus bullying atau perundungan makin marak dalam sebulan terakhir.
Baca SelengkapnyaJokowi khawatir dengan kasus bullying yang terjadi akhir-akhir ini
Baca SelengkapnyaHeru mengimbau siswa fokus belajar serta menaati peraturan sekolah.
Baca SelengkapnyaViral seorang kakak curhat adiknya jadi korban bullying di sekolah, tingkah pelaku bikin geram.
Baca SelengkapnyaHeru Budi mengatakan, kepala sekolah bertanggung jawab terkait keamanan peserta didik di sekolah.
Baca SelengkapnyaAndika Mahesa, vokalis Kangen Band, membagikan pengalaman kurang menyenangkan terkait putranya
Baca SelengkapnyaDampak bullying di sekolah bisa dialami pada korban sekaligus pelaku.
Baca SelengkapnyaMasalah bullying memerlukan langkah proaktif dari para pendidik, orang tua, dan masyarakat secara luas.
Baca SelengkapnyaSejak kasus pelemparan kayu yang mengakibatkan kepala bocor, korban menyatakan tidak mau sekolah di tempatnya bersekolah dulu.
Baca SelengkapnyaDia pastikan pihak sekolah tidak melakukan DO terhadap para siswa terlibat aksi perundungan.
Baca SelengkapnyaKasus bullying yang menimpa siswa SD di Jombang, Jawa Timur diproses pidana oleh polisi.
Baca SelengkapnyaDalam perkara ini, keluarga korban tidak melaporkan pelaku karena sudah berdamai.
Baca Selengkapnya