Ahok marah taman bermain anak dijadikan tempat cuci mobil
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) naik pitam melihat Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) tidak terawat dengan baik. Bahkan, ada RPTRA yang diketahui digunakan warga untuk cuci mobil.
"Terus mereka ributin soal charger handphone mah enggak masalah, cuci mobil yang kurang ajar. Ada yang cuci mobil," kata Ahok sapaan akrab Basuki di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Selasa (2/2).
Selain ada warga menggunakan RPTRA untuk mencuci mobilnya, Ahok juga membeberkan masalah lain yang kerap ditemukan adalah banyaknya warga yang mencabut tanaman sampai mengambil pasir yang terdapat di RPTRA.
-
Dimana tumpahan minyak dibersihkan? Percikan atau tumpahan minyak saat memasak sering kali sulit dihindari. Jika tidak segera dibersihkan, lantai bisa menjadi licin dan berpotensi menyebabkan terpeleset saat dilewati.
-
Dimana aksi membersihkan sampah dilakukan? Mereka membersihkan area sekitar 400 meter dari titik awal pembersihan.
-
Bagaimana sampah di Kota Jogja dibersihkan? Pada Senin pagi (9/10), seperti terlihat pada akun Instagram @merapi_uncover, tampak beberapa petugas kebersihan sedang membersihkan sampah-sampah yang menumpuk. Mereka juga membawa satu unit truk untuk memindahkan sampah-sampah tersebut ke dalam truk.
-
Apa yang membuat mobil sedot WC menjadi pusat perhatian? Dengan begitu, truk tersebut menjadi pusat perhatian saat berada di jalan raya atau saat diparkir.
"Kamu bisa saja kan nyabut itu nyabut ini. Begitu ada pasir bagus kamu ambil, tanaman bagus kamu juga ambil pasti terjadi," jelasnya.
Menurutnya, lurah menjadi orang yang bertanggung jawab atas tidak terawat dan penggunaan RPTRA yang tidak sesuai fungsinya itu. Dia pun mengatakan, masih banyak lurah yang belum mengerti fungsi dan tujuan dibangunnya RPTRA di lingkungan mereka masing-masing.
"Ya si lurahnya dong, kan ini RPTRA dibangun ini bukan taman sebenarnya, ini adalah tempat orang dari yang masih di janin ibunya sampai tua bersilaturahim," terang mantan politisi Gerindra ini.
Melihat kondisi ini, Ahok pun kembali memberikan penjelasan bahwa para lurah diminta untuk menjadi orang tua di wilayahnya masing-masing. Sehingga, mereka harus peka terhadap permasalahan yang ada di lingkungannya, termasuk perawatan RPTRA.
"Tapi itu tugas kita orangtua untuk bimbing. Nah kita ada lurah, nah ini cuma fokus balas qlue saja kasih gambar, nah kita tambah jobnya, gajinya besar kok. Masa ada lurah tiap hari saya pelototin. Terus apa gunanya lurah?," pungkas Ahok.
Terpisah, Kepala BPMPKB DKI Jakarta, Dien Emmawati mengatakan, RPTRA yang disoroti Ahok karena digunakan untuk cuci mobil adalah RPTRA Kenanga di Cideng, Jakarta Pusat.
"Kami kan rutin mengecek. Jadi ada beberapa RPTRA yang tidak terawat, ada juga yang pagar dirusak. Tapi ada juga yang bagus," jelas Dien saat dikonfirmasi.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Fasilitas Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Amir Hamzah sudah memprihatinkan. Kondisinya sudah tak ramah anak karena banyak karat dan berlubang.
Baca Selengkapnya"Silakan kalau untuk kegiatan kesehatan, untuk mengentaskan stunting," kata Heru.
Baca SelengkapnyaBanyaknya cat yang terkelupas membuat sejumlah permainan anak-anak di RPTRA ini mulai pudar dan kotor.
Baca SelengkapnyaPramono menyampaikan hal itu di hadapan ratusan relawan saat deklarasi Rumah Bersama Pramono-Rano.
Baca Selengkapnya"Banyak larangan injak rumput. Lah kalau dilarang injak rumput, terus rumputnya buat ditonton?" kata Anies.
Baca SelengkapnyaKomisi D DPRD DKI meminta Pemerintah Provinsi DKI memasang kamera pengawas (CCTV) sebagai peningkatan pengawasan tempat umum
Baca SelengkapnyaTernyata banyak tempat cucian mobil yang memakai cara bar-bar untuk membersihkan kendaraan pelanggannya. Simak yuk!
Baca SelengkapnyaAhok mengungkapkan penyelesaian masalah di Jakarta kerap pelik
Baca SelengkapnyaTPA liar seluas 3,7 hektare yang beroperasi sejak 2009 ini memicu protes warga.
Baca SelengkapnyaMenurut Ahok, penertiban jukir liar di Jakarta sulit dilakukan karena adanya pihak lain yang terlibat.
Baca SelengkapnyaAhok Kritik Pemprov DKI Ingin Hapus NIK Penduduk di Luar Domisili: Fokus Aja Buat Perut Warga Kenyang!
Baca Selengkapnya