Ahok: Mengatasi banjir Jakarta lebih mudah daripada Bekasi
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengklaim penanganan banjir di Ibu kota jauh lebih mudah daripada daerah penyangga, semisal Bekasi. Bahkan dalam rapat penanggulangan banjir yang digelar di Smart City, lantai 3 Balai Kota, Ahok sesumbar mengatasi banjir adalah hal yang mudah.
"Yang pasti hujan memang lebat. Tapi kalau kita bicara mengatasi banjir, Jakarta lebih mudah daripada Bekasi atau daerah lain," kata Ahok di kantornya, Jumat (22/4).
Ahok mengatakan, caranya yakni dengan pihaknya akan membangun 1.086 saluran di antara 13 sungai, dan keseluruhan saluran juga harus terhubung. Namun, rencana itu tampaknya belum maksimal, lantaran terkendala banyaknya permukiman warga di sekitar aliran sungai.
-
Bagaimana cara mengatasi banjir? Sampai dengan sekarang, pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk melakukan normalisasi jalur KA di Stasiun Semarang Tawang. Selain itu, pihaknya juga mengerahkan peralatan dan material yang diperlukan serta ratusan petugas untuk memperbaiki jalur yang terdampak banjir supaya bisa dilewati kembali oleh perjalanan kereta api.
-
Di mana saja Jakarta banjir? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. 'Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta,' kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).Adapun data wilayah terdampak diantaranya Jakarta Selatan.
-
Kenapa Jakarta banjir? 'Penyebab curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung,' ujar dia.
-
Kenapa banjir Jakarta masih terjadi hingga saat ini? Hingga kini banjir masih menjadi masalah yang belum terselesaikan di Jakarta.Selain karena faktor Jakarta berada di dataran rendah dan dilalui oleh sungai-sungai yang berasal dari Bogor, faktor lain banjir masih terjadi hingga saat ini adalah limbah sampah. Masih banyak warga yang membuang sampah sembarangan yang membuat aliran sungai tersumbat.
-
Dimana banjir Jakarta tahun 2020 terjadi? Tercatat sekitar 158 kelurahan terendam banjir. Tak hanya merendam pemukiman warga, air juga menggenang di jalan-jalan.Akibatnya, sejumlah transportasi umum seperti KRL, Transjakarta, dan penerbangan di Halim Perdanakusuma dihentikan.
-
Bagaimana BPBD mengatasi banjir? Dia menjelaskan, BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat.
"Intinya di Jakarta itu, sebanyak 1.086 saluran antara 13 sungai, harus terhubung. Sejauh ini belum terhubung semua. Ada rumah, ada toko, ya sekarang saya kira lebih dari setengah itu tertutup," ujar dia.
Karena keberadaan permukiman itu, Ahok pun mengimbau warga yang tinggal di sekitar aliran sungai untuk mau direlokasi ke rusun agar proyek penanggulangan banjir bisa berjalan.
"Terus orang tinggal di bawah aliran sungai kamu liat saja mereka tinggal di sungai kok. Ya pasti tenggelam, caranya gimana? Ya ngalah sebagian ngalah pindahin ke rusun kita tutup," imbuhnya.
"Tapi kita lagi gali termasuk jebolin beton. Yang penting kalau rumah pompa baik, sungai-sungai besar kayak sekarang Krukut, Mampang masih tenggelam terus. Karena memang kalinya tinggal 5-10 meter," tambah Ahok.
Selain itu, Ahok pun menyoroti banjir di kawasan Jakarta Selatan yang sulit diselesaikan. Kondisi itu, lanjut Ahok wilayah itu merupakan cekungan dan air akan sulit bergerak jika terjadi luapan. Penyelesaiannya adalah memaksimalkan fungsi pompa untuk menyerap air.
"Sekarang kenapa Selatan sama yang di Timur masih tenggelem gitu lama? Karena hujan besar mereka tinggal di daerah mangkok. Kalau kamu tinggal di daerah mangkok, airnya lagi tinggi, ya enggak mau ngalir. Caranya gimana? Ya pompa. Bikin kalau bisa area ini ditutup ya ditutup," kata Ahok.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok menilai jika memang penggusuran paling banyak terjadi di era pemerintahannya, berarti programnya mendirikan banyak rusunawa berhasil.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil menyebut Ahok gubernur paling banyak melakukan penggusuran, bahkan menyebut paling brutal.
Baca SelengkapnyaMenangani permasalahan banjir Jakarta tak bisa sendiri, perlu kolaborasi pemerintah pusat.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Jakarta melalui Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta akan memantau faktor terjadinya banjir dan kesiapan pompa saat dibutuhkan.
Baca SelengkapnyaAhok bahkan mengomentari kebijakan Gubernur Jakarta periode 2017-2022 Anies Baswedan terkait pergantian nama jalan di ibu kota.
Baca SelengkapnyaPersoalan di Jakarta menjadi konten perdana yang diunggah Ahok di 2024.
Baca SelengkapnyaCalon Gubernur Jakarta nomor urut 3 Pramono Anung meninjau bantaran kali Krukut di Mampang Prapatan, Jakarta, Selasa (15/10).
Baca SelengkapnyaSeperti diketahui, pemerintah membangun dua waduk yakni Sukamahi dan Ciawi di Kabupaten Bogor untuk mengurangi debit air yang mengalir ke Jakarta.
Baca SelengkapnyaAnies tidak pernah melakukan hal itu saat menjabat jadi Gubernur DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaAhok Kritik Pemprov DKI Ingin Hapus NIK Penduduk di Luar Domisili: Fokus Aja Buat Perut Warga Kenyang!
Baca SelengkapnyaHeru menyatakan, telah memantau penanganan banjir di Hek Kramat Jati. Dia mengeklaim, saat ini banjir sudah terkendali.
Baca SelengkapnyaPemerintah Kota Semarang terus berupaya untuk menanggulangi bencana tersebut.
Baca Selengkapnya