Ahok meradang lihat warga Kalijodo dikasih rusun tetap mengeluh
Merdeka.com - Kawasan Kalijodo yang terletak di Jakarta Barat dan Utara akan diratakan pada 29 Februari mendatang oleh pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Pemerataan itu menyusul program Pemprov DKI memenuhi kebutuhan lahan hijau hingga 33 persen.
Surat peringatan pertama penertiban sudah dilakukan Pemprov DKI Jakarta. Sejumlah warga yang menempati kawasan itu pun sudah meninggalkan rumahnya.
Penertiban yang dilakukan Pemprov DKI bukan sembarangan. Sebab, Pemprov DKI memberikan bonus bagi warga yang memiliki kartu tanda penduduk DKI dapat menempati dua rumah susun yang disediakan pemerintah.
-
Apa yang bikin salfok di pemukiman padat? Jalan Malam di Pemukiman Padat Jakarta dikenal sebagai salah satu kota terpadat di Indonesia bahkan dunia.
-
Kenapa Ahok ingin jadi pejabat? Pesan Sang Ayah Pengalaman sering diperas oknum pejabat membuatnya terobsesi ingin menjadi pejabat. Ditambah pesan dari sang ayah sebelum meninggal. Pesan ini juga mendorongnya untuk jadi pejabat yang jujur dan membawa perubahan positif.
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
-
Dimana letak permukiman terbengkalai di Jakarta? Baru-baru ini sebuah kawasan di wilayah Jakarta Timur yang terbengkalai terungkap, dengan deretan rumah yang ditinggalkan oleh penghuninya.
-
Apa yang disampaikan Kapolda Jateng kepada warga Sukolilo? 'Mulai sekarang di wilayah Sukolilo jangan takut Polisi, silahkan berbondong bondong ke kantor Polisi untuk menyelesaikan masalah apapun ' 'Saya tidak ingin lagi kalau di sini (wilayah Sukolilo, Pati) dicap tidak baik, karena di Sukolilo masih banyak masyarakat yang taat hukum. Masih banyak masyarakat yang baik namun proses hukum tetap ditegakkan kepada oknum masyarakat yang melanggar hukum,' tambahnya.
-
Siapa yang tinggal di rumah tak layak huni? Sudah 15 tahun terakhir, ia tinggal di bangunan tak layak itu bersama suami dan seorang anaknya.
Rusun itu terletak di Pulogebang dan Marunda. Sementara bagi warga yang tak punya KTP DKI minggat dari Jakarta alias pulang kampung.
Namun pemberian gratis rusun itu tak lantas membuat warga puas. Mereka tetap mengeluhkan bangunan rusun yang dianggap tak layak.
Tak ayal kelakuan manja warga bekas Kalijodo ini membuat Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama meradang. Menurutnya, jika ada beberapa bagian rusun terdapat kerusakan merupakan hal wajar.
"Jadi ya sudah lah. Kalau kamu enggak punya rumah, kamu melanggar, ya sudah lah. Kalau kita berpikir cara kolokan (manja) begitu, kita kuasai saja Balai Kota," kata Ahok, sapaan Basuki di Balai Kota, Rabu (24/2).
Pria yang dipanggil Ahok itu menambahkan, jika keinginan warga dibiarkan, maka tidak mungkin mereka akan meminta fasilitas lebih. Seraya berkelakar, mantan Bupati Belitung Timur itu menyebut, jika setiap keinginan warga dipenuhi, bukan tidak mungkin mereka minta tinggal di banguan elit.
"Nanti kalau kita usir, kita minta apartemen di Grand Indonesia? Iya dong," lanjutnya.
Sementara itu, terkait keluhan sebagian warga yang menyebut akses sekolah terlampau jauh dari Rusun Marunda, Ahok menyebut, Pemrov DKI telah menyediakan bus sekolah. Berangkat dan pulang sekolah, para siswa dijemput.
"Kita akan pindahkan dia ke sekolah terdekat dan diantar sudah seperti anak orang kaya saja, dijemput bus. Dijemput bus loh! Enggak ada yang lain yang begitu enak," kata Ahok.
Ahok mengatakan, sebetulnya relokasi warga Kalijodo ke rusun dilakukan bukan cuma buat ruang terbuka hijau. Menurut dia, sehari-hari itu, perkembangan anak-anak tidak akan baik apabila tetap di Kalijodo, mengingat kawasan tersebut kerap digunakan sebagai tempat prostitusi.
"Kalau tetap dibiarkan tinggal di kawasan itu, takutnya nanti perkembangan anak-anak malah jadi tidak baik. Saya yakin warga pasti tidak mau lama-lama hidup dalam kondisi seperti itu," ujar Ahok.
Dia menuturkan, dengan pindah ke rusun, berbagai fasilitas penunjang akan diberikan. Di antaranya menerima Kartu Jakarta Pintar (KJP), transportasi untuk Transjakarta gratis dan Kartu Jakarta Sehat (KJS).
"Intinya, kalau warga mau dipindahkan ke rusun, kami juga siap membantu dengan menyediakan berbagai fasilitas penunjangnya. Jadi, penertiban itu bukan hanya sekedar membongkar bangunan warga saja," tutur Ahok.
Selain itu, dia mengungkapkan, penertiban di Kalijodo itu juga dilakukan mengingat kawasan tersebut merupakan lahan hijau milik negara, sehingga harus dikembalikan ke fungsi semula.
"Kawasan Kalijodo itu merupakan lahan hijau, dan milik negara juga. Kami hanya ingin mengembalikan fungsi kawasan itu sebagai ruang terbuka hijau (RTH). Makanya, harus kami bereskan," pungkas Ahok.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ridwan Kamil menyebut Ahok gubernur paling banyak melakukan penggusuran, bahkan menyebut paling brutal.
Baca Selengkapnya"kita sudah dapat SK calon penghuni, sudah dapat nomor unit, terus mau ngapain di pindahkan ke Nagrak? terus kampung susun yang sudah jadi buat apa?”
Baca SelengkapnyaAhok menilai jika memang penggusuran paling banyak terjadi di era pemerintahannya, berarti programnya mendirikan banyak rusunawa berhasil.
Baca SelengkapnyaKunci hunian tinggal diserahkan ke warga eks gusuran Jakarta Internasional Stadium (JIS), Jakarta Utara.
Baca SelengkapnyaAhok Kritik Pemprov DKI Ingin Hapus NIK Penduduk di Luar Domisili: Fokus Aja Buat Perut Warga Kenyang!
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil (RK) bakal mendatangi Kampung Bayam, Jakarta Utara.
Baca SelengkapnyaWarga berharap proyek rusun yang dulu dijanjikan buat korban gusuran JIS bisa segera terealisasi.
Baca SelengkapnyaAnies Heran Nasib Warga Kampung Bayam Terkatung-Katung: Kunci Rusun Sudah Diberikan Kok
Baca SelengkapnyaBanyak rumah di kompleks tersebut sangat tidak terurus. Tak sedikit bangunan yang hancur karena tidak berpenghuni.
Baca SelengkapnyaWakapolri Komjen Agus membagikan lebih kurang 10.000 paket sembako kepada masyarakat Kota Pekanbaru.
Baca SelengkapnyaPerumahan tersebut sangat tidak terurus. Mayoritas bangunan rumah-rumah itu hancur karena tidak berpenghuni.
Baca SelengkapnyaAnies tidak pernah melakukan hal itu saat menjabat jadi Gubernur DKI Jakarta.
Baca Selengkapnya