Ahok minta parpol yang mau dukung harus bersikap seperti NasDem
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) meminta partai politik yang ingin mendukung dirinya di Pilgub DKI 2017 harus mengikuti jejak Partai NasDem. Selain itu, kata Ahok, partai politik juga tidak mengandalkan Teman Ahok saja.
"Saya cuma mau sampaikan ke teman-teman partai kalau mau masuk dukung ya kayak NasDem ya, Teman Ahok nya kasih lambang Partai NasDem seperti itu. Kalau beli kaos beli apa ya silakan beli sendiri, karena tradisi kami nggak ada bagi kaos tradisi kami adanya jualan dari zamannya Pak Jokowi (Pilgub 2012) enggak ada bagi kaos seperti itu," kata di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (21/3).
Ahok mengatakan dukungan dari Hanura sudah dapat dipastikan, sedangkan partai lain masih belum pasti. "Ya Hanura katanya sebentar lagi mau deklarasi minta saya hadir. PAN sebetulnya lagi tunggu survei, PKB juga sebenarnya lagi tunggu survei," katanya.
-
Siapa yang bilang Ahok dukung Ganjar gak ngaruh? 'Itu menurut saya too little too late, atau bahkan enggak ngaruh sama sekali,' ujar Habiburokhman di Media Center TKN, Jakarta Selatan, Senin (5/2).
-
Bagaimana Ahok dukung Ganjar? Menjelang hari pencoblosan, sejumlah pejabat negara makin terang-terangan memberikan dukungan kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden. Baru-baru ini, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mundur dari jabatannya. Pemicu utamanya karena Ahok ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
-
Kenapa Ahok dukung Ganjar? Pemicu utamanya karena Ahok ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
-
Apa kata Habiburokhman tentang Ahok dukung Ganjar? 'Itu menurut saya too little too late, atau bahkan enggak ngaruh sama sekali,' ujar Habiburokhman di Media Center TKN, Jakarta Selatan, Senin (5/2).
-
Siapa yang setuju dengan Ahok tentang korupsi? Perbincangan kedua tokoh tersebut turut menuai beragam tanggapan dari publik.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
Ahok pun senang jika pesaingnya semakin banyak di Pilgub 2017 mendatang. Menurutnya, hal itu sangat bagus dalam dunia pendidikan berpolitik.
"Enggak juga, saya kira bagus. Tugas partai politik dalam undang-undang itu adalah pendidikan politik. Saya kira adalah proses yang penting, proses politik penting bagi negara ini. Nanti ketahuan siapa yang kelihatan jutek nanti ketahuan siapa yang rasis kelihatan gitu loh. Nanti ketahuan siapa yang ngomongnya nggak ber-Pancasila ketahuan nanti," ujarnya.
"Masyarakat enggak bodoh, zaman sekarang kan sudah berubah, media online aja ada 300-an saya kira berita tiap hari, TV begitu banyak, masyarakat kita tuh tambah cerdas, kita punya handphone lebih banyak dari jumlah penduduk, ini sudah beda lah," imbuhnya. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok menanggapi pertanyaan adanya kemungkinan koalisi antara paslon 03 dengan paslon 01 jika ada putaran kedua
Baca SelengkapnyaSedikitnya ada lima kriteria yang harus dimiliki calon gubernur Jakarta
Baca SelengkapnyaBasarah menilai, hal tersebut tidak menjadi tolak ukur untuk maju di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaMenurutnya sumbang ide, pemikiran, dan pandangan juga bisa menjadi kontribusi bagi pemerintahan.
Baca SelengkapnyaAhok mengatakan penolakan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mendukung capres Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaGanjar mengatakan, figur yang diusung PDIP diharapkan berasal dari kader, karena salah satu fungsi partai adalah mencetak kader-kader untuk dijadikan pemimpin.
Baca SelengkapnyaPaloh meminta kadernya untuk terus kompak di internal.
Baca SelengkapnyaPKS tidak memaksakan cawapres Anies Baswedan harus dari partai Koalisi Perubahan. Namun sosok yang dipilih harus bisa menaikkan elektoral capres.
Baca SelengkapnyaAhok pun meluruskan pernyataannya soal Gibran dan Jokowi tak bisa kerja jika Prabowo memenangi Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai NasDem Surya Paloh, tak masalah apabila Golkar menutup peluang mendukung Anies Baswedan di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaWalaupun keputusan akhirnya tetap akan berada di Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Baca SelengkapnyaSurya Paloh mengaku tidak pernah menolak AHY menjadi Cawapres Anies.
Baca Selengkapnya