Ahok minta Teman Ahok jangan berlebihan mendukung, nanti stres
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama meminta kepada seluruh pendukungnya untuk tidak menabrak aturan jika ingin memberikan dukungan. Ahok sapaan Basuki menyebut tidak ingin kejadian menimpa dua Teman Ahok terulang lagi.
"Ya kita mengimbau orang yang mau dukung saya itu ya harus perhatikan aturan juga. Jangan terlalu semangat sampai aturan itu dilanggar," kata Ahok di Balai kota, Jakarta, Senin (6/6).
Menurut Ahok, justru bila terlalu bersemangat mencari dukungan dan mengabaikan aturan, apalagi di negara lain, akan merugikan diri sendiri.
-
Siapa yang ditangkap? Seorang pria di China utara ditangkap oleh pihak kepolisian setelah ia membuat surat penangkapan palsu untuk dirinya sendiri di media sosial.
-
Apa hukuman yang diterima Ikko Kita di Singapura? Ikko Kita bakal menerima 20 cambukan dan juga dihukum penjara 17,5 tahun.
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Siapa yang dijerat kasus oleh pemerintah? Ketua Umum Nasdem, Surya Paloh mengungkapkan, keheranannya atas kasus yang menjerat eks timses Anies Baswedan yakni Tom Lembong.
-
Kenapa Kejaksaan Agung tahan tersangka? Setelah ditetapkan sebagai tersangka, RD dilakukan penahanan di Rumah Tahanan Negara Salemba Cabang Kejaksaan Agung selama 20 hari ke depan.'Terhitung dari tanggal 29 Maret sampai dengan 17 April,' tutup Ketut.
"Jadi stres sendiri akhirnya kan, dipanggil begitu," kata Ahok.
Seperti diketahui, Pendiri relawan Teman Ahok Amalia Ayuningtyas bersama rekannya, Richard Handris Saerang sempat tertahan di imigrasi Bandara Singapura saat hendak menghadiri acara bertajuk Meet Up Teman Ahok Team yang mengusung tema 'Menuju Indonesia yang lebih baik, festival Makanan Indonesia'.
Dalam selebaran yang diperoleh merdeka.com, Teman Ahok mengadakan acara Meet Up Teman Ahok Team yang mengusung tema "Menuju Indonesia yang lebih baik, festival Makanan Indonesia". Dalam selebaran itu juga dicantumkan pembukaan pengumpulan KTP DKI Jakarta bagi yang ingin memberikan dukungan pada Ahok untuk bertarung di Pilgub DKI Jakarta. Pihak kedutaan besar RI di Singapura menyebut bahwa UU Singapura tidak memperbolehkan negara lain melakukan kampanye di negeri Singa.
Melalui siaran persnya, kedutaan besar RI untuk Singapura menyebut kedua aktivis tersebut dilarang masuk Singapura karena alasan kegiatan berbau politik. "Ketentuan Undang-Undang Singapura melarang kegiatan politik negara lain di Singapura, dan ketentuan ini wajib dihormati," tulis siaran pers tersebut.
Amalia Ayuningtyas membela diri. Salah satu alasan pihak Singapura tidak memperbolehkan dia dan Richard Handris Saerang masuk negeri Singa karena penggunaan nama 'Teman Ahok' dalam festival itu.
"Makanya, ketika saya diwawancara itu ternyata dikasih judul Teman Ahok, tetap lanjutkan kegiatan di Singapura. Padahal itu tidak berjudul Temen Ahok, tapi lebih ke acara festival bazar makanan," ujar Amalia.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Megawati meminta Ahok untuk tidak berkomentar di hadapan media.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto merasa pasangan Ganjar-Mahfud mendapatkan banyak tekanan dari aparat negara
Baca SelengkapnyaMantan Gubernur DKI Basuki T Purnama bercerita saat ditahan kasus penistaan agama.
Baca SelengkapnyaKeduanya pernah menjadi gubernur. Akankan berpotensi menang jika keduanya berduet?
Baca SelengkapnyaAhok divonis dua tahun penjara dalam kasus penistaan agama pada 9 Mei 2017.
Baca SelengkapnyaGanjar mengatakan, Ahok memiliki karakter tersendiri, dalam menyampaikan sesuatu ke publik
Baca SelengkapnyaAhok pun meluruskan pernyataannya soal Gibran dan Jokowi tak bisa kerja jika Prabowo memenangi Pilpres 2024.
Baca Selengkapnya