Ahok ngaku kecolongan banyak rusunawa diperjualbelikan
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengakui, pihaknya masih banyak kecolongan dalam kasus praktik jual beli rusunawa milik Pemprov DKI Jakarta. Ahok mengaku telah menerapkan sejumlah sistem, untuk memperketat pengawasan rusunawa agar tak diperjualbelikan oleh para pemilik unit rusun yang tak bertanggung jawab.
"Rusun di Muara Baru, 400 unit dikuasai oknum, diperjualbelikan. Sudah saya katakan dari pertama masuk di DKI. Makanya saya katakan, untuk kasus Kemayoran, kenapa saya melarang ada rusunami, biar bisa kita awasi dan diperketat," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (15/6).
"Kami ubah strategi, semua orang harus ber-KTP, dengan e-KTP sesuai alamat rusun, pakai kartu tanda pengenal ATM Bank DKI," katanya menambahkan.
-
Siapa yang menyewakan rumah itu? Dalam deskripsi iklannya, Supoj dengan jujur menggambarkan rumah tersebut sebagai 'tempat bergaya kumuh' dan tidak berusaha menyembunyikan kondisi bangunannya yang sederhana.
-
Siapa pemilik rumah sekarang? Penjaga rumah mengungkap bahwa rumah tersebut telah berpindah tangan ke Muzdalifah.
-
Siapa yang menjual sebagian lahan rumah? Sebagai hasilnya, keduanya sepakat untuk memecah lahan yang mereka miliki dan menjual lebih dari sebagian lahan tersebut kepada keluarga yang sekarang menjadi tetangga.
-
Siapa yang membeli rumah tersebut? Inilah bagian depan dari rumah milik Frans Faisal kakak dari Fuji dan Fadly Faisal yang baru saja resmi dibeli.
-
Siapa yang punya rumah mewah dengan harga Rp50 miliar? Menariknya, Sarita Abdul Mukti juga memiliki kediaman lain yang juga dijual dengan harga yang mencapai Rp50 miliar.
-
Siapa pemilik rumah terbengkalai? Rumah ini dulunya dimiliki oleh almarhum artis Suzzanna.
Mantan Bupati Belitung Timur itu mengklaim, program rusunawa ini cukup berhasil dengan berpindahnya sejumlah warga DKI yang direlokasi oleh Pemprov DKI dari sejumlah wilayah yang dinormalisasi secara fungsional.
Namun, dirinya mengakui memang masih banyak praktik jual beli, karena sejumlah pemilik rusun yang tak bertanggung jawab dan hanya memikirkan uang dari hasil penjualan unit jatah rusun miliknya tersebut.
"Sekarang yang mau mendaftar baru 12 ribu, ada 3 ribu warga lain ngotot enggak mau daftar, kenapa? Karena dia niat jual beli," ujar Ahok.
"Saya Pernah tanya seorang Bapak 67 tahun, dia jual Rp 50 juta. Saya tanya kenapa dijual? Ya dia bilang dari lahir sampai tua miskin, jadi mending jual rusun, dapat uang, terus tinggal di kali lagi," pungkasnya.
(mdk/efd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
DPRD DKI Jakarta mempertanyakan warga menengah atas yang tinggal di rusunawa.
Baca SelengkapnyaRumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Marunda, Jakarta Utara dijarah.
Baca SelengkapnyaKPK sebelumnya mencekal 10 orang terkait dugaan kasus korupsi pengadaan lahan di lingkungan BUMD DKI Jakarta tersebut.
Baca SelengkapnyaKPK belum mengungkapkan nilai rumah mewah itu dan proses pendataan terhadap aset tersebut masih berlangsung.
Baca SelengkapnyaAksi penjarahan telah merusak sejumlah bagian gedung.
Baca SelengkapnyaDPRD DKI membeberkan penyebab Rusunawa Marunda terbengkalai hingga akhirnya dijarah
Baca SelengkapnyaJoko mengaku tidak mengetahui informasi terkini tangkap paksa terhadap warga eks Kampung Bayam bernama Furqon.
Baca SelengkapnyaRata-rata rumah kontrakan ditempati orang yang kerja di proyek pembangunan Kota Nusantara
Baca SelengkapnyaBersamaan dengan penyitaan itu, penyidik juga langsung memasang plang sitaan KPK di rumah mewah Erik.
Baca SelengkapnyaAHY menyarankan pada masyarakat bila menemukan indikasi ketidakabsahan pada lahannya, sebaiknya laporkan ke pihak kantor ATR/BPN untuk mencabut akta.
Baca SelengkapnyaFasilitas mewah indekos milik Rafael Alun yang disewakan ke jaksa, polisi dan pegawai kelas menengah atas.
Baca SelengkapnyaSejak ditinggal para penghuninya yang direlokasi ke tempat lain, bangunan tersebut menjadi sasaran penjarahan.
Baca Selengkapnya