Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ahok ngaku sedang cari gara-gara dengan BPK buat pantau SKPD

Ahok ngaku sedang cari gara-gara dengan BPK buat pantau SKPD Ahok dan Djarot ikut rapat DPRD DKI Jakarta. ©2015 merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan Unit Kerja Perangkat Daerah (UKPD) Provinsi DKI Jakarta menandatangani surat perjanjian berkinerja baik di hadapan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Perjanjian itu dilakukan diadakan di Gedung Balai Agung kantor Gubernur DKI.

Dalam sambutannya, Ahok mengingatkan bawahannya untuk bekerja sesuai apa yang diamanatkan. Kata dia, yang perlu adalah kinerja yang baik bukan sekedar janji.

"Ini kita hanya ngulang-ngulang yang sama. Karena kewajiban, kita ikutin. Tapi sebetulnya bagi saya, paling penting kinerja yang baik. Saya kira Bapak-Ibu sudah tahu kebijakan di DKI. Kita tidak mau lagi, ada mark-up apalagi fiktif. Kita sudah temukan dari dulu kebersihan fiktif. Taman fiktif. Ini banyak fiktifnya," kata Ahok dalam sambutannya di Balai Agung, Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (10/7).

Ahok mewanti-wanti semua pejabat tersebut agar tidak menyepelekan tugas yang diberikan. Apalagi berperilaku curang dengan segala bentuk praktik korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Sebab, kata Ahok, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) akan selalu mengincar kinerja semua pejabat di DKI.

"Makanya saya cari gara-gara dengan BPK. Supaya apa? Mereka (BPK) akan ngincar bapak ibu habis-habisan lho sekarang ini. Mereka bukan ngincar saya, tapi ngincar bapak-ibu. Kalau ada setoran ke saya, saya takut. Kalau tidak, saya tidak takut. Ini yang saya suka sebetulnya," terang Ahok.

Ahok menuturkan, dirinya sangat kesal dengan pejabat yang tidak mau patuh dengan perintahnya. Sebab, banyak permasalahan di DKI ini, sejatinya sudah dipikirkan olehnya secara baik dan diperintahkan kepada jajaran dinas. Akan tetapi, perintahnya seringkali diabaikan begitu saja, tanpa kejelasan pasti.

"Saya perintah dinas, enggak dikerjain. Perintah enggak dikerjain," tukas dia.

Akibatnya, Ahok mengaku kerap menjadi sasaran dan amukan warga Ibu Kota setiap kali ada permasalahan. Ahok selalu menyempatkan diri melihat komentar-komentar terkait kinerjanya sebagai gubernur di sosial media, karena fungsi smartcity di sana: melihat dan mendengar partisipasi masyarakat langsung.

"Lebih baik enggak ada orang kerja daripada kerja bohongin kita. Capek kita. Iya-iya, tapi tidak dikerjakan. Saya dimaki-maki orang. Saya sudah perintah. Banyak yang maki-maki saya. 'Omdo doang. Pencitraan'. Saya tetap baca itu (komentar). Karena kalau tidak baca, saya tidak tahu apa yang terjadi di lapangan. Saya harus tahan itu. Saya sabar banget," ungkap dia.

Meski demikian, Ahok yakin dengan integritas 66 orang pejabat ini. Ia menaruh harapan besar, pejabat itu dapat bekerja sesuai dengan ritme yang ia inginkan. Kata Ahok, tidak ada waktu untuk bersantai mengurusi warga DKI Jakarta yang jumlahnya hingga mencapai 10 juta jiwa.

"Kita ini sedang memperbaiki negeri. DKI Jakarta harus jadi model," pungkas mantan Bupati Belitung Timur tersebut. (mdk/eko)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ogah Jadi Ketua KPK, Ahok Lebih Ingin Jadi Jaksa Agung atau Menteri Keuangan
Ogah Jadi Ketua KPK, Ahok Lebih Ingin Jadi Jaksa Agung atau Menteri Keuangan

Ahok berandai jika ditawari dan berkesempatan menempati jabatan di pemerintahan.

Baca Selengkapnya
Kejagung Tegaskan Tetap Libatkan BPK Usut Kasus Korupsi
Kejagung Tegaskan Tetap Libatkan BPK Usut Kasus Korupsi

Kejagung memastikan tidak memiliki hubungan buruk dengan BPK RI.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Jokowi Keras Sentil Jaksa, Polisi & KPK, Minta Tak Lagi Permainkan Hukum!
VIDEO: Jokowi Keras Sentil Jaksa, Polisi & KPK, Minta Tak Lagi Permainkan Hukum!

Presiden Jokowi ingatkan tegas para jaksa, termasuk Polri dan KPK, agar tidak ada lagi anggotanya mempermainkan hukum.

Baca Selengkapnya
Hari Bhakti Adhyaksa ke-63, Jokowi: Jangan Ada Lagi Aparat Kejaksaan Permainkan Hukum
Hari Bhakti Adhyaksa ke-63, Jokowi: Jangan Ada Lagi Aparat Kejaksaan Permainkan Hukum

Jokowi juga meminta aparat Kejaksaan tidak bermain proyek.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Nada Tinggi, Jaksa Agung Ancam Pegawai Langgar Aturan
VIDEO: Nada Tinggi, Jaksa Agung Ancam Pegawai Langgar Aturan "Kalian yang Saya Tindak!"

Burhanuddin menegaskan, bagi pegawai Kejati dan Kejari yang melanggar hukum, langsung ditindak tegas.

Baca Selengkapnya
Ahok: Saya Enggak Begitu Paham Sumut
Ahok: Saya Enggak Begitu Paham Sumut

Ahok mengaku ditugaskan untuk membantu PDIP dalam pemenangan pilkada.

Baca Selengkapnya
Banyak PNS Bolos Termasuk Pimpinan, Akmal Malik: Saya Bukan Mau Mempermalukan
Banyak PNS Bolos Termasuk Pimpinan, Akmal Malik: Saya Bukan Mau Mempermalukan

Akmal mengingatkan seluruh OPD untuk berbenah. Dia juga menekankan perlunya pembinaan pegawai.

Baca Selengkapnya
Heru Budi Wanti-Wanti ASN Tak Minta Jabatan: Kerja yang Benar!
Heru Budi Wanti-Wanti ASN Tak Minta Jabatan: Kerja yang Benar!

Heru meminta ASN hafal dengan tugas dan tupoksinya masing-masing.

Baca Selengkapnya
Jokowi Evaluasi Pj Kepala Daerah Setiap Hari: Kalau Miring-Miring, Saya Ganti
Jokowi Evaluasi Pj Kepala Daerah Setiap Hari: Kalau Miring-Miring, Saya Ganti

Presiden Jokowi akan mengevaluasi Pj kepala daerah setiap hari dan akan mengganti yang bertindak menyimpang.

Baca Selengkapnya
Ahok: Saya Petugas Partai, Karena Kader yang Dilatih
Ahok: Saya Petugas Partai, Karena Kader yang Dilatih

PDIP disebutnya sebagai partai yang konsisten dalam memperjuangkan Ideologi Pancasila.

Baca Selengkapnya
Ahok Beberkan Kriteria Sosok Ideal Gubernur Jakarta
Ahok Beberkan Kriteria Sosok Ideal Gubernur Jakarta

Sedikitnya ada lima kriteria yang harus dimiliki calon gubernur Jakarta

Baca Selengkapnya
Ahok Ungkap Tugas yang Diberikan Megawati untuk Pilkada 2024
Ahok Ungkap Tugas yang Diberikan Megawati untuk Pilkada 2024

Ahok pada prinsipnya siap untuk ditugaskan di mana saja oleh PDIP.

Baca Selengkapnya