Ahok ngaku utus mata-mata buat cek harga buku di JBEF 2015
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku, dirinya sudah mengutus sejumlah mata-mata, guna mengecek harga barang-barang yang dijual di pameran Jakarta Book & Education Fair 2015 (JBEF) di Parkir Timur Senayan, kemarin sore.
Ketika laporan harga yang masuk kepadanya jauh di atas rata-rata harga pasaran, hal itulah yang membuatnya merasa kecewa, sehingga membuatnya marah kepada pihak penyelenggara acara.
"Saya kirim orang, mata-mata untuk cek harga. Masuk laporan, kaget saya," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (28/7).
-
Kenapa P.K. Ojong mendirikan toko buku? Selain itu ia juga membuka toko buku pada tahun 1970 dengan tujuan untuk memudahkan akses bacaan yang bermutu bagi para wartawan dan masyarakat.
-
Buku apa yang termahal? Kitab Mazmur tercatat sebagai buku paling mahal.
-
Kenapa buku-buku ini laris di Indonesia? Berbagai genre dapat dijelajahi, baik melalui toko fisik maupun platform online.Tak hanya itu, dunia literasi Indonesia semakin diperkaya dengan munculnya penulis-penulis baru yang menawarkan karya-karya terbaik mereka.
-
Kenapa pembeli dikeroyok? 'Kemudian R Acoka justru menarik mobil tersebut dan terjatuh, lalu dia meneriaki Paisal dengan kalimat maling yang membuat warga terprovokasi,' katanya.
-
Apa yang terjadi pada Toko Buku Gunung Agung? Toko Buku Gunung Agung kini gulung tikar. Tinggal menghitung hari seluruh tokonya ditutup total.
-
Buku apa yang paling laris di Indonesia? Diterbitkan pada tahun 1936, buku ini membanggakan prestasi luar biasa dengan penjualan lebih dari 15 juta eksemplar dan menjadi salah satu buku terlaris di Indonesia.
"Saya mulai curiga, jangan-jangan mereka berpikir 489 ribu pengujung itu sudah melebihi setengah kali jumlah pengunjung tahun lalu. Mereka pikir buat apa diskon murah," katanya menambahkan.
Ahok mengaku sangat kesal ketika para pedagang di JBEF, memanfaatkan para pengunjung yang memegang KJP.
Apalagi, anggapan bahwa mereka belanja dengan 'dibayari' oleh Pemprov DKI melalui KJP itu, membuat mereka beranggapan jika masyarakat dengan kemampuan ekonomi menengah ke bawah tersebut akan membeli apa saja dengan uang dari KJP yang dibawanya.
"Apalagi mereka tahu bahwa ini pembelinya masyarakat ekonomi menengah ke bawah. Sekalinya bisa tarik duit, mereka bakal beli apa saja, maka mereka pasti beli. Enggak tahunya malah dimanfaatkan buat menaikkan harga," pungkasnya.
Diketahui, Ahok yang seharusnya membuka pameran Jakarta Book & Education Fair 2015 di Parkir Timur Senayan, Senin (27/7) sore kemarin, ternyata malah marah-marah kepada penyelenggara acara. Pasalnya, pihaknya mengungkap ada sejumlah pedagang di pameran tersebut, yang sengaja memahalkan harga dagangan sementara kualitasnya tidak diperhatikan.
Dirinya merasa kesal karena sejumlah pedagang tersebut, seakan memanfaakan pengunjung yang memegang KJP, dengan memahalkan dagangannya karena merasa pasti akan dibeli oleh mereka.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sambil berbincang dengan pedagang mengenai harga batik dan ukurannya. Zulhas dengan senang hati membeli baju batik yang berharga Rp125.000.
Baca SelengkapnyaWali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menemukan harga cabai masih tinggi setelah meninjau Pasar Jatingaleh, Semarang, Rabu (20/12).
Baca SelengkapnyaMenkop Teten menduga produk-produk impor yang di jual di bawah HPP merupakan produk yang masuk melalui crossborder atau bisnis lintas batas.
Baca SelengkapnyaBos jalan tol Jusuf Hamka menawar pisang pedagang kaki lima hingga mampu membuatnya tersenyum.
Baca SelengkapnyaBlusukan ke Pasar Kemiri Depok Bareng Selvi, Gibran Dibikin Kaget Pedagang Bawang Merah
Baca SelengkapnyaSeribu cara dilakukan untuk memanipulasi angka inflasi.
Baca SelengkapnyaSebelum adanya TiktokShop ini, pendapatan yang didapat dari penjualan baju gamis ini mendapatkan Rp20 juta per hari.
Baca SelengkapnyaTeten mengunjungi beberapa pedagang untuk ditanyai perihal toko yang sepi pembeli.
Baca SelengkapnyaBelakangan ini harga beras melambung tinggi, masyarakat semakin tercekik usai kenaikan yang signifikan.
Baca SelengkapnyaTampak pula para pengunjung antusias melambaikan tangan kepada Babah Alun
Baca SelengkapnyaMenurut Jusuf Kalla, tidak semua orang bisa blusukan seperti Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaMenurut Babah Alun, perlu dilakukan penyuluhan terhadap para pelaku UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah).
Baca Selengkapnya