Ahok nilai oknum pembelian lahan di Cengkareng layak dapat Oscar

Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, banyak anak buahnya yang terlibat dalam kasus pembelian lahan di Cengkareng, Jakarta Barat. Sehingga berhasil memanipulasi pembelian lahan oleh Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI terhadap tanah milik Dinas Kelautan Perikanan dan Ketahanan Pangan.
"Mereka berlagak pilon (bodoh) saja. Kata mereka, 'Oh, kami kira boleh ke surat kuasa saja, Pak.' Di sini mah banyak pemain sandiwaranya lah. (Piala) Oscar semua dapatnya," katanya di Balai kota, Jakarta, Rabu (29/6).
Hal itu terbukti dari materi gugatan pemilik Sertifikat Hak Milik (SHM) lahan. Mantan Bupati Belitung Timur ini mengungkapkan, dalam salah satu materi menyebut bahwa Pemprov DKI belum membayar lunas uang pembayaran sebesar Rp 648 miliar, dan masih kurang Rp 200 miliar.
"Ada materi gugatan menyebutkan dia belum terima 200 miliar. Ditahan. Kalau ditahan proses pembayarannya enggak bener dong," tegasnya.
Dugaan kecurangan ini semakin kuat saat pembayaran pembelian lahan untuk rumah susun ini dilakukan secara tunai. Ini sangat bertentangan dengan visi misi Pemprov DKI Jakarta yang mengkampanyekan pembayaran non-tunai.
Ahok menegaskan, dirinya selalu ingin pembayaran dilakukan via transfer. Saat mempertanyakan kejanggalan itu, tak ada satu pun yang berani buka mulut.
"Saya minta semua pembayaran di transfer. Transfer juga pemberian surat kuasa. Padahal kan tujuan transfer supaya kepemilikan," tutupnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya