Ahok nilai spanduk dukungan dirinya dengan Djarot mengganggu
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menganggap spanduk yang mendukung dirinya kembali berpasangan dengan Djarot Saiful Hidayat mengganggu pemandangan dan ketertiban.
Untuk itu dia telah memerintahkan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) menertibkan spanduk tersebut.
"Gak apa-apa orang mau pasang, kita malah mau lepas. Prinsip di Jakarta kan gak mau ada spanduk jadi saya sudah perintahkan Satpol PP segala jenis spanduk yang mengganggu dilepas," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (7/6).
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Kenapa Ahok dukung Ganjar? Pemicu utamanya karena Ahok ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
-
Apa kata Habiburokhman tentang Ahok dukung Ganjar? 'Itu menurut saya too little too late, atau bahkan enggak ngaruh sama sekali,' ujar Habiburokhman di Media Center TKN, Jakarta Selatan, Senin (5/2).
-
Bagaimana Ahok dukung Ganjar? Menjelang hari pencoblosan, sejumlah pejabat negara makin terang-terangan memberikan dukungan kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden. Baru-baru ini, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mundur dari jabatannya. Pemicu utamanya karena Ahok ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
-
Apa pesan ayah Ahok? 'Orang miskin tidak akan menang melawan orang kaya, orang kaya tidak akan bisa melawan pejabat' kutipan pesan sang ayah, dari pepatah Tiongkok Kuno yang jadi pendorongnya.
-
Siapa yang setuju dengan Ahok tentang korupsi? Perbincangan kedua tokoh tersebut turut menuai beragam tanggapan dari publik.
Menurutnya, dukungan kepada dirinya tidak perlu dalam berupa spanduk. Sebab dukungan semacam itu malah mengganggu ketertiban dan berseberangan dengan prinsip Jakarta Baru.
"Spanduk mengganggu dong. Ya mau dukung gak harus pake spanduk," tegas mantan Bupati Belitung Timur ini.
Sebelumnya, Basuki T Purnama (Ahok) mulai membuka peluang untuk didukung partai politik dalam Pilgub DKI 2017. Padahal sejak awal, dirinya telah mendeklarasikan diri maju melalui jalur independen bersama relawan TemanAhok.
Ahok kemudian semakin gencar kembali dipasangkan oleh wakilnya Djarot Saiful Hidayat. Bahkan telah muncul spanduk relawan Ahok-Djarot.
Spanduk berukuran sekitar 4x1 meter tersebut diikat di pagar besi pintu masuk mobil bagian belakang, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
Menanggapi hal tersebut, Politikus PDIP Charles Honoris menyatakan, dukungan tersebut sah-sah saja. Sebab, dia yakin kedua orang tersebut masih cocok memimpin DKI untuk periode selanjutnya.
"Saya berpendapat bahwa pasangan Ahok-Djarot masih pas untuk Jakarta," kata Charles saat dihubungi melalui pesan singkat, Senin (6/6).
Anggota komisi I DPR ini berujar, tak masalah jika masyarakat berkumpul dan membentuk wadah dukungan untuk bakal calon tertentu. Hal tersebut ialah bagian dari demokrasi.
"Di berbagai survei kepuasan publik terhadap kepemimpinan Pak Ahok dan Pak Djarot itu tinggi sekali. Survey Charta Politika itu 82,8 persen lebih tinggi dibandingkan survei kepuasan Jokowi-Ahok. Bahkan survei juga mengatakan bahwa apabila dipasangkan maka pasangan Ahok-Djarot ini memiliki elektabilitas tertinggi," pungkasnya.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penurunan akan dimulai siang ini. Saat ini pihaknya sedang mengumpulkan kader untuk bersama bergerak melakukan penurunan.
Baca SelengkapnyaAhok pun meluruskan pernyataannya soal Gibran dan Jokowi tak bisa kerja jika Prabowo memenangi Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaMereka yang tergabung dalam Barisan Relawan Bhineka Jaya melakukan dukungan kepada Ahok untuk menjadi Calon Gubernur DKI yang diusung PDIP.
Baca SelengkapnyaGanjar mengatakan, Ahok memiliki karakter tersendiri, dalam menyampaikan sesuatu ke publik
Baca SelengkapnyaPetugas Satpol PP mencopot bendera PDIP dan baliho di dekat lokasi acara Jokowi.
Baca SelengkapnyaCapres nomor urut tiga, Ganjar Pranowo mendapat laporan dari relawan bahwa banyak baliho atau spanduk Ganjar-Mahfud di daerah-daerah dicopot.
Baca SelengkapnyaDampak dari penurunan baliho pasangan Capres-cawapres tersebut kini mendapat sorotan tajam publik
Baca SelengkapnyaMenjelang Pemilu 2024, alat peraga kampanye (APK) bertebaran hampir di setiap sudut Jakarta.
Baca SelengkapnyaAhok juga menepis isu menjadi 'Kuda Putih' Jokowi dalam Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaVideo dari akun Tik Tok bernama Agos Gemoy tenagh viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaAhok mengatakan penolakan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mendukung capres Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaCak nanto mengingatkan demokrasi dijalankan secara tidak adil maka akan berpotensi perpecahan di masyarakat.
Baca Selengkapnya