Ahok prediksi ganjil genap cuma bisa kurangi 20 persen kemacetan
Merdeka.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan uji coba sistem ganjil genap di sejumlah ruas jalan pada 27 Juli-26 Agustus mendatang. Sistem ini menggantikan 3 in 1 yang telah dihapus karena dianggap sebagai praktik eksploitasi anak,
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengklaim dengan aturan ini, volume kendaraan dapat berkurang hingga 20 persen. "Saya kira dengan ganjil genap ya pengalaman dunia itu paling hanya bisa kurangin 20 persen. Jadi walaupun ganjil genap ada 50 persen, praktiknya enggak mungkin bisa pas 50 persen berkurang volumenya. Paling jadi 20 persen ya, saya kira ya," kata Ahok di Balai kota, Jakarta, Senin (25/7).
Ahok mengatakan pengendara yang melanggar aturan ini maka akan mendapatkan teguran terlebih dahulu. Tetapi, katanya, tidak bagi mereka yang kedapatan memalsukan pelat nomor kendaraan agar bisa melintas.
-
Bagaimana Gilang Gombloh mendapatkan mobilnya? Di garasi, terparkir rapi mobil hasil jerih payahnya di Lapor Pak.
-
Mobil apa yang dibeli? Kejadian itu berawal ketika Ahmad Paisal melihat iklan penjualan mobil Toyota Rush 2018 di lokapasar Facebook.
-
Bagaimana cara menghitung biaya pajak Toyota Avanza? Perlu dicatat bahwa daftar biaya pajak di atas tidak mencakup SWDKLLJ mobil sebesar Rp143.000. Selain itu, besaran pajak dapat bervariasi tergantung pada denda pajak, sistem progresif, dan asal kendaraan.
-
Mobil apa yang harus dipilih? Pertimbangkan dengan matang mobil mana yang paling cocok untuk kebutuhan Anda. Apakah Anda membutuhkan mobil untuk penggunaan sehari-hari, keperluan keluarga, atau untuk bisnis. Perhatikan juga faktor-faktor seperti jumlah penumpang, frekuensi penggunaan, dan kondisi jalan yang akan dilewati.
-
Apa itu Mobil Si Jampang? Mobil Si Jampang merupakan kendaraan keliling yang menjual berbagai kebutuhan seperti sayur, bahan makanan mentah dan lainnya.
Menurut Ahok, bagi warga Jakarta yang memalsukan nomor kendaraan maka bisa dikenakan sanksi pidana. "Teguran dulu sekarang. Tergantung orang beli mobilnya berapa. Kalau palsuin nanti dia pidana," tegas mantan Bupati Belitung Timur ini.
Namun, Aturan ganjil genap, dinilai Ahok belum efektif untuk mengurai kemacetan dan menekan volume kendaraan di Jakarta. Misalkan, bagi warga yang memiliki 2 mobil, mereka tetap bisa menggunakan kendaraan pribadi setiap saat asal pelat kendaraan memiliki angka genap dan ganjil.
"Kalau yang punya duit dia langsung beli 2 mobil. Jadi enggak bisa diharapkan. ganjil genap kan masih bagi rata setengah-setengah, enggak bisa diharapkan berkurang setengah. Jadi saya kira kemacetan ya mirip saja," terangnya.
Bagi Ahok opsi paling tepat adalah dengan sistem jalan berbayar atau electronic road pricing (ERP). Dengan sistem ini, Ahok yakin kemacetan dan volume kendaraan bisa ditekan hingga 80 persen.
"Paling cocok tuh ERP, ERP kita teken sampai 80 persen juga bisa, tergantung tarif. Kalau ini ganjil-genap enggak bisa," pungkasnya. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok bahkan mengomentari kebijakan Gubernur Jakarta periode 2017-2022 Anies Baswedan terkait pergantian nama jalan di ibu kota.
Baca SelengkapnyaGanjil genap Jakarta berlaku di 25 jalur utama dengan waktu tertentu. Ketahui jadwal, lokasi, dan tujuannya untuk mengurangi kemacetan serta polusi.
Baca SelengkapnyaPemerintah Provinsi DKI Jakarta kembali menerapkan ganjil genap di 26 ruas jalan utama selama 3 hari saat Natal untuk mengurangi kemacetan dan polusi udara.
Baca SelengkapnyaMenurut Ganjar perlu adanya transisi energi yang bersih. Tetapi prosesnya tidak bisa instan. Perlu adanya kesiapan.
Baca SelengkapnyaKenaikan tarif progresif pajak kendaraan bermotor di DKI Jakarta ini baru berlaku pada 2025.
Baca SelengkapnyaOleh karena itu, semua kendaraan dapat melintas di seluruh wilayah Jakarta tanpa batasan waktu.
Baca SelengkapnyaPramono Anung akan menganggarkan dana sebesar Rp26 Triliun untuk membangun sistem transportasi di Jakarta.
Baca SelengkapnyaPengamat kebijakan publik dari Universitas Trisakti Trubus Rahadiansyah menilai penerapan ganjil-genap 24 jam tidak efektif untuk menekan polusi udara di DKI.
Baca SelengkapnyaPemberlakuan aturan ganjil-genap sendiri dilakukan secara paralel bersama dengan rekayasa lalu lintas contra flow dan one way.
Baca SelengkapnyaAnies memandang perlunya kendaraan ditambah untuk sesuai dengan kebutuhan yang ada.
Baca Selengkapnya