Ahok sebut ada wali kota di DKI payah dan kerjanya cuma ngeles
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama baru saja melakukan perombakan jajaran Pegawai Negeri Sipil (PNS) DKI Jakarta. Basuki diketahui baru saja melantik 1.041 PNS DKI eselon II, III dan IV. Mereka mengisi jabatan kepala dinas hingga lurah pada Jumat (8/1) lalu.
Namun ternyata, tidak hanya merombak PNS setingkat lurah dan camat yang dievaluasi, para wali kota pun tak luput dari sasaran Basuki. Pria yang akrab disapa Ahok ini mengaku memiliki alasan mengapa dirinya merombak jajaran lurah, camat sampai wali kota karena mereka tidak becus kerja dan hanya bisa berkelit.
"Wali kota juga enggak bagus-bagus banget kerjanya. Ada beberapa wali kota yang payah, kerjanya cuma ngeles," kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka, Jakarta Pusat, Senin (11/1).
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Kenapa Ahok ingin jadi pejabat? Pesan Sang Ayah Pengalaman sering diperas oknum pejabat membuatnya terobsesi ingin menjadi pejabat. Ditambah pesan dari sang ayah sebelum meninggal. Pesan ini juga mendorongnya untuk jadi pejabat yang jujur dan membawa perubahan positif.
-
Siapa yang menangkap mantan Wali Kota Bamban? Lantaran, Mantan Wali Kota Bamban lebih dahulu ditangkap oleh Polri atas permintaan dari pemerintah Filipina melalui kerjasama police to police di Tangerang, Selasa (2/9).
-
Apa yang membuat Ahok heran tentang koruptor? Dia menyoroti hukum dan sanksi para koruptor. Saking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya. Beberapa di antaranya bahkan tak segan pamer kekayaan.
-
Kenapa ketua KPPS dibacok? Pemicunya karena saat pencoblosan siang harinya pelaku kesal istrinya yang hamil meminta didahulukan mencoblos tetapi tidak digubris korban. OS tetap menyuruh istri pelaku mencoblos sesuai antrean.
Dia mencontohkan ada satu kecamatan di mana 3 kelurahannya sangat buruk kebersihannya. Kata Ahok, jika menemukan ada bawahannya yang tidak bisa menjaga lingkungannya tetap bersih, seharusnya mendapat teguran sampai ancaman pencopotan, karena camat memiliki wewenang untuk itu.
"Camat juga banyak yang payah. Misalkan contoh, 1 kecamatan ada 6-7 kelurahan, ada 2 kelurahan bersih banget, yang 3 nya jorok banget. Kalau camatnya mau kerja nih, dia bodoh saja bisa bedain kok, kok kelurahan ini begitu menyeberang kampung ini kok sudah jorok. Ya panggil aja lurahnya," tegasnya.
Lebih parah, meskipun mengetahui ada lurah yang bermasalah, camat ini bukan langsung menegur atau mencopot, tapi memilih untuk memindahkan ke instansi pemerintah lain.
"Tanya, lu masih mau gak? Ini enggak belain melulu. Saya tau kok. Saya ngeliatin proses pindahnya mereka," ujar mantan politisi Gerindra ini.
Melihat kondisi demikian, dia menduga adanya permainan antara camat dan lurah tersebut, baik karena ada uang setoran atau hubungan pribadi.
"Misalnya ada lurah kurang bagus, mungkin ada setoran ada apa, dulu ada hubungan pribadi, saya enggak tau paham-paham sama wali kota lain, pindahin ke wali kota lain. Kalau udah karakter malas, malas saja sudah. Itu mas musti dipecat," tandasnya.
Ditambahkannya, jika kondisi ini tidak berubah, Ahok mengancam akan memecat wali kota dan camat yang kedapatan melakukan permainan. Karena, menurutnya, jika tidak bisa kerja maka tidak boleh disembunyikan.
"Makanya saya bilang kalau nanti camat, gantinya enggak sama rata bersihnya camatnya saya mau pecat. Kalau camatnya sudah saya pecat, berarti wali kotanya kan menyembunyikan ada sesuatu, ya pecat saja sudah. Ya di sini enggak ada pilihan," pungkas orang nomor satu DKI ini.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Syafrin menyebut, laporan dari masyarakat terhadap keberadaan jukir liar sangat diperlukan.
Baca SelengkapnyaAhok menegaskan ada upaya adu domba dengan memotong ucapanya
Baca SelengkapnyaMegawati menyindir Puan Maharani, putrinya sekaligus ketua PDIP, sebagai sosok yang lebih cengeng.
Baca SelengkapnyaMegawati Soekarnoputri mengumumkan para calon kepala daerah untuk menghadapi Pilkada Serentak 2024.
Baca SelengkapnyaAhok divonis dua tahun penjara dalam kasus penistaan agama pada 9 Mei 2017.
Baca SelengkapnyaMenurut Ahok, penertiban jukir liar di Jakarta sulit dilakukan karena adanya pihak lain yang terlibat.
Baca SelengkapnyaMantan Gubernur DKI Basuki T Purnama bercerita saat ditahan kasus penistaan agama.
Baca SelengkapnyaSaking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya.
Baca SelengkapnyaMenurut Arsjad semua orang bebas dalam menyuarakan untuk mendukung siapa saja dengan cara yang berbeda-beda, termasuk Ahok.
Baca SelengkapnyaAhok juga menepis isu menjadi 'Kuda Putih' Jokowi dalam Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaBerdasarkan penelusuran merdeka.com, ketika menjadi Wagub Jakarta mendampingi Jokowi, Ahok tercatat sebagai kader Gerindra.
Baca SelengkapnyaCawapres nomor urut 02 itu justru menyerahkan ihwal penilaian tersebut kepada warga.
Baca Selengkapnya