Ahok sebut banjir di Kalisari limpahan dari Depok

Merdeka.com - Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama mendapatkan keluhan mengenai banjir saat melakukan kampanye di kawasan Kalisari, Pasar Rebo, Jakarta Timur. Sumber utama adalah sudah sempitnya kali yang ada saat menampung air dari hulu.

Basuki atau akrab disapa Ahok ini mengatakan, pihaknya terus melakukan pembenahan kawasan yang masih terendam banjir. Sampai saat ini, setidaknya sudah dua pertiga terselesaikan. Salah satu yang masih mengalami banjir adalah Kalisari.

"Kita mesti lihat kalau daerah udah penuh bangunan, memang bangunannya resmi, terus saluran ini udah kecil, kita akan usahakan limpahan dari Depok itu ada saluran pembuang, jadi jangan buang ke beban sini. Kalau dia beban sini enggak kuat nampungnya," kata Ahok di Kalisari, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Selasa (27/12).

Mantan Bupati Belitung Timur ini menjelaskan, banjir yang terjadi di kawasan Kalisari saat ini memang lebih cepat surut. Namun dalam resolusinya, tidak boleh ada namanya genangan karena dapat merusak barang-barang milik warga.

"Jadi kita sebenarnya ini udah 6 bulan lalu, saya sudah minta pelajari kita tinggal nunggu waktu aja karena alat berat terbatas, ini 6 bulan mereka udah survei sebetulnya. Saya tinggal di masa nonaktif ini, saya ke titik-titik yang memang banjir supaya saya mencocokkan di lapangan seperti apa," jelas Ahok.

Sejauh ini laporan yang masuk sekadar melalui pesan singkat ataupun aplikasi WhatsApp. Sehingga upayanya melakukan kampanye kali ini untuk mendengarkan langsung keluhan warga serta masukan dari mereka yang notabenenya sudah tinggal lebih lama di sana.

‎"Kalau ini kan kita datang lihat kita dengerin masyarakat udah belasan tahun, dia lebih pintar dari kita, jadi atau naiknya dari mana-mana yang tersumbat jadi kasih lihat kan ada orang nunjukin tanah disempetin kayak gitu," ujarnya.

Permasalahan di Kalisari, menurut Ahok, berbeda dengan kawasan Cilandak dan Cipete yang kalinya dihalangi oleh dinding apartemen. Sebab banjir yang lewati kawasan tersebut sepenuhnya karena limpahan air dari hulu.

"Ini mirip-mirip dengan kasus Setu Babakan, Setu Babakan penuh kayak kasus di Jagakarsa, Ragunan kalau dia penuh dia buka enggak sanggup menampung," tutupnya.