Ahok sebut dirinya anjing penjaga aset orang Jakarta dari maling
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pernah mendapatkan umpatan dari oknum anggota DPRD DKI Jakarta. Umpatan seperti gobl*k dan anj*ng terlontar dalam rapat mediasi yang difasilitasi Kementerian Dalam Negeri.
Melihat hal tersebut, Ahok mempertanyakan keberadaan Badan Kehormatan DPRD DKI Jakarta. Sebab tidak ada tindak lanjut atas dugaan pelanggaran etika tersebut.
Pernyataan ini disampaikan untuk menyindir panitia angket yang gencar menanyakan terkait etika mantan Bupati Belitung Timur ini.
-
Apa yang membuat Ahok heran tentang koruptor? Dia menyoroti hukum dan sanksi para koruptor. Saking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya. Beberapa di antaranya bahkan tak segan pamer kekayaan.
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
-
Siapa yang setuju dengan Ahok tentang korupsi? Perbincangan kedua tokoh tersebut turut menuai beragam tanggapan dari publik.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Bagaimana Ahok dukung Ganjar? Menjelang hari pencoblosan, sejumlah pejabat negara makin terang-terangan memberikan dukungan kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden. Baru-baru ini, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mundur dari jabatannya. Pemicu utamanya karena Ahok ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
-
Siapa yang bilang Ahok dukung Ganjar gak ngaruh? 'Itu menurut saya too little too late, atau bahkan enggak ngaruh sama sekali,' ujar Habiburokhman di Media Center TKN, Jakarta Selatan, Senin (5/2).
"Kalau angket (bahas) etika itu. Kalau di DPRD, namanya badan kehormatan. Badan kehormatan DPRD DKI ada gak periksa temen-temennya yang ngatain saya anj*ng, gobl*k," tegasnya di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (25/3).
Mantan politisi Gerindra dan Golkar ini menambahkan, anggota dewan tidak mengetahui kelebihan dari anjing. Karena hewan berkaki empat ini memiliki kemampuan untuk membedakan mana orang berniat baik dan tidak.
"Mereka gak tau kalau anjing itu yang bisa lihat mana siluman mana bukan. Anjing itu dipelihara memang buat nangkap maling, memang Ahok anjingnya orang Jakarta kok. Ahok ini memang anjing untuk jaga agar aset orang Jakarta tidak dicuri oleh maling," ungkapnya.
Walaupun begitu dia mengaku tidak pernah memakan daging hewan yang biasa diperbantukan melacak itu. "Kalau daging anjing gue ga makan, aku makannya hot dog," tutup Ahok.
Pernyataan Ahok ini terkait kisruh pembahasan RAPBD DKI Jakarta 2015. Suami Veronica Tan ini tidak ingin menggunakan hasil pembahasan bersama DPRD DKI Jakarta karena diduga ada dana siluman sebesar Rp 12,1 triliun.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sedikitnya ada lima kriteria yang harus dimiliki calon gubernur Jakarta
Baca SelengkapnyaMantan Gubernur DKI Basuki T Purnama bercerita saat ditahan kasus penistaan agama.
Baca SelengkapnyaSaking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya.
Baca SelengkapnyaSyafrin menyebut, laporan dari masyarakat terhadap keberadaan jukir liar sangat diperlukan.
Baca SelengkapnyaAhok menegaskan ada upaya adu domba dengan memotong ucapanya
Baca SelengkapnyaGanjar mengatakan, Ahok memiliki karakter tersendiri, dalam menyampaikan sesuatu ke publik
Baca SelengkapnyaMenurut Ahok, penertiban jukir liar di Jakarta sulit dilakukan karena adanya pihak lain yang terlibat.
Baca SelengkapnyaMenurut Ahok, Gubernur Jakarta harus dapat membuktikkan asal usul harta yang dimilikinya
Baca SelengkapnyaAhok meminta pandangan Todung agar generasi muda tidak mudah tergoda untuk melakukan korupsi
Baca SelengkapnyaAhok juga menepis isu menjadi 'Kuda Putih' Jokowi dalam Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaCalon Gubernur Jakarta Ridwan Kamil memberikan sindiran yang menohok ke Pramono Anung
Baca SelengkapnyaOrang-orang Jakarta dulu menjuluki Ali Sadikin sebagai "Gubernur Monyet"
Baca Selengkapnya