Ahok sebut DPRD DKI bela pengembang soal kontribusi tambahan
Merdeka.com - Anggota DPRD DKI Prabowo Soenirman mengatakan DPRD DKI akan segera memanggil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) atas turunnya kontribusi tambahan bagi pengembang. Menurutnya, belum ada landasan hukum yang jelas soal kontribusi tambahan itu karena Raperda mengenai reklamasi saja diputuskan untuk ditunda.
Fakta ini lah yang membuat anggota dewan heran, apa dasar hukum yang dipakai Ahok dalam menurunkan kontribusi tambahan 15 persen kepada pengembang. Dia pun beranggapan Ahok telah menyalahi aturan dan menggunakan kehendaknya sendiri untuk memberikan kontribusi tambahan itu dalam perjanjian pada 2014 lalu.
"Kita berencana memanggil Pak Ahok dan Pemprov DKI soal kewajiban tambahan pengembang reklamasi dan dasar hukum yang digunakan. Setahu saya aturannya ada di Raperda yang batal dibahas," ujar Prabowo.
-
Siapa yang bisa digombalin dengan kata-kata lucu? Kamu itu seperti garam di lautan, tidak terlihat tapi selalu ada.
-
Siapa yang menulis komentar lucu? Guru biasanya memberikan catatan dan komentar kepada siswa mengenai jawaban mereka.
-
Kata-kata lucu ngakak apa yang sering dipakai? Kadang-kadang, hidup ini seperti mie instan. Sebentar-sebentar panas, sebentar-sebentar dingin.
-
Bagaimana kata-kata lucu disampaikan? Kita hanya perlu menuliskannya di media sosial atau mengirimnya di grup.
-
Kenapa tebakan lucu ini bikin ngakak? Dalam artikel berikut ini, kami telah menyajikan sejumlah tebakan lucu banget yang siap membuat orang-orang tertawa ngakak.
-
Apa kata-kata lucu yang membuat orang tertawa? Teka-teki lucu bisa menjadi salah satu bentuk hiburan saat merasa penat menjalni hari-hari.
Saat dikonfirmasi ke Ahok, mantan Bupati Belitung Timur ini mengaku akan hadir jika DPRD membutuhkan keterangannya soal turunnya kontribusi tambahan yang wajib dibayar pengembang itu.
"Kalau DPRD panggil kita datang," kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Selasa (24/5).
Ahok balik menuding anggota dewan membela pengembang. Sebab, kebijakan soal kewajiban tambahan kepada pengembang itu bertujuan untuk membantu pembangunan di Jakarta.
Ditambah lagi, Ahok heran mengapa DPRD justru ribut soal beban yang diberikan kepada pengembang. Sedangkan, katanya, pengembang sudah menyetujui besaran nilai kewajiban yang dibebankan Pemprov DKI sebesar 15 persen itu.
"Cuma lucu aja. DPRD harusnya mendukung saya 'bebani pengembang' bangun DKI. Kok dia belain pengembang sih saya bingung dan pengembang juga tidak keberatan loh," tegasnya.
"Ini DPRD pengacara atau apa atau nawarin jasa atau dia bisik-bisik. Makanya saya enggak ngerti gitu loh. Bayangin pengembang saja enggak keberatan," sambung Ahok.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok menjelaskan, permasalahan-permasalahan yang dihadapi pada masa yang akan datang dinilai cukup berat.
Baca SelengkapnyaDalam pertemuan tersebut, Pramono Anung-Rano Karno membahas dinamika Jakarta bersama Ahok sebagai bekal maju pada Pemilihan Gubernur.
Baca SelengkapnyaMegawati menyindir Puan Maharani, putrinya sekaligus ketua PDIP, sebagai sosok yang lebih cengeng.
Baca SelengkapnyaBasuki Tjahja Purnama alias Ahok meluruskan dirinya bukanlah orang yang menolak pembangunan IKN yang telah dicanangkan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaAhok mengungkapkan peniadaan Pilgub merupakan wacana yang sudah lama ia ketahui.
Baca SelengkapnyaAhok ingin agar RT/RW ke depannya bisa mengikuti konsepnya sewaktu dirinya menjabat Gubernur DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaPramono juga sudah berkomunikasi dengan sejumlah orang usai dua pesaingnya memutuskan tak mendaftarkan permohonan sengketa Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaPramono Anung berjanji bakal menindak pengembang nakal bila diberi mandat memimpin Jakarta.
Baca SelengkapnyaAhok dengan tegas menolak wacana kepala daerah dipilih Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyatakan siap maju Pilkada
Baca SelengkapnyaAhok pada prinsipnya siap untuk ditugaskan di mana saja oleh PDIP.
Baca Selengkapnya