Ahok sebut Ika pura-pura tak tahu soal gratifikasi lahan Cengkareng
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama menduga ada 'kongkalikong' antara Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI Jakarta Ika Lestari Aji, dengan Kepala Bidang Pembangunan Rumah Susun dan Pemukiman Dinas Perumahan Sukmana, soal uang gratifikasi dalam pembelian lahan Cengkareng.
Tetapi, kata Ahok, Ika seolah ketakutan saat lapor kepadanya soal dana gratifikasi pembelian lahan sebesar Rp 9,6 miliar tersebut pada Januari lalu.
"Iya dong, Bu Ika nya belagak ketakutan ini duit gimana gitu loh ya kan? Saya sudah bilang, saya sudah marah Januari. saya sudah bilang selidiki. Saya langsung pikir ada yang enggak beres," kata Ahok di Balai kota, Jakarta, Kamis (30/6).
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
-
Apa yang membuat Ahok heran tentang koruptor? Dia menyoroti hukum dan sanksi para koruptor. Saking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya. Beberapa di antaranya bahkan tak segan pamer kekayaan.
-
Siapa yang setuju dengan Ahok tentang korupsi? Perbincangan kedua tokoh tersebut turut menuai beragam tanggapan dari publik.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Kenapa Ahok ingin jadi pejabat? Pesan Sang Ayah Pengalaman sering diperas oknum pejabat membuatnya terobsesi ingin menjadi pejabat. Ditambah pesan dari sang ayah sebelum meninggal. Pesan ini juga mendorongnya untuk jadi pejabat yang jujur dan membawa perubahan positif.
-
Apa yang dibilang AHY tentang politik uang? 'Fenomena vote buying, politik uang memang bukan fenomena yang baru, betul, tapi kali ini tahun 2024 ini ugal-ugalan luar biasa. Dari mana kita harus bisa menyiapkan uang luar biasa besar itu untuk mempertahankan kursi untuk mendapatkan kursi,' kata AHY saat buka bersama dengan kader Demokrat di Hotel Four Seasons, Jakarta, Sabtu (23/3).
Ahok pun menduga ada yang tidak beres dengan laporan itu. Dan benar, Ahok menyebut Ika sempat menawarinya uang tersebut dan membuat Ahok meradang.
"Sampai ada yang berani mau halus-halus dia pikir saya demen duit. Saya sudah bilang aku enggak demen duit. Aku demen ribut," tegas mantan Bupati Belitung Timur ini.
Seperti diketahui, BPK menemukan kejanggalan dalam laporan keuangan 2015 tentang pembelian lahan di Cengkareng. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta diketahui membeli lahan seharga Rp 648 miliar di Cengkareng, Jakarta Barat. Belakangan diketahui tanah itu milik DKI.
Namun entah bagaimana ceritanya diketahui tanah tersebut memiliki dua sertifikat. Satu miliki Dinas Kelautan Perikanan dan satunya milik seorang warga bernama Toeti Sukarno.
Ika sendiri sempat melaporkan adanya upaya gratifikasi senilai Rp 9,6 miliar dari kasus lahan seluas 4,6 hektare di Cengkareng Barat, Jakarta Barat, Januari lalu. Sebelum melaporkan upaya gratifikasi, uang itu diberikan dari Kepala Bidang Pembangunan Rumah Susun dan Pemukiman Dinas Perumahan Sukmana.
(mdk/sho)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Ahok, penertiban jukir liar di Jakarta sulit dilakukan karena adanya pihak lain yang terlibat.
Baca SelengkapnyaSyafrin menyebut, laporan dari masyarakat terhadap keberadaan jukir liar sangat diperlukan.
Baca SelengkapnyaAhok menegaskan ada upaya adu domba dengan memotong ucapanya
Baca SelengkapnyaBasuki Tjahja Purnama alias Ahok meluruskan dirinya bukanlah orang yang menolak pembangunan IKN yang telah dicanangkan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaAhok berandai jika ditawari dan berkesempatan menempati jabatan di pemerintahan.
Baca SelengkapnyaGanjar mengatakan, Ahok memiliki karakter tersendiri, dalam menyampaikan sesuatu ke publik
Baca SelengkapnyaAhok juga menepis isu menjadi 'Kuda Putih' Jokowi dalam Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaSaking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya.
Baca SelengkapnyaAhok Kritik Pemprov DKI Ingin Hapus NIK Penduduk di Luar Domisili: Fokus Aja Buat Perut Warga Kenyang!
Baca SelengkapnyaNamun, para kiai tetap bergerak untuk membantu pemenangan Anies-Muhaimin.
Baca Selengkapnya