Ahok sebut Kartu Jakarta One permudah urus 10 juta warga DKI

Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo meluncurkan kartu multifungsi yang diberi nama kartu Jakarta One. Ahok mengklaim, kartu elektronik ini memberikan banyak kemudahan bagi Pemprov DKI untuk mengurus dan melayani sekitar 10 juta warga Jakarta.

"Kita enggak mungkin urusin 10 juta penduduk menggunakan manual," kata Ahok di Balai kota, Jakarta, Selasa, Kamis (2/6).

Kartu bergambar Tugu Monas dan berwarna oranye ini, katanya, bisa menggantikan Kartu Jakarta Pintar (KJP), Kartu Jakarta Sehat (KJS). Nantinya layanan KJP dan KJS akan disatukan dalam satu kartu Jakarta One. Targetnya, tahun 2017, kartu-kartu itu sudah bisa dihapus dan dilebur jadi satu kartu.

"Semua. Semua satu, bisa tahun depan (KJP dan KJS tergantikan Jakarta One). Nanti seperti VISA dan MasterCard. Bank-bank lain kita harapkan ikut. Ya semua kan tabungan. Semua menjadi satu kartu,"

Penggunaan kartu ini, hampir mirip dengan KJP atau KJS, hanya saja jauh lebih lengkap dan efisien. Ahok mencontohkan, pemegang kartu Jakarta One bisa membeli 1 kg daging sapi seharga Rp 39 ribu seperti KJP.

"Kita bisa atur untuk kartu ini, misal contoh kita putuskan satu anak pemegang KJP boleh beli satu kilo daging sapi seharga Rp 39 ribu. Ya sudah, ini kartu mengontrol hanya satu kilo," jelasnya.

Selain membeli bahan pokok, Ahok menyebut kartu ini dapat digunakan untuk pembayaran naik bus Transjakarta. Bahkan, untuk hari atau warga yang berulang tahun gratis mendapat layanan bus Transjakarta.

"Tiket juga sama, jam sekian naik Transjakarta murah di debitnya beda atau hari tertentu gratis. Yang ulang tahun juga kita bikin gratis hari itu, itu semua bisa kita kontrol di kartu," tandasnya.

Tak hanya itu, kartu ini juga bisa membantu mengontrol dan memastikan unit rusun bebas dari penghuni ilegal. Caranya adalah dengan menggunakan kombinasi sidik jari yang sesuai dengan pemilik asli rusun. Bila tak sesuai dengan data diri pemilik yang sah, kartu ini akan memberikan notifikasi.

"Jadi dengan ini, tap keluar masuk rusun, rusun suka jual beli sewa nah kita pakai kombinasi tempel kartu dan sidik jari, gitu enggak cocok nanti akan ada notifikasi ke kami," tegas Ahok.

"Kalau dia masukkin itu rusun orang yg bukan pemilik, atau nyewain, kamu tahan enggak sampai malam harus temenin dia keluar masuk, belum lagi ada foto, tetangga akan laporin," sambungnya.

Untuk diketahui, penggunaan kartu ini adalah dengan cara ditempelkan ke alat pemindai untuk melakukan transaksi. Kartu perdana Jakarta One dijual seharga Rp 40.000 dengan isi saldo Rp 20.000.

Tahap awal, kartu ini dapat dibeli di halte-halte transjakarta, lokasi parkir meter di Jalan Sabang, Jakarta Pusat, dan Jalan Falatehan, Blok M, Jakarta Selatan, Kelapa Gading, Jakarta Utara dan Taman Margasatwa Ragunan.

Promo menarik diberikan di both penjualan di Taman Margasatwa Ragunan. Di mana, Bank DKI akan memberikan diskon seharga Rp 10.000 dengan isi saldo Rp 20.000 hingga bulan Desember.

Transaksi yang bisa dilakukan dengan kartu elektronik ini adalah pembayaran rusun, pembayaran tagihan listrik, air, telepon, pembayaran pajak STNK, naik bus Transjakarta, belanja bahan pokok di pasar milik PD Pasar Jaya, belanja di Gramedia, Gunung Agung dan lain-lain.