Ahok sebut kerjaan tak beres, Anas Efendi malah urus sengketa lahan
Merdeka.com - Kegeraman Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama terhadap Wali Kota Jakarta Barat Anas Efendi sepertinya belum juga mereda. Ahok mengatakan ada beberapa program prioritas yang seharusnya dilakukan oleh Pemkot Jakarta Barat, yakni seperti inspeksi jalan, persiapan lahan untuk pembangunan RPTRA dan penataan PKL.
"Prioritasnya dia (Wali Kota Jakarta Barat Anas Efendi) urusin jalan inspeksi, siapin banyak lahan untuk RPTRA, pasar-pasar, PKL ditata," kata Ahok di Balai Kota Jakarta, Kamis (25/8).
Namun, Anas Efendi malah melayangkan surat peringatan (SP) tiga kepada warga Kelurahan Mangga Besar 1 terkait sengketa tanah dengan pihak swasta.
-
Mengapa eksekusi lahan itu ricuh? Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jambi Kombes Pol Andri Ananta Yudhistira membenarkan anggotanya mengalami luka akibat sabetan sajam saat PN Jambi melakukan eksekusi.
-
Apa yang bikin warga resah? Momen teror suara ketuk puntu rumah yang terekam di kamera CCTV ini bikin warga sekitar resah.
-
Siapa yang terlibat dalam sengketa tanah di Dago Elos? Kejadian ini bermula dari dugaan pemalsuan data ahli waris dari Warga Dago Elos yang sedang bersengketa dengan Keluarga Muller dan PT Dago Inti Graha.
-
Kenapa konflik terjadi? Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi.
-
Siapa pemilik rumah terbengkalai? Rumah ini dulunya dimiliki oleh almarhum artis Suzzanna.
-
Mengapa Tilik Warga dijalankan? Program ini bertujuan untuk memantau dan memberi dukungan kepada warga yang menderita gangguan jiwa dan disabilitas psikososial.
"Makanya gue kaget ngapain si lu urusin lahan sengketa antara warga dengan swasta. Dia bilang enggak kok cuma mau ada negosiasi," kata Ahok.
Mantan Bupati Belitung Timur itu mengaku telah hafal gelagat yag digunakan oleh Anas, yakni dengan kembali membahas masalah revitalisasi Kota Tua.
"Dia (Anas) takut ada masalah ini baru balikin yang di Kota Tua. Orang sini kan gitu. Aku hafal tekniknya. Aku kan sabar-sabar saja," ujar Ahok.
Seperti diketahui, beberapa hari belakangan, Ahok geram terhadap Anas Efendi. Ahok bahkan sempat mengancam mau mencopot Anas dari posisi Wali Kota Jakbar.
Penyebabnya, Anas dinilai Ahok ikut campur kasus sengketa lahan di kawasan Mangga Besar, Taman Sari, Jakarta Barat dengan menerbitkan surat peringatan pembongkaran terhadap permukiman warga.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Basuki Tjahja Purnama alias Ahok meluruskan dirinya bukanlah orang yang menolak pembangunan IKN yang telah dicanangkan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaAHY mengatakan salah satu isu yang selalu menjadi sorotan publik adalah urusan sengketa tanah atau lahan.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi menjawab kritikan bakal calon presiden (bacapres) Anies Baswedan atas pelaksanaan Proyek Strategis Nasional (PSN).
Baca SelengkapnyaBanyak lahan sudah ditinggali rakyat selama puluhan tahun secara turun-temurun, tapi tidak mendapat legalitas dari negara.
Baca SelengkapnyaMenurut Ahok, penertiban jukir liar di Jakarta sulit dilakukan karena adanya pihak lain yang terlibat.
Baca SelengkapnyaAnies Rasyid Baswedan memaparkan visi dan misinya dalam debat capres ketiga
Baca SelengkapnyaAHY mengatakan, secara prinsip dasarnya pembangunan tentu harus berjalan dengan baik. Namun, katanya, warga juga harus mendapatkan keadilan.
Baca SelengkapnyaPenyelesaian sengketa lahan jadi salah satu program yang bakal diakselerasi oleh Kementerian ATR/BPN, dalam kurun waktu sisa 8 bulan masa kabinet tersisa.
Baca SelengkapnyaAHY mengatakan, proses ganti rugi terhadap lahan itu jadi syarat agar tidak terjadi konflik. Dengan begitu, pihaknya baru bisa mengeluarkan sertifikat.
Baca SelengkapnyaSaking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya.
Baca SelengkapnyaAhok berandai jika ditawari dan berkesempatan menempati jabatan di pemerintahan.
Baca SelengkapnyaSyafrin menyebut, laporan dari masyarakat terhadap keberadaan jukir liar sangat diperlukan.
Baca Selengkapnya