Ahok sebut mayoritas penyimpangan KJP karena diambil orangtua
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta, Basuki T Purnama, memastikan murid-murid madrasah swasta di DKI akan menerima Kartu Jakarta Pintar (KJP) tahun ini. Rencananya, Pemprov DKI akan memberikan KJP mulai tahun depan.
"Swasta enggak bisa. Jadi gini, KJP yang swasta kita mau kasih tahun depan," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Rabu (16/12).
Dengan program ini, lanjut dia, DKI akan menanggung biaya sekolah siswa tak mampu yang mengenyam pendidikan di madrasah. "Ke depan, DKI bayari warga yang enggak mampu sekolah di madrasah. Jadi langsung diterima di sekolah. Ini lagi mau kita rancang dengan Direktur Madrasah," jelas dia.
-
Kapan Pilkada Jakarta akan diadakan? Sebagaimana diketahui, Ridwan Kamil akan berkompetisi di Pilkada Jakarta 2024 yang akan diadakan pada 27 November mendatang.
-
Apa itu Jemuran Pintar? Jemuran berbasis IoT ini secara otomatis menarik jemuran ke dalam saat hujan, sehingga pakaian tetap kering.
-
Apa itu Program Indonesia Pintar? Program Indonesia Pintar (PIP) merupakan inisiatif bantuan pendidikan yang diadministrasikan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) untuk mendukung siswa-siswa yang berasal dari keluarga kurang mampu.
-
Kapan ulang tahun Jakarta? Kota Jakarta berulang tahun ke-497 hari ini.
-
Kapan kelas kata dibutuhkan? Pengetahuan tentang kelas kata juga bermanfaat dalam analisis bahasa, pembelajaran bahasa asing, dan berbagai aplikasi linguistik komputasional.
Ahok mengaku mekanisme KJP di lapangan selama ini kerap terjadi penyimpangan seperti kasus ibu Yursi. Dia tak mau orangtua dari murid-murid di madrasah melakukan hal yang sama.
"Cuma sekarang kita ketemu hampir semua penyimpangan di SD karena orangtuanya ambil. Terus yang anak-anak PAUD sama TK, justru sekolah PAUD dan TK lebih mahal. Kasihan," tukas Ahok.
Adapun mekanisme penerimaan dana KJP madrasah swasta dan KJP yang sekarang menurut Ahok tidaklah sama. KJP madrasah swasta tidak akan menerimanya sebagaimana di KJP negeri. Namun hingga saat ini formatnya masih diatur dan akan mengundang Direktur madrasah swasta di DKI.
"Direktur Madrasah sudah mau atur, mungkin minggu depan undang seluruh madrasah. Mungkin bulan depan kami akan duduk bersama rumuskan MoU karena orang enggak mampu berat loh sekolah TK sama PAUD itu. Akhirnya, dia langsung loncat ke MI jadi masalah dia enggak bisa baca," tutup dia.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
DPRD DKI menyebut, 80 persen atau 684 siswa penerima KJP didapati menggunakan bantuan pendidikan itu untuk hal-hal yang tidak baik.
Baca SelengkapnyaHeru pun menggencarkan kepada Dinas Pendidikan agar pemberian bantuan sosial tersebut bisa tepat sasaran.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Jakarta memiliki anggaran sebesar Rp18,2 triliun sebagai social safety net.
Baca SelengkapnyaFraksi Partai Golkar DPRD DKI Jakarta meminta agar Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menganggarkan dana untuk program makan bergizi gratis Prabowo
Baca SelengkapnyaHeru tak menampik memang diperlukan adanya perbaikan sistem zonasi
Baca SelengkapnyaBesaran dana yang diterima bagi siswa SD/MI sebesar Rp250 ribu, SMP/MTs Rp300 ribu dan SMA/MA sebesar Rp420 ribu.
Baca SelengkapnyaDisdik DKI Jakarta sejauh ini pihaknya belum menentukan sanksi bagi para pelajar yang ikut demo.
Baca SelengkapnyaHeru Budi menegaskan, pelajar penerima Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU) bakal dicabut bila ketahuan tawuran dan merokok.
Baca SelengkapnyaDisdik DKI Jakarta telah melaksanakan rapat dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) terkait cleansing guru honorer.
Baca SelengkapnyaDisdik DKI Jakarta mengakui banyaknya ijazah peserta didik yang tertahan di sekolah.
Baca SelengkapnyaPlt Kadisdik DKI Purwosusilo mengaku bakal akan konsekuensi jika rencana sekolah gratis diterapkan
Baca SelengkapnyaDua KJP dicabut itu milik siswa yang terlibat tawuran pada 12 Maret dan 16 Juli di Johar Baru, Jakarta Pusat.
Baca Selengkapnya