Ahok sebut Ruki & Indriyanto yang tak undang dirinya jadi pembicara
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menegaskan tidak menghadiri undangan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai salah satu narasumber di acara Festival Hari Anti Korupsi pada Kamis (9/12) kemarin karena tengah sibuk mengurus masalah di Jakarta. Terlebih menurut Ahok, dalam acara itu dirinya tidak diundang oleh semua pimpinan KPK.
"Saya tidak membatalkan diri. Kebetulan pada saat itu saya sedang mengurusi hal penting lainnya di Jakarta yang kebetulan tidak bisa ditinggalkan. Apalagi saya juga kan tidak diundang oleh semua Pimpinan KPK, cuma Pak Johan Budi yang ngundang saya waktu itu," kata Ahok saat peresmian RSUD Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu (12/12).
Ahok mengatakan, ada dua pimpinan KPK yang tidak mengundang dirinya untuk hadir sebagai narasumber di acara itu. Menurut Ahok, dua pimpinan KPK tersebut adalah Taufiequrahman Ruki dan Indriyanto Seno Adji.
-
Siapa yang setuju dengan Ahok tentang korupsi? Perbincangan kedua tokoh tersebut turut menuai beragam tanggapan dari publik.
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
-
Kenapa Ahok ingin jadi pejabat? Pesan Sang Ayah Pengalaman sering diperas oknum pejabat membuatnya terobsesi ingin menjadi pejabat. Ditambah pesan dari sang ayah sebelum meninggal. Pesan ini juga mendorongnya untuk jadi pejabat yang jujur dan membawa perubahan positif.
-
Apa pesan ayah Ahok? 'Orang miskin tidak akan menang melawan orang kaya, orang kaya tidak akan bisa melawan pejabat' kutipan pesan sang ayah, dari pepatah Tiongkok Kuno yang jadi pendorongnya.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Kenapa Kemenkum HAM tidak menahan SK kepengurusan PKB? Dia mengatakan prinsipnya Kemenkum HAM tidak mungkin menahan jika ada permohonan dari partai politik.
"Tapi stafnya enggak mau ngomong (siapa pimpinan KPK yang membatalkan), cuma bilang ada arahan dari pimpinan," kata Ahok.
Ahok mengatakan, tidak mempunyai maksud menjatuhkan KPK perihal undangan acara itu. Akan tetapi menurut dirinya persoalan ini karena salah satu oknum.
"Saya bukan su'udzon atau menjelekkan KPK, sama sekali tidak menjelekkan, saya hanya bilang itu oknum," tandasnya.
Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjawab kecurigaan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, yang batal diundang di acara festival Hari Anti korupsi di Bandung. Menurut Plt Pimpinan KPK, Indriyanto Seno Adji, pembatalan Basuki sebagai narasumber di kasus itu tak terkait kasus Sumber Waras yang mereka tangani.
"Sudah kami klarifikasi tentang pembatalan narsum, sama sekali tidak ada kaitannya dengan apapun pun itu" kata Indriyanto ketika dihubungi merdeka.com di Jakarta, Jumat (11/12).
Sebagai bukti tak ada kaitannya dengan kasus Sumber Waras, tambahnya, KPK tetap memberikan penghargaan yang diterima Inspektorat sebagai perwakilan Pemprov DKI.
"Bahkan kami minta Ahok untuk mewakili Pemprov DKI yang akan menerima penghargaan atas pengendalian gratifikasi terbaik," tambahnya.
Dihubungi terpisah, Kabiro Humas KPK, Yuyuk Andriyanti, juga mengatakan hal yang sama. "KPK mengundang Gub DKI sebagai pembicara dan sebagai penerima penghargaan gratifikasi untuk pemprov DKI dlm rangkaian FESTA. Yang sebagai pembicara diganti karena ada perubahan acara, tetapi KPK tetap mengundang Gub DKI sebagai penerima penghargaan gratifikasi tanggal 10 Desember. KPK serahkan ke Pak Ahok memenuhi undangan tersebut atau tidak," jelas Yuyuk.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok mengaku belum menerima pesan WhatsApp dari Cagub Jakarta Ridwan Kamil.
Baca SelengkapnyaSambil tertawa, Ahok mengatakan tidak tahu di mana Jokowi
Baca SelengkapnyaSetiap tugas yang diberikan oleh negara harus dijaga dan dijalankan dengan sebaik-baiknya.
Baca SelengkapnyaAhok juga menepis isu menjadi 'Kuda Putih' Jokowi dalam Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi diketahui saat ini tengah melakukan kunjungan kenegaraan ke Filipina.
Baca SelengkapnyaGibran membenarkan dirinya tak diundang PDIP Jateng.
Baca SelengkapnyaGibran sebelumnya tidak diundang Konsolidasi Kepala Daerah Kader PDIP Menuju Pemilu 2024 di Semarang.
Baca SelengkapnyaTak diundang dalam Rakernas, Presiden Jokowi menyerahkan ke PDIP selaku tuan rumah acara.
Baca SelengkapnyaBila ada anggota partai yang melanggar konstitusi, etika dan moral, maka dia sudah bukan menjadi bagian dari keluarga besar PDIP.
Baca SelengkapnyaAhok mengaku ingin ikut mengampanyekan Ganjar-Mahfud.
Baca SelengkapnyaJokowi tidak memenuhi undangan Pemprov Jakarta dalam acara perayaan malam tahun baru 2025 di Balai Kota Jakarta.
Baca SelengkapnyaGibran mengaku tidak membicarakan urusan internal PDIP ketika bertemu dengan Jokowi.
Baca Selengkapnya