Ahok sebut TPS Bantar Gebang bermasalah
Merdeka.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengakui belum memiliki senjata ampuh untuk menanggulangi masalah sampah di Ibu Kota. Salah satunya yakni tempat pembuangan sampah di Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat.
"Bantar Gebang punya kami. Tanahnya punya kami, ada UPT-nya. Tapi masa mau buang sampah harus bayar Rp 123 ribu per ton. Saya juga bingung perjanjian kayak begitu," ujar pria yang akrab dipanggil Ahok itu, di Balai kota Jakarta, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (11/4).
Menurut Ahok, meski dalam tiga tahun terakhir anggaran pengelolaan sampah ada Rp 1,2 triliun plus dengan biaya pengadaan kendaraan. "Itu untuk tiga tahun, jadi per tahunnya Rp 400miliar. Ini Rp 400 miliar dibayar ke Bantar Gebang," katanya.
-
Bagaimana cara mengatasi masalah sampah di Bantargebang? Demi menghindari longsor, maka dilakukan teknik terasering. "Jadi langkah itu yang kita terapkan sembari menunggu dibangunnya ITF di Jakarta.," kata Kepala Satuan Pelaksana TPST Bantargebang UPST DKI Jakarta, Handoko Raitno Solusi Lain Tahun ini, pabrik pengolah sampah atau refuse-derived fuel (RDF) plant akan dibangun di Bantargebang.
-
Mengapa sampah galon dihargai Rp2.000? Limbah galon tersebut didapat dari bekas penggunaan rumah tangga yang kemudian dikumpulkan warga ke BSB dan dihargai Rp2.000 per buah sebagai bentuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan peduli sampah.
-
Siapa yang mengangkut sampah ke Bantargebang? "Tidak kurang dari 7.500 ton sampah diangkut oleh 1.200 truk sampah setiap hari dari Jakarta ke Bantar Gebang.
-
Dimana sebaiknya kita membuang sampah? Buanglah sampah pada tempatnya. Sampah bukan untuk dibuang sembarangan. Jagalah kebersihan, buang sampah di tempatnya.
-
Dimana aksi membersihkan sampah dilakukan? Mereka membersihkan area sekitar 400 meter dari titik awal pembersihan.
-
Dimana sampah di Kota Jogja menumpuk? Dalam sebuah video viral yang diunggah akun Instagram @merapi_uncover, tampak tumpukan sampah pada salah satu sudut jalanan Kota Yogyakarta.
Ahok menilai, perjanjian pembuangan sampah ke Bantar Gebang itu tak masuk akal. "Di Bantar Gebang itu masalah. Bagaimana bisa kita buang sampah di tanah kita tapi kita harus bayar ton," terangnya.
Untuk itu menanggulangi masalah itu, kata Ahok, Pemprov DKI Jakarta berencana langsung membakar sampah. "Jadi tak perlu angkut-angkut lagi ke Bantar Gebang. Banyak tempat di tengah kota, Sunter ada, Cengkareng ada," pungkasnya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
TPST Bantar Gebang menjadi sorotan lantaran tinggi gunungan sampahnya telah mencapai 40 meter.
Baca SelengkapnyaKondisi pembuangan sampah di Jogja makin mengkhawatirkan usai TPST Piyungan ditutup sementara.
Baca SelengkapnyaPenutupan TPA Piyungan membuat sampah menumpuk di mana-mana. Seperti di trotoar, bahkan hampir menutupi jalan. Simak fotonya!
Baca SelengkapnyaPetugas juga kesulitan melakukan pemadaman karena tingginya tumpukan sampah yang terbakar, sehingga bagian bawah sulit dipadamkan.
Baca SelengkapnyaTak punya tempat pembuangan akhir, sampah tersebut dibawa kemana ya?
Baca SelengkapnyaAhok mengungkapkan penyelesaian masalah di Jakarta kerap pelik
Baca SelengkapnyaDapat mengurangi permasalahan sampah, mengurangi pencemaran lingkungan, dan meningkatkan kualitas lingkungan.
Baca SelengkapnyaDinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang berjanji sasmpah segera diangkut besok.
Baca SelengkapnyaKementerian LH meminta, pemerintah daerah di seluruh Indonesia segera memperbaiki pengelolaan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah.
Baca Selengkapnya