Ahok senang kalau ada bakal cagub temui pejabat DKI
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama mengaku tak mempermasalahkan bila ada calon gubernur DKI yang menemui pejabat di Pemprov. Sebab, Pemprov DKI terbuka pada siapapun yang ingin mengetahui kondisi DKI Jakarta.
"Iya dong, seluruh pejabat menerima audiensi semua orang, itu semua orang harus terima. Mungkin dia (Sandiaga Uno) mau tahu, dia kan calon gubernur mau tahu apa kekurangan Pemda, apa yang bisa dia perbaiki, kita open data," kata Basuki di Kawasan PIK, Pulogadung Jakarta Timur, Jumat (19/8).
"Jadi semua calon Gubernur berhak datang ke pejabat dan menanyakan apa saja, termasuk tanya ke pejabat 'kamu enggak suka sama Ahok apa? Jadi kalau saya jadi gubernur jualannya apa, kau saya jadi gubernur kamu pasti suka', " tambah Ahok.
-
Siapa yang bisa ikut Pilkada? Pilkada: Berfokus pada tingkat lokal, memilih kepala daerah seperti gubernur, bupati, dan walikota, serta anggota DPRD provinsi dan kabupaten/kota.
-
Bagaimana cara Pilkada DKI 2017? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Pada putaran pertama, ada tiga pasangan calon: Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat; Anies Baswedan - Sandiaga Uno; dan Agus Harimurti Yudhoyono - Sylviana Murni.
-
Siapa saja yang bisa ikut Pilkada? Calon kepala daerah bisa berasal dari partai politik atau independen dengan memenuhi syarat-syarat yang telah ditetapkan oleh KPU.
-
Siapa saja yang berhak ikut dalam pemilu? Umum: semua warga negara yang memenuhi persyaratan minimal dalam hal usia berhak ikut dalam pemilihan umum, baik memilih atau dipilih, tanpa diskriminasi.
-
Bagaimana Pilkada DKI 2017 dijalankan? Pilkada DKI Jakarta 2017 merupakan salah satu pemilihan kepala daerah yang paling menonjol dalam sejarah Indonesia karena berbagai dinamika politik dan sosial yang terjadi.
Mantan Bupati Belitung Timur itu tak khawatir bila hal-hal tersebut justru malah membongkar hal-hal buruk yang terjadi di pemerintahannya.
"Enggak apa-apa dong, justru kalau buruk-buruknya ketahuan bagus. 'Jadi kalau saya, buruk-buruknya Ahok saya selesaikan'. Sehingga kalau ini berhasil orang Jakarta akan untung, gubernur berikutnya sudah enggak ada buruk-buruknya Ahok, sempurna kan," papar Ahok.
Ahok menambahkan, dalam pertandingan boxing justru sebelum bertanding, pelatih atlet tinju mempertontonkan video pertandingan lawannya untuk mencari celah kelemahan sang lawan. Jadi dia tak mempermasalahkan kan bila Sandiaga Uno menemui Deputi Gubernur Bidang Pariwisata, Sylviana Murni.
Bahkan saat ini Ahok mengaku ada yang meminta berkas video dirinya dalam rapat pimpinan.
"Kalau kurang bisa nonton semua video rapim saya, ini ada yang minta nih, semua rapat saya termasuk rapim ada yg minta. Supaya dia nonton saja. Jadi bisa tahu kan 'oh kepeleset ngomong split tongue kalau bahasa inggrisnya kan, keselip ngomong nih, lidahnya keseleo nih, apa kelemahannya?' Jadi mestinya kalau mau," papar Ahok.
Ahok juga membandingkan dengan mantan Gubernur DKI yakni Fauzi Bowo yang belum membuka akses data dengan tidak mempublikasikan proses rapat pimpinan Pemprov.
"Jadi orang yang nonton video saya harusnya lebih untung. Dulu kita enggak pernah tahu Pak Foke (Fauzi Bowo) kebijakannya apa, data puskesmas, rumah sakit berapa? sekarang tinggal masuk ke open data," ujarnya.
"Bahkan kamu bisa lihat gaya rapat saya. Sehingga kamu bisa ngomong gayanya enggak sekasar dia kalau jadi gubernur. Saya sengaja buka, kalau kamu temu ka orang lebih hebat dari saya, orang Jakarta yang untung. Itu yang saya mau," kata Ahok mengakhiri.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok mengaku terbuka untuk menerima siapa pun jika ingin bertemu
Baca SelengkapnyaPantas mengatakan, kemungkinan partainya bakal mengumumkan nama bakal calon gubernur pada Mei 2024 mendatang
Baca SelengkapnyaAhok pernah menjabat sebagai Gubernur Jakarta pada 2014 silam
Baca SelengkapnyaSedikitnya ada lima kriteria yang harus dimiliki calon gubernur Jakarta
Baca SelengkapnyaNamun, pertemuannya dengan Jokowi baru akan diagendakan setelah jabatan sebagai presiden berakhir.
Baca SelengkapnyaMenurut Ahok, Gubernur Jakarta harus dapat membuktikkan asal usul harta yang dimilikinya
Baca SelengkapnyaAhok sudah berkomunikasi dengan politisi PDIP Landen Marbun dan Ketua DPD PDIP Sumatera Utara Rapidin Simbolon.
Baca SelengkapnyaMenurut Bobby, seluruh partai berhak mencalonkan nama-nama di Pilkada Sumut 2024.
Baca SelengkapnyaGanjar mengatakan, figur yang diusung PDIP diharapkan berasal dari kader, karena salah satu fungsi partai adalah mencetak kader-kader untuk dijadikan pemimpin.
Baca SelengkapnyaUsai kunjungan, Ridwan Kamil mengaku telah menghubungi para mantan gubernur Jakarta
Baca SelengkapnyaHeru mengaku hingga saat ini belum ada pasangan calon yang menghubunginya untuk bertemu.
Baca SelengkapnyaAhok mengaku ditugaskan untuk membantu PDIP dalam pemenangan pilkada.
Baca Selengkapnya